Peneliti KedaiKOPI sebut Jokowi kalah jika lawan kotak kosong
Merdeka.com - Hasil survei lembaga kajian KedaiKOPI menemukan Joko Widodo kalah jika melawan kotak kosong di Pilpres 2019. Peneliti dari KedaiKOPI, Hendri Satrio mengatakan suara Jokowi hanya mendapatkan 44 persen dibandingkan dengan kotak kosong yang mendapatkan suara lebih unggul 56 persen.
"Dalam survei lain pasti jika Jokowi disandingkan dengan tokoh lain pasti menang. Sama Anies Baswedan menang, Prabowo menang. Tapi begitu ditanya bila Pilpres dilakukan hari ini selain Jokowi. Nah Jokowi ini kalah 44,9 persen," kata Hendri dalam acara diskusi dengan tema 'Jokowi, Pilpres dan Kita' di restoran Warung Daun, Jakarta Pusat, Sabtu (3/3).
Namun demikian, dia tak menjelaskan metode penelitian, jumlah sample, dan margin of error dalam survei tersebut.
-
Apa yang membuat Pilkada Jatim melawan kotak kosong? Hal ini membuat Komisi Pemilihan Umum (KPU) memberi tambahan waktu untuk perpanjangan pendaftaran pasangan calon (paslon) selama 3 hari.'Ada lima daerah di Jatim yang hanya ada satu paslon yang mendaftar, atau calon tunggal. Sehingga akan diberi tambahan waktu perpanjangan pendaftaran paslon sebanyak 3 hari,' kata Komisioner KPU Jatim, Choirul Umam, Jumat (30/8).
-
Siapa saja yang melawan kotak kosong di Pilkada Jatim? Adapun paslon di lima daerah yang melawan kotak kosong antara lain, yakni Kabupaten Trenggalek, Ngawi, Gresik, Kota Surabaya dan Pasuruan.
-
Siapa yang unggul dalam survei Pilkada Jabar? 'Ini nama nama yang muncul di kalangan elite, Dedi Mulyadi muncul dari internal Gerindra, Ilham Akbar Habibie dari Nasdem, Ridwan Kamil dari Golkar,' kata Direktur Eksekutif Indikator Politik Burhanuddin Muhtadi dalam paparan surveinya pada 4 Juli 2024 lalu.
-
Di mana Jokowi mencoblos? Presiden Joko Widodo atau Jokowi telah melakukan pencoblosan surat suara Pemilu 2024 di TPS 10 RW 02 Kelurahan Gambir, Jakarta Pusat, Rabu (14/2).
-
Apa yang dibilang Jokowi soal kampanye? 'presiden boleh berkampanye.''
-
Bagaimana pengaruh Jokowi terhadap Pilgub Jateng? Responden yang puas dengan kinerja presiden Jokowi mendukung Kaesang dengan 33,8 persen. Di posisi kedua Kapolda Jawa Tengah Irjen Pol Ahmad Luthfi 29,1 persen dan diposisi ketiga Ketua DPD PDIP Jawa Tengah Bambang Wuryanto alias Bambang Pacul 14,8 persen.
Lebih lanjut dia mengatakan parpol pendukung Jokowi harus ingat jika satu calon belum tentu melenggangkan Jokowi ke Istana. Tidak hanya itu dia juga menilai Jokowi menyadari elektabilitasnya terus turun dan membutuhkan PDIP untuk menaikkan elektabilitas.
"Jokowi menyadari elektabilitas turun terus dan mendekat PDIP untuk elektabilitasnya meningkat dan PDIP pun menyambut dan butuh booster," kata Hendri.
Dia juga mempertanyakan mengapa tidak dimunculkan tokoh baru untuk melawan Jokowi. Sampai saat ini kata Hendri, Jokowi hanya berkompetisi dengan Prabowo.
"Sepertinya ada sistematis untuk melawan Jokowi. Kalau lawan Prabowo lebih enak. Ini usaha sistematis," kata Hendri.
(mdk/dan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kemudian saat ditanyakan hasil survei internal, ayah kandung Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka enggan menjawab.
Baca SelengkapnyaSaat disinggung banyaknya masyarakat Jawa Tengah yang masih bimbang, Jokowi minta kedua calon agar bisa meyakinkan
Baca SelengkapnyaKotak kosong memenangkan suara di sejumlah TPS Pilkada Sukoharjo, Jawa Tengah.
Baca SelengkapnyaDengan asumsi metode simple random sampling ukuran sampel 800 responden
Baca SelengkapnyaCak Imin pun optimistis Ridwan Kamil dan Ahmad Luthfi akan menang, usai Jokowi menyatakan dukungan dan turun kampanye.
Baca SelengkapnyaPopulasi survei ini adalah seluruh warga negara Indonesia yang punya hak pilih dalam pemilihan umum, yakni mereka yang sudah berumur 17 tahun atau lebih, atau s
Baca Selengkapnya"Kalau tingkat kepuasan Jokowi naik maka kabar baik bagi Prabowo, kurang baik bagi Anies," kata kata Direktur Eksekutif Poltracking Indonesia Hanta
Baca SelengkapnyaDjayadi menegaskan, Pilkada Jawa Tengah masih sangat cair.
Baca SelengkapnyaMaulan Aklil-Masagus Hakim mendapatkan dukungan dari 16 partai politik.
Baca SelengkapnyaMantan Menko Polhukam Mahfud MD menegaskan bahwa pengaruh Joko Widodo (Jokowi) tidak sebesar ketika masih menjadi Presiden.
Baca SelengkapnyaMantan Wali Kota Solo itu merasa tidak melakukan sesuatu yang bisa mempengaruhi masyarakat untuk memilih seorang calon yang didukungnya.
Baca SelengkapnyaAnalis Komunikasi Politik Hendri Satrio (Hensat) juga menyoroti sejarah soal kuatnya basis akar rumput di Jakarta.
Baca Selengkapnya