Peneliti LIPI nilai sosok Mahfud paling cocok dampingi Jokowi di Pilpres 2019
Merdeka.com - Peneliti LIPI bidang politik dan pemerintahan Indonesia, Profesor Lili Romli melihat sosok Mahfud MD cocok sebagai pendamping Joko Widodo di Pilpres 2019. Menurutnya, Mahfud bisa mendapat suara dari kalangan umat Islam.
"Yang paling berpotensi itu adalah Mahfud MD. karena Mahfud MD itu dia tokoh yang memiliki integritas yang tidak diragukan. Lalu dia punya basis dukungan dari kalangan NU (Nahdlatul Ulama). Yang ketiga, dia juga dekat dengan PKB. Mungkin kelemahannya dia finansialnya kecil," katanya di Universitas Indonesia Salemba, Jakarta Pusat, Kamis (12/6).
Tak hanya suara dari NU, Mahfud juga bisa mendulang suara dari semua golongan. Baik dari kalangan Muhammadiyah maupun non Islam. Sebab Mahfud merupakan figur tokoh Islam moderat.
-
Siapa saja yang diajak Mahfud untuk memilih? 'Salah satu cara untuk turut menjaga kelangsungan negara Republik Indonesia, saudara, diberi hak oleh konstitusi untuk menentukan, untuk memilih pemimpin sendiri, memilih wakil rakyat sendiri, yang tidak ditunjuk atau diwakilkan kepada siapapun,' kata Mahfud.
-
Apa yang Mahfud MD soroti di Debat Cawapres? Dalam kesempatan Debat Capres dan Cawapres yang berlangsung pada Minggu (21/01/2024) lalu, cawapres nomor urut 03 yaitu Mahfud MD soroti deforestasi hutan di Indonesia yang mencapai 12,5 juta hektare.
-
Mahfud hindari fitnah saat Pilpres 2024? 'Saya sengaja ke berbagai kampus tidak datang, kecuali dalam kampanye terbuka yang sengaja diselenggarakan kampus seperti Unair, kampanye terbuka, semua kontestan diundang tapi kalau kuliah saya tidak, berhenti selama musim kampanye,' ujar pria yang diketahui sebagai pakar hukum tata negara ini.
-
Kenapa Mahfud MD ajak WNI di Malaysia untuk memilih? Oleh sebab itu, dia meminta agar seluruh warga negara Indonesia yang berada di Kuala Lumpur untuk memilih pada 14 Febuari 2024 mendatang.
-
Siapa yang dipuji oleh Mahfud MD? Mantan Menkopolhukam, Mahfud MD berkesempatan menjadi pembicara dalam acara Forum Group Discussion Kerapuhan Etika Penyelenggara Negara pada Senin 2 September kemarin.Dalam kesempatan tersebut, Mahfud membeberkan sejarah para pemimpin Indonesia terdahulu, sejak dari zaman Orde Baru. Ketika Orde Baru selesai, BJ Habibie yang menggantikan Soeharto memiliki etika untuk tidak melanjutkan pemerintahannya sampai 5 tahun.Habibie hanya menjadi presiden Indonesia selama 1 tahun karena hanya mengisi kekosongan pemimpin sampai Indonesia melaksanakan pemilu.
-
Siapa yang mendukung Ganjar-Mahfud? 'Pak Ganjar dan Mahfud Md mengingat pentingnya perlindungan dan kepastian hukum bagi para wirausaha baru,' ujar Roby.
Meski demikian, Mahfud juga pasti memiliki kelemahan. Jokowi mesti teliti memilih pendampingnya.
"Memang ada beberapa kelemahan latar belakangnya, makanya pak Jokowi kan mikir-mikir, hati-hati siapa, bisa blunder nanti bisa merugikan elektoral dia," imbuh Romli.
Dia mengingatkan, potensi politik identitas masih ada di Pilpres 2019. Jika Jokowi memilih Mahfud, maka bisa menangkal serang serangan politik SARA.
"Potensi sih ada, makanya ketika pak Mahfud ini digandeng bisa, nanti saya dikira dukung lagi," katanya.
"Saya kira itu bisa meminimalisir, karena di anggap selama ini klaimnya pak Jokowi itu jauh dengan Islam kan gitu, dengan mengakomodir itu, padahal kesan itu kan salah, tapi dengan ada Mahfud MD itu kan merangkul kalangan Islam," ucap Romli.
Minimal, Mahfud bisa meredam serangan SARA. Masyarakat pun akan menilai bahwa figur Jokowi yang Nasionalis - Sekuler akan ditambah dengan representasi Islam. Dia mencontohkan Pilgub Jateng. Ganjar Pranowo bisa menang karena wakilnya Taj Yasin dapat dukungan umat Islam.
"Seperti Ganjar dan Taj Yasin lah, kalau tidak sama Taj Yasin bisa kalah kan Ganjar, terbelah ini, kalah dia, kalau sama sama dari PDIP kalah dia, karena kemudian ada dari PPP Taj Yasin menang, ini Nasionalis - Sekuler apa ini, tapi kan ada Taj Yasin, sama seperti Jokowi juga ini ada Mahfud MD ini, siapa yang bilang anti Islam," tukasnya.
Romli tetap berharap Pilpres 2019 tak dibumbui politik identitas. Baginya, hal tersebut tidak mendidik dan memecah bangsa.
"Saya kira harus dihentikan itu politik Identitas, itu gak mendidik bangsa ini jangan sampai terpecah belah, saya kira keinginan keinginan elit untuk menggunakan politik Identitas itu harus dihentikan, itu tidak baik. Kita sebagai bangsa plural sudah lama, kita kekeluargaan, jangan sampai dibelah oleh itu saya kira jangan ada niatan niatan itulah," tegas dia.
(mdk/noe)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sekjen PDI Perjuangan Hasto membenarkan Mahfud MD disuarakan publik menjadi Cawapres Ganjar.
Baca SelengkapnyaMahfud MD mengungkapkan terdapat empat basis suara yang bisa disumbangkannya untuk memenangkan Pemilu 2024.
Baca SelengkapnyaTerpilihnya Mahfud MD sebagai pendamping Ganjar dan Cak Imin sebagai pendamping Anies mengindikasikan pentingnya suara NU dan Jawa Timur.
Baca SelengkapnyaMahfud MD menegaskan dirinya bukan seorang Nahdlatul Ulama (NU) naturalisasi.
Baca SelengkapnyaIndonesia ke depan butuh sosok pemimpin yang memahami problem kebangsaan.
Baca SelengkapnyaSiapapun yang menjadi pendamping Ganjar Pranowo, PDIP Bali akan mendukung penuh.
Baca SelengkapnyaElektabilitas Mahfud terus menanjak. Apalagi setelah namanya resmi jadi cawapres Ganjar Pranowo.
Baca SelengkapnyaYenny berujar, kedatangan Abuya Muhtadi merupakan bentuk nyata pemberian dukungan kepada pasangan Ganjar-Mahfud.
Baca SelengkapnyaMahfud MD dan Ridwan Kamil masing-masing memiliki modal untuk menjadi cawapres Ganjar.
Baca SelengkapnyaCawapres nomor urut 03 Mahfud MD optimistis bisa optimal meraup suara dari kalangan santri.
Baca SelengkapnyaDukungan kepada pasangan capres dan cawapres nomor urut 3 Ganjar Pranowo-Mahfud MD diyakini akan terus meningkat.
Baca SelengkapnyaElektabilitas Prabowo-Gibran dinilai menguat jelang Pilpres 2024.
Baca Selengkapnya