Pendiri PAN kritik Amien Rais, jangan jadi pengkhianat Reformasi
Merdeka.com - Salah satu pendiri Partai Amanat Nasional (PAN), Abdillah Toha mengritik sikap Amien Rais yang mendukung pemilihan kepala daerah melalui DPRD. Abdillah menilai, mantan Ketua MPR itu tak konsisten dengan cita-citanya dulu saat menggelorakan Reformasi.
"Tidak konsisten dengan cita-cita awalnya ya. Berubah 180 derajat," katanya kepada merdeka.com, Senin (29/9).
Menurutnya, sikap Amien saat ini melenceng jauh dengan sikapnya dulu saat Reformasi. Sebab, saat ini Amien malah bergabung dengan kekuatan yang menunjukkan sikap anti terhadap Reformasi.
-
Apa itu Pilkada? Pilkada atau Pemilihan Kepala Daerah adalah proses demokratisasi di Indonesia yang memungkinkan rakyat untuk memilih kepala daerah mereka secara langsung.
-
Apa yang DPR sesalkan? 'Yang saya sesalkan juga soal minimnya pengawasan orang tua.'
-
Apa yang dikritik Golkar dari Anies soal Pilgub DKI? Dia mempertanyakan, apakah ada partai yang mau mengusung Anies di Pilgub Jakarta.
-
Apa itu pantarlih pilkada? Salah satunya adalah Petugas Pemutakhiran Data Pemilih (Pantarlih).
-
Dimana Pilkada ini? Pilkada Jawa Tengah semakin menarik karena bakal ada 'perang bintang'.
-
Bagaimana Golkar menanggapi Anies di Pilgub DKI? 'Mau turun pangkat lagi dari capres menjadi cagub lagi gitu. Jadi saya kira tentu ini harus dipikirkan,' tegas dia.
"Dia memperjuangkan Reformasi sekarang dia malah gabung dengan kekuatan anti-Reformasi," katanya.
Abdillah mengaku sudah lama tak pernah berkomunikasi dengan Amien Rais. Sebagai sesama pendiri PAN, Abdillah hanya ingin mengingatkan agar Amien tak mengkhianati Reformasi yang dulu diperjuangkannya.
"Kita mengingatkan saja, Pak Amien kan tokoh Reformasi kok malah mengkhianati Reformasi?" katanya.
Seperti diketahui, Amien Rais adalah salah satu motor penggerak Reformasi 98. Amien yang kala itu dimusuhi Orde Baru, berapi-api menuntut perubahan rezim korup yang dipimpin Presiden Soeharto.
Setelah Reformasi bergulir, Amien yang juga mantan ketua umum PP Muhammadiyah itu menjabat sebagai ketua MPR dan menjadi salah satu motor penggagas pemilihan presiden langsung oleh rakyat.
Namun, saat ini Amien justru mendukung pemilihan kepala daerah melalui DPRD alias tak lagi dipilih langsung oleh rakyat. Amien mengaku menyesal dulu mendukung pilpres langsung.
(mdk/dan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Amien Rais menilai, manuver yang dilangsungkan Jokowi dalam beberapa waktu belakangan juga sangat kentara. Menurutnya, Jokowi mementingkan dirinya sendiri.
Baca SelengkapnyaAmien menilai ada pihak berupaya menjegal Anies, sehingga dukungan bakal dialihkan ke Prabowo.
Baca SelengkapnyaSekretaris Jenderal Partai Demokrat Teuku Riefky Harsya mengatakan merasa dikhianati oleh Surya Paloh karena tidak mengajak Partai Demokrat dan PKS
Baca SelengkapnyaAmien Rais jmenyoroti putusan MK yang menyetujui gugatan soal syarat capres-cawapres tak harus berusia 40 tahun asal pernah menjadi kepala daerah.
Baca SelengkapnyaMardani percaya diri pasangan Anies dan Cak Imin bisa memenangkan Pemilu 2024.
Baca SelengkapnyaAmien Rais berharap tidak terjadi kecurangan secara substansial demi memenangkan salah satu pasangan calon (paslon).
Baca SelengkapnyaCak Imin menanggapi permintaan agar waspada dengan Amien Rais Syndrome.
Baca SelengkapnyaRiefky menyebut, keputusan Surya Paloh itu mengkhianati mandat yang sudah diberikan kepada Anies untuk memimpin Koalisi Perubahan.
Baca SelengkapnyaHal itu disampaikan mantan Ketua Ketua MPR 1999-2004, Amien Rais usai bertemu dengan pimpinan MPR di kompleks parlemen.
Baca SelengkapnyaAmien Rais setuju sistem pemilihan presiden dikembalikan oleh MPR lewat amendemen UUD 1945.
Baca SelengkapnyaKader Partai Demokrat di Kabupaten Cianjur bergerak menurukan baliho bergambar Capres Anies Baswedan.
Baca SelengkapnyaDemokrat menilai, Anies telah mengkhianati partainya buntut penunjukkan Cak Imin sebagai cawapres.
Baca Selengkapnya