Peneliti Charta Politika: Kepuasan Terhadap Kinerja Jokowi Dipengaruhi Kasus Covid-19
Merdeka.com - Presiden Joko Widodo mengungkap indeks kepercayaan publik terhadap pemerintah meningkat. Salah satu lembaga survei Charta Politika menemukan pada Juli 2021 justru tren ketidakpuasan masyarakat terhadap pemerintah yang meningkat.
Peneliti Charta Politika Ardha Ranadireksa menjelaskan, temuan survei Juli 2021 itu disebabkan penularan Covid-19 sedang tinggi. Sehingga kepuasan publik terhadap kinerja Jokowi menurun.
"Kalau mengacu pada rilis survei Charta Politika kemarin, periode survei dilaksanakan pada tanggal 12-20 Juli. Secara kualitatif, saya melihat hal ini dikarenakan pada saat itu tingkat penularan Covid-19 sedang tinggi-tingginya," ujar Ardha kepada wartawan, Senin (30/8).
-
Bagaimana persepsi publik terhadap pemberantasan korupsi di era Jokowi? Survei Indikator menunjukkan bahwa responden menilai kondisi pemberantasan korupsi di era pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) buruk, dengan jumlah persentase sebesar 32,7 persen.
-
Bagaimana Indikator Politik melakukan survei ini? Metode pengambilan data dilakukan melalui wawancara tatap muka kepada 1.200 sampel responden yang dipilih menggunakan multistage random sampling.
-
Mengapa persepsi publik terhadap pemberantasan korupsi di era Jokowi menurun? Adapun jika melihat trennya, persepsi positif menurun, sebaliknya persepsi negatif meningkat.
-
Kenapa Jokowi dikritik? Khususnya terhadap keluarga Jokowi yang ikut dalam kontestasi politik baik Pilpres maupun pilkada.
-
Siapa yang mengkritik Jokowi? Ketua DPP PDIP Djarot Saiful Hidayat mengkritik kepemimpinan Presiden Joko Widodo (Jokowi).
-
Bagaimana pengaruh Jokowi terhadap Pilgub Jateng? Responden yang puas dengan kinerja presiden Jokowi mendukung Kaesang dengan 33,8 persen. Di posisi kedua Kapolda Jawa Tengah Irjen Pol Ahmad Luthfi 29,1 persen dan diposisi ketiga Ketua DPD PDIP Jawa Tengah Bambang Wuryanto alias Bambang Pacul 14,8 persen.
Saat Charta Politika melakukan survei, kondisi kesehatan sedang gawat. Terjadi kelangkaan, dan rumah sakit selalu penuh terisi pada tingkat di atas 90 persen.
Kondisi itulah mengapa masyarakat menilai tidak puas terhadap kinerja pemerintah.
"Kondisi di atas sedikit banyak menjelaskan bagaimana terdapat penurunan kepuasan publik terhadap kinerja pemerintah," terang Ardha.
Namun, data yang diungkap Jokowi disampaikan sekitar pekan lalu. Saat ini kondisinya sudah berbeda saat Charta Politika menggelar survei. Tingkat kasus Covid-19 sudah mengalami penurunan.
"Jadi memang ada selisih waktu yang cukup jauh antara hasil survei Charta Politika dengan apa yang disampaikan oleh Presiden tersebut," ujar Ardha.
Menurutnya, kondisi Covid-19 dan penanganannya oleh pemerintah sangat mempengaruhi kepuasan dan kepercayaan publik terhadap pemerintah. Sebab, dalam pandemi ini pemerintah diharapkan masyarakat mampu mengatasi kondisi tersebut.
"Terkait dengan indeks kepercayaan yang disampaikan presiden, saya pikir penurunan kasus Covid-19 yang berhasil dilakukan cukup berperan besar," jelas Ardha.
(mdk/bal)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Tingginya kepuasan masyarakat ini menjadi bukti bahwa kerja keras pemerintah dirasakan manfaatnya oleh masyarakat.
Baca SelengkapnyaMenurut survei ini, mayoritas warga cukup puas atas kinerja Jokowi sebagai Presiden sebesar 76.2%.
Baca SelengkapnyaAdapun responden yang menjawab kurang dan tidak puas sebesar 17,9%. Sementara itu, 1% responden lainnya menjawab tidak tahu.
Baca SelengkapnyaPenilaian kinerja presiden berdasarkan sosio-demografi tingkat kepuasannya merata di berbagai kategori. Hasilnya, cenderung di atas 70 persen menyatakan puas.
Baca SelengkapnyaAda sekitar 20,21 persen yang merasa kurang puas dan 4,23 persen tidak puas sama sekali.
Baca SelengkapnyaMeski tingkat kepuasan terhadap kinerja Jokowi cukup tinggi, ada lima kondisi masyarakat di era Jokowi yang menjadi perhatian.
Baca SelengkapnyaKepuasan publik pada sektor hukum paling rendah, dibandingkan dengan bidang politik keamanan, kesejahteraan sosial dan ekonomi.
Baca SelengkapnyaMenurut Jokowi, hasil survei tersebut menjadi evaluasi pemerintah, untuk menyempurnakan kinerja yang belum sempurna
Baca SelengkapnyaMasyarakat yang mengaku puas itu adalah karena Presiden Jokowi banyak memberikan bantuan sosial kepada rakyat kecil
Baca SelengkapnyaHasil survei 77,2 persen masyarakat merasa puas dengan kinerja presiden Jokowi, sementara 22 persen merasa kurang puas.
Baca Selengkapnya"Data menunjukkan bahwa sebesar 80 persen masyarakat menyatakan puas dengan kinerja Jokowi," kata Afrimadona.
Baca SelengkapnyaTingkat kepuasan publik terhadap kinerja pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Wakil Presiden Ma’ruf Amin mencapai 75,6 persen versi Litbang Kompas.
Baca Selengkapnya