Pencoblosan Semakin Dekat, Hasil 3 Survei Capres Mengejutkan
Merdeka.com - Tiga pekan jelang pencoblosan, 17 April 2019, jarak elektabilitas dua pasangan Capres-Cawapres Joko Widodo (Jokowi)-Ma'ruf Amin dan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno semakin dekat. Meski Prabowo masih tertinggal, dalam beberapa hasil lembaga survei elektabilitasnya naik.
Simak berita Survei Capres selengkapnya di Liputan6.com
Beberapa hasil survei menunjukkan Jokowi masih unggul dari Prabowo, namun Prabowo mampu mengejar elektabilitas Jokowi jelang hari pencoblosan. Berikut ini hasil lembaga survei terbaru Jokowi vs Prabowo Subianto:
-
Siapa yang unggul dalam survei Pilkada Jabar? 'Ini nama nama yang muncul di kalangan elite, Dedi Mulyadi muncul dari internal Gerindra, Ilham Akbar Habibie dari Nasdem, Ridwan Kamil dari Golkar,' kata Direktur Eksekutif Indikator Politik Burhanuddin Muhtadi dalam paparan surveinya pada 4 Juli 2024 lalu.
-
Apa yang membuat Prabowo unggul? Survei yang selesai mereka lakukan pada 6 Februari atau delapan hari jelang pemungutan suara itu menemukan bahwa elektabilitas Prabowo-Gibran sebesar 53,5 persen. Pasangan tersebut unggul telak dibanding dua kompetitornya, Anies-Muhaimin yang elektabilitasnya 21,7 persen dan Ganjar-Mahfud dengan tingkat keterpilihan 19,2 persen.
-
Kenapa elektabilitas Prabowo naik? Menurut Saifullah Yusuf, elektabilitas Prabowo terus naik karena cawapres Muhaimin dan PKB tidak efektif mendulang suara.
-
Kenapa Prabowo unggul di beberapa provinsi? Dari beberapa daerah yang sudah dibacakan, pasangan capres-cawapres nomor urut 02 Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka unggul dari pasangan nomor urut 01 Anies Rasyid Baswedan-Muhaimin Iskandar dan nomor urut 03 Ganjar Pranowo-Mahfud MD.
Elektabilitas Jokowi dan Prabowo Selisih 11,8 persen
Berdasarkan survei terbaru Litbang Kompas elektabilitas Jokowi dan Prabowo saat ini hanya selisih 11,8 persen. Jokowi - Maruf mendapat perolehan suara 49,2 persen, sedangkan Prabowo-Sandi 37,4 persen. Sebanyak 13,4 persen masih merahasiakan pilihannya.
Sebelumnya pada Oktober 2018 lalu, Litbang Kompas juga telah merilis elektabilitas dua pasangan capres. Saat itu, elektabilitas Jokowi-Ma'ruf sebanyak 52,6 persen sedangkan Prabowo- Sandiaga Uno 32,7 persen. Disebutkan pula, penyebab menurunnya elektabilitas Jokowi-Ma'ruf karena sejumlah hal. Seperti perubahan pandangan atas kinerja pemerintah, berubahnya arah dukungan kalangan menengah atas, membesarnya pemilih ragu pada kelompok bawah dan persoalan militansi pendukung yang berpengaruh pada penguasaan wilayah.
Metode pengumpulan pendapat menggunakan wawancara tatap muka sejak tanggal 22 Februari - 5 Maret 2019. Survei ini diikuti 2.000 responden yang dipilih secara acak dengan metode pencuplikan sistematis bertingkat di 34 provinsi di seluruh Indonesia. Tingkat kepercayaannya 95 persen dengan margin of error penelitian plus/minus 2,2 persen.
Vox Populi: Jokowi Unggul 20,5 Persen dari Prabowo
Survei Vox Populi Research Center merilis hasil elektabilitas terbaru pasangan Jokowi-Ma'ruf Amin dan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno. Jokowi unggul jauh dari lawannya prabowo dengan selisih 20,5 persen. Elektabilitas Jokowi-Ma'ruf 54,1 persen. Sedangkan Prabowo-Sandiaga 33,6 persen.
