Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Pemkot Tangsel ditantang jelaskan dana hibah Rp 4 triliun

Pemkot Tangsel ditantang jelaskan dana hibah Rp 4 triliun Ilustrasi Uang. ©2014 Merdeka.com

Merdeka.com - Pemerintah Kota Tangerang Selatan menyangkal seluruh tudingan soal dugaan penyelewengan dana hibah menjelang Pilkada. Bahkan, mereka meragukan penjelasan lembaga nirlaba Forum Indonesia untuk Transparansi Anggaran (Fitra), memaparkan kejanggalan keuangan melalui data dari Badan Pemeriksa Keuangan.

Sekretaris Fitra, Yenny Sucipto, balik menantang Pemerintah Kota Tangsel di bawah kepemimpinan Airin Rachmi Diany, supaya menjelaskan rincian dana hibah dari pusat pada 2014 sebesar Rp 4 triliun.

"Yang mana yang tidak benar angkanya? Semua yang kami berikan kepada wartawan pada waktu lalu, baik dana hibah yang menyebar ke organisasi dan angka pada penjelasan soal mark down, adalah laporan realisasi anggaran belanja," kata Yenny, Rabu (25/11).

Menurut Yenny, kini tinggal menunggu itikad baik dari Pemerintah Kota Tangsel supaya menjelaskan penggunaan anggaran kepada publik.

"Yang soal mark down, itu jumlah pendapatan daerah lho, bukan PAD. Pendapatan daerah itu terdiri dari PAD, transfer pusat dari daerah, dan pendapatan lain-lain yang sah. Ini kan perlu dikaji, karena ini menarik terkait penggunaan anggaran," ujar Yenny.

Yenny mengaku wajar mempertanyakan dan meminta penjelasan, karena menurut dia pada 2014, Kota Tangsel mendapatkan dana hibah Rp 4 triliun.

"Kami bisa dong bertanya, ini ada potensi mark down, mereka harus menjelaskan. Rp 4 triliun itu yang kami pertanyakan. 2014 itu Tangsel mendapatkan hibah dari pusat sebesar Rp 4 triliun, itu yang perlu dikroscek, hibahnya buat apa?" ucap Yenny.

Kepala Dinas Pendapatan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah (DPPKAD) Kota Tangerang Selatan (Tangsel), Uus Kusnadi mengatakan, pada 2014 realisasi pendapatan Kota Tangsel hanya Rp 2,28 Triliun. Hal itu berbeda dengan yang disampaikan Fitra, menyatakan tahun itu Tangsel realisasi pendapatannya sebesar Rp 6,3 triliun.

"Bagaimana mencapai Rp 6,3 triliun, realisasi pendapatan kita (Kota Tangsel) hanya Rp 2,28 Triliun. Fitra kemungkinan bicara non kas dan kas dari ya, dari LKPD (Laporan Keuangan Pemerintah Daerah)," kata Uus.

Soal tudingan adanya mark down, Uus membantahnya. Sebab menurut dia, pada tahun berikutnya, target realisasi pendapatan daerah Kota Tangsel naik dari Rp 2,28 triliun menjadi Rp 2,55 triliun.

"Kita sangat optimis, makanya naik dari Rp 2,28 triliun menjadi Rp 2,55 triliun," ujar Uus.

Uus menyampaikan, bengkaknya dana hibah pada tahun ini diakuinya karena Pilkada. "Tapi buat kebutuhan Pilkada itu sendiri, seperti ada pengaman dan lain-lain, itu karenanya bengkak," ucap Uus.

Tentang tudingan akibat membengkaknya dana hibah, dua dinas penting di Kota Tangsel yakni Dinas Pendidikan dan Dinas Kesehatan, anggarannya menjadi dipangkas, Uus beralasan semua harus memenuhi sesuai dengan kebutuhan yang ada.

"Jadi tidak ada cerita mengkorbannya dua dinas itu. Pemerintah kan harus mentelaah kebutuhannya, kan semua didasarkan kebutuhan mereka (Dinas Pendidikan dan Kesehatan). Kalau saya rasa untuk Dinas Pendidikan kenapa turun, karena pembangunan sekolah sekarang dilakukan Dinas Tata Kota, sedangkan kalau Dinas Kesehatan saya tak paham, tanya saja langsung ke kepala dinasnya," imbuh Uus.

Uus juga menyatakan Fitra keliru tentang dana hibah dari pemerintah pusat sebesar Rp 4 triliun. Sebab menurut dia pemerintah pusat mengirimkan dalam bentuk barang.

"Tapi saya lupa barang apa saja yang dikirim, harus dicek lagi," tutup Uus.

