Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Pendiri Hanura: 'Kudeta' OSO sudah dirancang dua sampai tiga bulan lalu

Pendiri Hanura: 'Kudeta' OSO sudah dirancang dua sampai tiga bulan lalu Plt Ketua Umum Hanura Daryatmo. ©2018 Merdeka.com/Arie Basuki

Merdeka.com - Pendiri Partai Hanura, Djafar Badjeber ikut mengomentari kisruh internal di partainya. Kubu Oesman Sapta Odang (OSO) dan Sarifuddin Sudding berseteru. Keduanya saling pecat memecat dan mengklaim paling sah pimpin partai Hanura.

Djafar menyayangkan ada pihak yang ingin melengserkan OSO dari kursi ketua umum. Padahal, OSO telah dipilih secara aklamasi menjadi ketua umum secara sah.

"Nampaknya mereka ini haus kekuasaan, dan kurang bersabar untuk menjadi elite partai," kata Djafar saat dikonfirmasi, Rabu (17/1).

Menurut Djafar, alasan yang diungkapkan anggota yang mengaku kader partai bahwa Ketua Umum Partai Hanura OSO telah melanggar AD/ART sangat menggelikan. Dia bahkan menantang pihak yang menyebut OSO melanggar AD/ART.

"Mana pelanggaran itu? Mengapa tidak dibicarakan melalui rapat terlebih dahulu? Kalau toh katakanlah ketum memiliki kekurangan dalam memimpin partai, akan tetapi momentum yang mereka persoalkan tidak tepat dilakukan saat ini, karena Partai Hanura akan mempunyai agenda besar yaitu pilkada, pileg dan pilpres," ungkap Djafar.

Apa yang dilakukan kader yang secara sepihak memecat OSO tersebut, dinilai Djafar sebagai tindakan proaktif dan perusakan Partai Hanura secara sistematis.

"Berdasarkan informasi yang saya peroleh bahwa upaya 'kudeta' sudah dirancang 2 sampai dengan 3 bulan lalu. Mereka pikir semudah itu merebut kekuasaan ini, sekalipun mereka minta restu kepada 'orang tertentu' juga tidak mungkin mereka berani melawan kalau tidak ada restu," ungkap Djafar lagi.

Djafar menyebut, 'orang besar' di balik pemecatan tersebut tak rela melepaskan jabatan ketua umum kepada OSO. "Dari berbagai info dan statemen beberapa orang yakin haqqul yakin bahwa beliau ini masih butuh 'mainan' dan untuk memperbanyak pundi-pundi," kata dia.

Selain itu, lanjut Djafar, Ketua Dewan Pembina Partai Hanura Wiranto harus mengambil langkah preventif dengan mendorong musyawarah. Bukan justru menjadi regulator dengan menyatakan masalah tersebut dikembalikan ke AD/ART partai.

"Pembangkangan ini sama halnya melemahkan Hanura. Mereka seharusnya belajar dengan dua atau tiga partai yang mengalami konflik dan sampai kini ada yang belum selesai," ujarnya.

Djafar menambahkan, tidak tertutup kemungkinan Hanura bisa bernasib sama dengan partai yang yang terus berkonflik kalau tidak ada yang mau mengalah.

"Agama menyuruh kita untuk musyawarah, apalagi nama partai ini Hati Nurani Rakyat. Pahami dan hayati itu dengan sungguh-sungguh. Dukungan Hanura kepada Joko Widodo bisa menjadi mentah dan buyar kalau Partai Hanura gagal sebagai peserta Pemilu legislatif dan Capres 2019," pungkasnya.

(mdk/rnd)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Terpilih Aklamasi, OSO Kembali Pimpin Partai Hanura
Terpilih Aklamasi, OSO Kembali Pimpin Partai Hanura

Oesman Sapta Odang (OSO) terpilih kembali sebagai Ketua Umum Partai Hanura 2024-2029 secara aklamasi dalam Munas Hanura.

Baca Selengkapnya
Buka Munas IV Hanura, OSO: Agenda untuk Introspeksi Bersama
Buka Munas IV Hanura, OSO: Agenda untuk Introspeksi Bersama

Salah satu agenda Munas ini adalah pemilihan Ketua Umum Partai Hanura Periode 2024-2029.