Survei Vox Populi tersebut juga menyebutkan tingginya elektabilitas Jokowi disebabkan karena publik merasa puas terhadap kinerja pemerintahan Jokowi yaitu sebesar 71,3 persen dan sebanyak 28,7 persen tidak puas.
Survei tersebut dilakukan Vox Populi Research Center pada periode 5-15 Maret 2019 dengan "margin of error" survei sebesar 2,9 persen dengan tingkat kepercayaan 95 persen. Survei itu menggunakan metode penelitian kuantitatif dengan jumlah sampel 1.200 responden yang dipilih secara acak bertingkat mewakili 34 provinsi. Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara tatap muka menggunakan kuesioner.
Survei Charta: Jokowi-Maruf 53,6%, Prabowo-Sandiaga 35,4%
Survei Charta Politika Indonesia merilis hasil terbaru elektabilitas antara pasangan capres dan cawapres, Jokowi-Ma'ruf Amin dan Prabowo Subianto- Sandiaga Uno. Hasilnya, Jokowi-Ma'ruf masih unggul dengan angka 53,6 persen dan Prabowo-Sandi 35,4 persen.
Charta juga menyajikan hasil ekstrapolasi elektabilitas terhadap kedua paslon. Ekstrapolasi merupakan prediksi hasil akhir terhadap kedua paslon tanpa undicided voters atau pemilih yang belum menentukan pilihan. Hasilnya pasangan Jokowi-Ma'ruf tetap unggul. Jokowi-Ma'ruf memperoleh suara 60,2 persen. Sementara Prabowo-Sandi 39,8 persen.
Survei Charta Politika Indonesia dilakukan pada 1-9 Maret 2019 melalui wawancara tatap muka secara langsung dengan menggunakan kuesioner terstruktur. Survei tersebut menggunakan 2000 responden yang tersebar di 34 Provinsi dan menggunakan metode acak bertingkat (multistage random sampling) dengan margin of eror 2,19 persen dengan tingkat kepercayaan 95 persen.
(mdk/has)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pengamat menilai Prabowo merupakan kandidat capres yang berpotensi besar meraih limpahan elektabilitas pada Pilpres 2024.
Baca SelengkapnyaSebaliknya, penurunan dialami pasangan nomor urut 3, Ganjar Pranowo-Mahfud MD. Padahal, Ganjar pernah menjabat Gubernur Jawa Tengah.
Baca SelengkapnyaKendati Prabowo unggul secara angka, bakal calon presiden (bacapres) yang unggul di Jawa Timur belum bisa dipastikan.
Baca SelengkapnyaElektabilitas menjadi topik yang santer dibicarakan mendekati Pemilihan Presiden 2024.
Baca SelengkapnyaMenurut LSI, belakangan ini Prabowo sangat dekat dengan Presiden Joko Widodo atau Jokowi.
Baca SelengkapnyaPrabowo menghadapi Anies unggul telak. Prabowo mendapat suara 47,6 persen, Anies 26,5 persen.
Baca SelengkapnyaElektabilitas Prabowo mengungguli Ganjar di Jabar, Jatim, dan Banten.
Baca SelengkapnyaJika disandingkan menjadi tiga capres, nama Prabowo juga tetap mengungguli Ganjar, dan Anies yang ada di posisi akhir.
Baca SelengkapnyaHasil survei LSI Denny JA menunjukkan elektabilitas Prabowo lebih unggul dari Ganjar.
Baca SelengkapnyaPeneliti Utama Indikator Politik Indonesia Burhanuddin Muhtadi mengatakan, dukungan untuk Prabowo mencapai 45,3 persen.
Baca SelengkapnyaPrabowo diasosiasikan sebagai bacapres yang paling direstui Jokowi.
Baca SelengkapnyaPoltracking Indonesia merilis hasil survei terbarunya jelang debat capres perdana (12/12) besok
Baca Selengkapnya