Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Pemuda Muhammadiyah sebut dana aspirasi anggota DPR tak masuk akal

Pemuda Muhammadiyah sebut dana aspirasi anggota DPR tak masuk akal Gedung DPR. Merdeka.com/Imam Buhori

Merdeka.com - Koalisi Kawal Anggaran yang terdiri dari ICW, Pemuda Muhammadiyah, Formappi, dan Perludem menolak rencana dana aspirasi DPR senilai Rp 11,2 triliun. Kata mereka, kisaran setiap anggota menerima Rp 20 miliar adalah sesuatu yang tak masuk akal dan berpotensi korupsi, praktik rente dengan pejabat daerah serta mengacaukan sistem anggaran dalam APBN.

"Dana aspirasi itu nir-nalar. Tidak jelas, tugas dan fungsi enggak beres. Mereka masuk ke hal yang bukan fungsi mereka," kata Anggota Pemuda Muhammadiyah, Fadil dalam diskusi 'Tolak Dana Aspirasi' di Kantor Indonesia Corruption Watch (ICW), Jalan Kalibata IV, Jakarta Selatan, Senin (15/6).

Lanjut Fadil, rencana dana aspirasi anggota DPR merupakan bukti tidak berjalannya fungsi DPR sebagai penyalur aspirasi masyarakat. Kata dia, DPR mempunyai fungsi pengawasan bukan pembangun yang seharusnya merupakan kerja eksekutif.

"Kalau kegiatan uang mereka cepat. Mereka tugasnya apa sih? Pengawas atau pembangun?" lanjut dia.

Dia mengatakan alasan DPR mengadakan dana aspirasi guna mempersempit ketimpangan pembangunan di daerah tidak masuk akal. Hal tersebut justru memperlebar kesenjangan antara pusat dan daerah serta memperlebar ketimpangan.

"Coba berapa perwakilan Bengkulu di DPR atau Papua? Jakarta punya 41 perwakilan. Kalau jadi 20 miliar satu orang, anda bayangkan berapa jauh kesenjangan dan ketimpangan itu akan terjadi," papar dia.

"Padahal ada DAK dan DAUK. Ini tidak dioptimalkan. Tambah dana aspirasi ini logika mempersempit itu makin jadi memperlebar kesenjangan," imbuh dia.

Sementara itu, Peliti Perludem, Hafi Ramadiel menilai, dana aspirasi yang diwacanakan oleh DPR adalah bukti partai politik tidak bekerja selama ini. Sebab, kata dia, partai sebagai penyalur aspirasi rakyat mempunyai tugas memberi tahu anggotanya di DPR untuk menjalankan fungsinya.

"Gagasan dana aspirasi jadi bukti parpol tidak bekerja. Parpol harus kerja sampai hal kecil di masyarakat. Parpol bisa sampaikan ini, itu ke DPR. Ini tidak, keduanya jalan masing-masing," pungkas dia.

(mdk/efd)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
PDIP Usul Hak Angket, Golkar: Jogetin Aja
PDIP Usul Hak Angket, Golkar: Jogetin Aja

Usulan hak angket itu tidak serius dan hanya meramaikan dinamika politik tiga bulan ke depan.

Baca Selengkapnya
Muhammadiyah: DPR Harus Hormati Putusan Mahkamah Konstitusi
Muhammadiyah: DPR Harus Hormati Putusan Mahkamah Konstitusi

Sekretaris Umum PP Muhammadiyah Abdul Mu'ti mengatakan, DPR semestinya mengedepankan kebenaran, kebaikan, dan kepentingan negara dan rakyat.

Baca Selengkapnya
VIDEO: Panas Rapat Komisi X! Kubu Prabowo Bahas UKT Naik dan Dosa
VIDEO: Panas Rapat Komisi X! Kubu Prabowo Bahas UKT Naik dan Dosa "Yang Nanggung Siapa?"

Dia pun mengatakan bahwa ketidaktepatan alokasi anggaran menjadi alasan kenaikan UKT perkuliahan yang sempat menjadi polemik beberapa waktu lalu.

Baca Selengkapnya
Ustaz Dasad Blak-blakan Ungkap Derajat Anggota DPR, Penjelasannya Simpel Tapi Dalam Menusuk
Ustaz Dasad Blak-blakan Ungkap Derajat Anggota DPR, Penjelasannya Simpel Tapi Dalam Menusuk

Penceramah kondang Dasad Latif sentil anggota DPR yang terkadang bersikap lebih hebat.

Baca Selengkapnya
Mengenal Sosok Anita Jacoba, Wakil Rakyat Gebrak Meja Amuk Menteri Nadiem di DPR
Mengenal Sosok Anita Jacoba, Wakil Rakyat Gebrak Meja Amuk Menteri Nadiem di DPR

Siapa sosok Anita Jacoba anggota DPR RI yang ngamuk ke Menteri Nadiem saat rapat kerja bersama? Simak informasi berikut.

Baca Selengkapnya
PDIP: Pembahasan Materi Muatan RUU Pilkada Cacat
PDIP: Pembahasan Materi Muatan RUU Pilkada Cacat

Hal itu dikatakan Masinton menanggapi pembahasan RUU Pilkada di Badan Legislasi (Baleg) DPR RI yang berlangsung kilat.

Baca Selengkapnya
VIDEO: Debat Anggota Komisi X PKS 'Marah-Marah' Sampai Nunjuk Depan Anak Buah Jenderal
VIDEO: Debat Anggota Komisi X PKS 'Marah-Marah' Sampai Nunjuk Depan Anak Buah Jenderal

Ledia meminta klarifikasi kepada pejabat anak buah Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian.

Baca Selengkapnya
PKS Kritik Rencana Program Makan Siang Gratis Pakai Dana BOS, Bikin Gelisah Guru
PKS Kritik Rencana Program Makan Siang Gratis Pakai Dana BOS, Bikin Gelisah Guru

Dia juga menilai tak seharusnya dibahas di pemerintahan saat ini.

Baca Selengkapnya
VIDEO: Keras Muhammadiyah Kecam DPR Bahas RUU Pilkada
VIDEO: Keras Muhammadiyah Kecam DPR Bahas RUU Pilkada "Timbulkan Masalah Serius"

RUU Pilkada menuai pro dan kontra karena dinilai dibahas secara singkat pada Rabu (21/8) oleh Badan Legislasi DPR

Baca Selengkapnya
Puan Maharani Sahkan Badan Aspirasi Masyarakat DPR RI, Terdiri dari 19 Anggota
Puan Maharani Sahkan Badan Aspirasi Masyarakat DPR RI, Terdiri dari 19 Anggota

DPR RI menggelar Rapat Paripurna pengesahan jumlah Alat Kelengkapan Dewan (AKD) DPR periode 2024-2029.

Baca Selengkapnya
VIDEO: Simsalabim! Baleg Ngebut Bawa RUU Pilkada Ke Paripurna, PDIP Keras
VIDEO: Simsalabim! Baleg Ngebut Bawa RUU Pilkada Ke Paripurna, PDIP Keras "Kita Tahu Untuk Siapa!"

PDIP menilai, pembahasan RUU Pilkada mengabaikan suara masyarakat.

Baca Selengkapnya
VIDEO: Kritik Tajam PKS Soroti Makan Siang Gratis Pakai Dana BOS Siswa di Paripurna DPR
VIDEO: Kritik Tajam PKS Soroti Makan Siang Gratis Pakai Dana BOS Siswa di Paripurna DPR

Dia mengatakan, wacana tersebut telah membuat resah para masyarakat terutama para guru.

Baca Selengkapnya