Baca Selengkapnya
Hanura Belum Berikan Dukungan untuk Pilkada DKI 2024
Hanura Belum Berikan Dukungan untuk Pilkada DKI 2024

Hanura masih membuka peluang kepada siapa saja untuk didukung dalam pilkada serentak 2024.

Baca Selengkapnya
PDIP Blak-blakan Ungkap Alasan Baru Konsolidasi Terakhir dengan Hanura
PDIP Blak-blakan Ungkap Alasan Baru Konsolidasi Terakhir dengan Hanura

Hasto memuji Oso tidak hanya piawai memimpin partai Sumatera, Sulawesi dan luar Jawa saja. Tetapi juga piawai menggarap di pulau Jawa, seperti Jabar Jateng.

Baca Selengkapnya
VIDEO: Tawa Gurih Ganjar Dapat Pantun dari Hasto saat Kerja Sama PDIP & Hanura
VIDEO: Tawa Gurih Ganjar Dapat Pantun dari Hasto saat Kerja Sama PDIP & Hanura

Usai resmi melakukan kerja sama politik, Sekjen PDIP Hasto Kristianto melemparkan pantun spesial.

Baca Selengkapnya
Usai Pertemuan dengan Jokowi, Hanura Merapat ke PDIP Beri Dukungan ke Ganjar Pranowo
Usai Pertemuan dengan Jokowi, Hanura Merapat ke PDIP Beri Dukungan ke Ganjar Pranowo

Said menyampaikan, dukungan yang diberikan Partai Hanura akan memperkokoh elektabilitas Ganjar dipuncak teratas mengalahkan bacapres lainnya.

Baca Selengkapnya
Ketua Umum Hanura: Tanpa Partai Kecil, Indonesia Tidak Ada
Ketua Umum Hanura: Tanpa Partai Kecil, Indonesia Tidak Ada

OSO pun meminta semua pihak agar tidak pernah meremehkan partai kecil, terutama partai yang tidak lolos ke parlemen.

Baca Selengkapnya
FOTO: Bertemu Megawati di Markas PDIP, Hanura Resmi Deklarasi Dukung Ganjar Pranowo di Pilpres 2024
FOTO: Bertemu Megawati di Markas PDIP, Hanura Resmi Deklarasi Dukung Ganjar Pranowo di Pilpres 2024

Kedatangan Hanura menyambangi kantor DPP PDIP ini untuk menyatakan kerja sama partai politik dalam mendukung Ganjar di Pilpres 2024.

Baca Selengkapnya
Hanura Tentukan Sikap Jadi Oposisi atau Koalisi Pemerintah pada Munas Besok
Hanura Tentukan Sikap Jadi Oposisi atau Koalisi Pemerintah pada Munas Besok

Munas Partai Hanura ini juga akan menentukan dukungan mereka pada Pilkada DKI Jakarta dan Pilkada Sumatera Utara (Sumut) 2024.

Baca Selengkapnya
Megawati Bertemu Hanura: Kalau PDIP Undang Partai Lain, Pasti akan Berakhir Kerja Sama
Megawati Bertemu Hanura: Kalau PDIP Undang Partai Lain, Pasti akan Berakhir Kerja Sama

OSO mengaku banyak membahas masalah kebangsaan ketika berdiskusi dengan Megawati dan PDIP.

Baca Selengkapnya
OSO di HUT ke-18 Hanura: Jangan Hina Partai Kecil
OSO di HUT ke-18 Hanura: Jangan Hina Partai Kecil

Menurut dia, partai kecil tidak kalah semangatnya dengan partai-partai besar.

Baca Selengkapnya
Ketum Hanura OSO: Calon Tunggal di Pilkada 2024 itu Lebih Berbahaya
Ketum Hanura OSO: Calon Tunggal di Pilkada 2024 itu Lebih Berbahaya

"Tapi hati-hati tentang calon tunggal, itu lebih bahaya dari calon tidak tunggal," kata OSO

Baca Selengkapnya