Penangkapan Maria Pauline Lumowa Dinilai Strategi Yasonna Agar Tak Direshuffle
Merdeka.com - Aksi Menkum HAM Yasonna Hamonangan Laoly menjemput buronan kasus pembobolan Bank BNI, Maria Pauline Lumowa, di Serbia, menuai sorotan pelbagai pihak. Aksi Yasonna itu dinilai sebagai upaya menyelamatkan diri dari Kabinet Indonesia Maju di tengah berembus isu reshuffle.
Desas desus reshuffle belakangan mencuat setelah Presiden Joko Widodo (Jokowi) beberapa waktu lalu menyoroti kinerja para pembantunya selama pandemi Covid-19. Jokowi saat itu mempersoalkan kinerja para menteri yang dinilai biasa saja.
"Nah penangkapan Maria Pauline itu bisa jadi sebagai bentuk strategi Yasonna agar tetap bisa bertahan menjadi menteri. Supaya tak direshuffle Presiden Jokowi," kata Direktur Eksekutif Indonesia Political Review, Ujang Komarudin saat dihubungi merdeka.com, Jumat (10/7).
-
Siapa yang ditangkap sebagai buronan? Jajaran Direktorat Reserse Umum Kepolisian Daerah Jambi menangkap satu orang buron atau daftar pencarian orang (DPO) pelaku perusakan kantor gubernur beberapa waktu lalu.
-
Apa yang dilakukan buronan? ARS (20) ditetapkan sebagai DPO berdasarkan bukti rekaman video perusakan kantor gubernur yang viral beredar di tengah masyarakat dan media sosial.
-
Dimana buronan ditangkap? Direktur Reskrimum Polda Jambi Komisaris Besar Polisi Andri Ananta di Jambi, Jumat, mengatakan tim Resmob Jatanras Polda Jambi menangkap DPO berinisial ARS (20) itu di Jakarta pada Kamis (28/3) malam.
-
Siapa yang terlibat? Konflik pribadi adalah konflik yang melibatkan satu individu dengan individu lainnya.
-
Siapa yang ditangkap? Seorang pria di China utara ditangkap oleh pihak kepolisian setelah ia membuat surat penangkapan palsu untuk dirinya sendiri di media sosial.
Dia mengatakan, anggapan keberhasilan Yasonna memulangkan Maria agar tak terkena reshuffle wajar. Sebab hal itu menurut dia, tak terlepas dari sepak terjang kinerja Yasonna selama periode kedua yang kerap kali kontroversial.
"Menkum HAM dari periode pemerintah pertama Jokowi juga kontroversial. Lebih-lebih di periode ke dua Jokowi, dia jadi Menteri lagi yang kinerjanya banyak disorot publik. Banyak kebijakannya merugikan masyarakat Sehingga wajar jika masyarakat meminta Yasonna untuk direshuffle," ujar dia.
Ujang menilai ada skenario yang coba dimunculkan dalam isu penangkapan Maria Pauline yang sudah 17 Tahun menjadi buron berhasil ditangkap. Sedangkan, terpidana kasus hak tagih (cessie) Bank Bali Djoko Tjandra yang berhasil lolos dari Indonesia usai berhasil membuat KTP elektronik dan pendaftaran Peninjuan Kembali (PK) ke Pengadilan Negeri Jakarta Selatan.
"Djoko bisa saja sengaja masih di lepas. Pauline yang ditangkap," nilainya.
Kendati demikian, Ujang melihat keberhasilan penangkapan Maria hanya memberikan dampak sedikit terhadap kepuasan masyarakat terhadap kinerja Politisi PDIP tersebut.
"Dampaknya sedikit bagi wajah citra positif Yasonna. Namun paling tidak. Dia akan dianggap serius bekerja untuk memperbaiki citranya yang buruk," imbuhnya.
Yasonna Dikritik Fadli Zon
Aksi Yasonna itu juga disorot Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Fadli Zon. Fadli Zon menyebut ada perbedaan dalam kesigapan Kemenkum HAM menangani Maria Pauline Lumowa dengan kasus buron kasus cessie Bank Bali, Djoko Tjandra.
"Mestinya penanganan terhadap masalah buronan ini kan standarnya jelas sama, bukan sekedar selera dan juga treatment berbeda. Kelihatan sekali ada perbedaan, yang satu begitu mudah lolos dan bisa mendapatkan E-KTP, ini juga ada satu treatment khusus," kata Fadli Zon di Kompleks Parlemen Senayan, Kamis (9/7)
Fadli Zon mengingatkan agar penangkapan Maria Pauline bukan ajang pamer prestasi Menkum HAM agar tidak dicopot oleh Presiden.
"Jangan sampai nanti orang menduga karena orang berlomba-lomba menonjolkan prestasinya, karena takut di-reshuffle gitu," katanya.
(mdk/gil)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Yasonna mengaku sempat bertemu empat mata dengan Jokowi sebelum dicopot sebagai Menteri Hukum dan HAM.
Baca SelengkapnyaHasto Kristiyanto mengaku, partai tak mempermasalahkan bila mana kadernya terkena reshuffle kabinet.
Baca SelengkapnyaYasonna tidak merasa kecewa meski dicopot sebagai menteri. Dia bahkan sempat menemui Presiden Jokowi sehari sebelum pelantikan menteri baru.
Baca SelengkapnyaYasonna mengatakan, Megawati sebagai mantan presiden paham betul pergantian reshuffle kabinet merupakan kewenangan presiden.
Baca SelengkapnyaBeredar kabar Menteri Investasi Bahlil Lahadalia akan bergeser menempati posisi Menteri ESDM Arifin Tasrif.
Baca SelengkapnyaKPK mencegah mantan Menteri Hukum dan Ham (Menkumham) Yasona H Laoly ke luar negeri usai memberikan kesaksian tentang jalur pelarian Harun Masiku.
Baca SelengkapnyaKetua Tim Kampanye Nasional Prabowo-Gibran, Rosan Roeslani menjawab kabar dirinya masuk kabinet Presiden Joko Widodo atau Jokowi.
Baca SelengkapnyaKPK memeriksa mantan Menteri Hukum dan Ham (Menkumham) Yasonna Laoly pada Rabu (18/12/2024) lalu.
Baca SelengkapnyaLarangan tersebut diberlakukan bersamaan dengan larangan bepergian keluar negeri terhadap Hasto.
Baca SelengkapnyaPencegahan terhadap Yasonna bersamaan dengan larangan bepergian keluar negeri kepada Hasto.
Baca SelengkapnyaYasonna dipanggil dalam kapasitasnya sebagai saksi untuk mengungkap kasus buron Harun Masiku.
Baca SelengkapnyaSebelum dicopot sebagai Menkumham, Yassona mengungkap bahwa dirinya telah dipanggil oleh Jokowi. Keduanya melakukan percakapan serius.
Baca Selengkapnya