(mdk/ary)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
VIDEO: Menpora Dito Santai Bongkar Fakta Bingkisan Uang Rp27 Miliar
VIDEO: Menpora Dito Santai Bongkar Fakta Bingkisan Uang Rp27 Miliar

Dito kemudian membantah mengenal Irwan Hermawan. Dito juga membantah mendapat bingkisan uang Rp27 miliar

Baca Selengkapnya
Menpora Dito Ariotedjo Jelaskan soal Uang Rp27 Miliar di Sidang Korupsi BTS Kominfo
Menpora Dito Ariotedjo Jelaskan soal Uang Rp27 Miliar di Sidang Korupsi BTS Kominfo

Hal itu dikatakan Dito saat menjadi saksi kasus dugaan korupsi BTS Kominfo di Pengadilan Tipikor, Jakarta Pusat, Rabu (11/10).

Baca Selengkapnya
VIDEO: Hakim Korek Menteri Dito Misteri Uang Rp27 Miliar Tidak Jujur, Tidak Apa-Apa
VIDEO: Hakim Korek Menteri Dito Misteri Uang Rp27 Miliar Tidak Jujur, Tidak Apa-Apa

Hakim Ketua Fahzal Hendri terus menanyakan Menppora Dito Ariotedjo terkait pengembalian uang Rp27 miliar ke Kejaksaan.

Baca Selengkapnya
Diduga Selewengkan Dana Hibah UMKM, Kepala Diskoperindag Gresik Ditahan
Diduga Selewengkan Dana Hibah UMKM, Kepala Diskoperindag Gresik Ditahan

Diduga Selewengkan Dana Hibah UMKM, Kepala Diskoperindag Gresik Ditahan

Baca Selengkapnya
Jadi Tersangka Korupsi Dana Hibah Pilkada, Eks Ketua KPU Bengkalis Masuk Bui
Jadi Tersangka Korupsi Dana Hibah Pilkada, Eks Ketua KPU Bengkalis Masuk Bui

Mantan Ketua KPU Bengkalis, Fadhillah Al Mausuly (42) ditetapkan sebagai tersangka korupsi anggaran dana hibah pilkada. Dia langsung ditahan.

Baca Selengkapnya
Usai jadi Tersangka Korupsi, Ketua KONI Sumsel Serahkan Uang Rp500 Juta & Sertifikat Rumah
Usai jadi Tersangka Korupsi, Ketua KONI Sumsel Serahkan Uang Rp500 Juta & Sertifikat Rumah

Kasus korupsi yang dilakukan telah merugikan keuangan negara sebesar Rp5 miliar.

Baca Selengkapnya
Menpora Dito Jawab Kabar Kembalikan Rp27 M terkait Korupsi BTS: Saya Tidak Tahu Menahu
Menpora Dito Jawab Kabar Kembalikan Rp27 M terkait Korupsi BTS: Saya Tidak Tahu Menahu

Menpora mengaku tak tahu menahu soal pengembalian uang Rp27 miliar ke salah satu terdakwa.

Baca Selengkapnya
Kejari Tangani Kasus Korupsi Dana PMI, Panggil Mantan Wakil Wali Kota Palembang
Kejari Tangani Kasus Korupsi Dana PMI, Panggil Mantan Wakil Wali Kota Palembang

Mayoritas dari mereka adalah pejabat di lingkungan Pemkot Palembang dan pengurus PMI.

Baca Selengkapnya
Kubu Suami BCL, Tiko Aryawardhana Bicara soal Damai dengan Mantan Istri di Kasus Penggelapan Duit Rp6,9 M
Kubu Suami BCL, Tiko Aryawardhana Bicara soal Damai dengan Mantan Istri di Kasus Penggelapan Duit Rp6,9 M

Tiko Aryawardhana memenuhi panggilan penyidik Polres Jakarta Selatan

Baca Selengkapnya
TPN Yakin Pengusutan Dugaan Penyelewengan Dana Bantuan Pemprov Jateng Tak Terkait Ganjar
TPN Yakin Pengusutan Dugaan Penyelewengan Dana Bantuan Pemprov Jateng Tak Terkait Ganjar

Polda memanggil para kepala desa di Kabupaten Karanganyar untuk mengusut kasus tersebut.

Baca Selengkapnya
Polisi Termukan Penyelewengan Bantuan Pemprov Jateng untuk Desa Mencapai Rp2 Triliun
Polisi Termukan Penyelewengan Bantuan Pemprov Jateng untuk Desa Mencapai Rp2 Triliun

Polda Jateng juga akan menggandeng instansi dalam rapat koordinasi tersebut untuk turut memantau proses penyelidikannya.

Baca Selengkapnya
FOTO: Ekspresi Menpora Dito Ariotedjo Blak-blakan Bantah Terima Aliran Dana Rp27 Miliar di Kasus BTS Kominfo
FOTO: Ekspresi Menpora Dito Ariotedjo Blak-blakan Bantah Terima Aliran Dana Rp27 Miliar di Kasus BTS Kominfo

Menpora Dito Ariotedjo dihadirkan sebagai saksi dalam sidang lanjutan kasus korupsi BTS Kominfo dengan terdakwa Johnny G Plate.

Baca Selengkapnya