Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Peneliti nilai Islam bisa digunakan dalam politik & hukum Indonesia

Peneliti nilai Islam bisa digunakan dalam politik & hukum Indonesia Ilustrasi Sidang. ©2015 Merdeka.com

Merdeka.com - Peneliti Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Amin Mudzakkir ‎memperhatikan kian banyaknya spanduk yang menyerukan masyarakat untuk memilih pemimpin berdasarkan agama, bukan kinerjanya. Ini menunjukkan bahwa kini isu agama terlah dipolitisir, namun pihak penyelenggara pemilu tidak bisa berbuat banyak.

Amin mengatakan, ‎semakin banyak ide mengenai rencana untuk mengubah negara demokrasi menjadi negara Islam. Salah satunya nampak terlihat dari pernyataan yang disampaikan Ketua Front Pembela Islam (FPI) Rizieq Syihab yang mengharapkan NKRI Syariah.

"Jadi tidak perduli lagi dengan Pancasila atau tidak, tapi pada praktiknya gagasan negara Islam bisa dipraktikkan dalam kehidupan politik dan hukum di Indonesia," katanya di Rumah Pemenangan Cemara, Menteng, Jakarta Pusat, Senin (3/4).

Orang lain juga bertanya?

Dampak dari adanya spanduk ini adalah banyak orang yang memilih Gubernur DKI Jakarta berdasarkan agama. Bahkan hasil tersebut telah terlihat dari beberapa survei yang dilakukan lembaga, di mana‎ warga cenderung memilih berdasarkan agama dibandingkan kinerja.

"Masalahnya itu kan sebenarnya nggak benar kan tapi kenyataannya para politisi kemudian tidak malah mengikuti fakta itu karena tahu masyarakat lebih doyan agama daripada kinerja maka diikuti lah aspirasi itu. Bertentangan dengan akal sehat kita. Sekarang itu diabaikan," jelasnya.

Amin mengungkapkan, masalah ini menjadi penting karena isu agama tersebut di mainkan di atas konstitusi dan rasionalitas politik. Seharusnya ada upaya untuk melakukan pencegahan atau penanganan agar masalah serupa tak menyebar.

"Masalahnya kalau kita berdiri di atas konstitusi dan rasionalitas politik harusnya itu tidak diikuti, orang harus diedukasi bahwa itu ga benar. Harusnya orang pilih gubernur atas dasar kinerja bukan Latar belakang agama," ujarnya.

Adanya pembiaran spanduk yang menyebarkan isu suku, ras, agama dan antar golongan (SARA) ini menunjukkan Komisi Pemilihan Umum (KPU) DKI Jakarta tidak tegas.‎ "Penyelenggara pemilu tak punya punishment yg jelas saya kira ada dua hal, pertama ada kebingungan mengenai ancaman terhadap gagasan negara Islam dan kedua ini kan orang tahu betul untuk berkuasa harus menggunakan isu identitas," tutup Amin. (mdk/rhm)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
BPIP Harap Masyarakat Tak Mudah Dipecah Belah Perbedaan Budaya dan Agama
BPIP Harap Masyarakat Tak Mudah Dipecah Belah Perbedaan Budaya dan Agama

Romo Benny menyampaikan harapannya agar Indonesia tidak mudah dipecah belah oleh perbedaan kebudayaan atau keagamaan.

Baca Selengkapnya
Masyarakat Diingatkan Perkuat Empat Bingkai Kerukunan Agar Tak Mudah Dipecah Belah
Masyarakat Diingatkan Perkuat Empat Bingkai Kerukunan Agar Tak Mudah Dipecah Belah

Empat bingkai kerukunan sebagai pilar kekuatan bangsa adalah kunci untuk melawan radikalisme dan terorisme.

Baca Selengkapnya
Pentingnya Peran Ulama dan Pemerintah Dalam Mencegah Radikalisasi
Pentingnya Peran Ulama dan Pemerintah Dalam Mencegah Radikalisasi

Selain penguasaan literasi yang baik, seorang ulama juga harus memiliki akhlak dan karakter yang santun, tenang, dan tidak mudah menghasut.

Baca Selengkapnya
Mahfud MD: Kedaulatan Politik Terkadang Didikte oleh Ambisi Pribadi
Mahfud MD: Kedaulatan Politik Terkadang Didikte oleh Ambisi Pribadi

Mahfud MD mengatakan, etika yang rapuh sejak era Orde Baru telah melahirkan praktik KKN.

Baca Selengkapnya
MUI: Jika Ada Pihak Benturkan Agama dengan Falsafah Bangsa Jelas Keliru
MUI: Jika Ada Pihak Benturkan Agama dengan Falsafah Bangsa Jelas Keliru

Untuk mengatasi permasalahan di negara ini bukan sebuah sistem baru, tapi persatuan dan kesatuan.

Baca Selengkapnya
Waspadai Kelompok Tebar Narasi Kebencian buat Ciptakan Kegaduhan di Tanah Air
Waspadai Kelompok Tebar Narasi Kebencian buat Ciptakan Kegaduhan di Tanah Air

Pentingnya menghormati kebebasan beragama dan tanggung jawab sosial dalam menjaga kehidupan plural di Indonesia

Baca Selengkapnya
Budayawan Ngatawi: Pelajari Agama dan Pahami Tradisi Agar Tak Terjebak Radikal
Budayawan Ngatawi: Pelajari Agama dan Pahami Tradisi Agar Tak Terjebak Radikal

Penting membedakan hal yang relevan dan tidak sehingga tidak terjebak dalam paham radikal

Baca Selengkapnya
Waspadai Dalil Sesat Kelompok Teror, Tak Ada Agama Ajarkan Kekerasan
Waspadai Dalil Sesat Kelompok Teror, Tak Ada Agama Ajarkan Kekerasan

Narasi intoleran dan radikal dari kelompok teror ini perlu diimbangi dengan narasi tandingan berupa moderasi beragama dan seruan toleransi.

Baca Selengkapnya
Konflik Suriah, Masyarakat Diingatkan Waspada Munculnya Penyimpangan Narasi Jihad
Konflik Suriah, Masyarakat Diingatkan Waspada Munculnya Penyimpangan Narasi Jihad

Upaya membangun masyarakat lebih baik melalui pendidikan, ekonomi, dan sosial juga merupakan bagian dari jihad

Baca Selengkapnya
Salam Lintas Agama Dinilai Upaya untuk Merawat Kemajemukan di Indonesia
Salam Lintas Agama Dinilai Upaya untuk Merawat Kemajemukan di Indonesia

Salam lintas agama merupakan salah satu upaya berkesinambungan merawat kemajemukan dimiliki Indonesia.

Baca Selengkapnya
Pancasila Kekuatan Utama untuk Satukan Perbedaan di Masyarakat
Pancasila Kekuatan Utama untuk Satukan Perbedaan di Masyarakat

Kebersamaan yang dinaungi Pancasila sebagai ideologi telah berkali-kali melewati ujian kebangsaan

Baca Selengkapnya
Persaudaraan Jangan Sampai Memudar karena Tidak Bisa Menerima Hasil Pemilu
Persaudaraan Jangan Sampai Memudar karena Tidak Bisa Menerima Hasil Pemilu

Masyarakat Indonesia patut bersyukur dan bersuka cita karena telah melewati proses Pemilu 2024

Baca Selengkapnya