Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Peneliti sebut hitung cepat lembaga survei tidak selalu benar

Peneliti sebut hitung cepat lembaga survei tidak selalu benar Survei LSI. ©2013 Merdeka.com/dwi narwoko

Merdeka.com - Peneliti opini publik Agung Prihatna, menyatakan tidak pernah ada hasil jajak pendapat, termasuk hitung cepat yang benar secara mutlak. Bahkan menurut dia, justru secara akademik survei membuka ruang buat kesalahan.

Maka dari itu, Agung menilai, mestinya tidak boleh satupun lembaga survei mengklaim hasil penghitungan cepatnya paling benar. Apalagi sampai memastikan Komisi Pemilihan Umum (KPU) salah jika hasil penghitungannya berbeda.

"Statistik adalah ilmu yang mengizinkan penggunanya untuk bisa salah. Tidak boleh ada lembaga yang mengatakan kami paling benar," kata Agung dalam diskusi di kawasan Cikini, Jakarta, Sabtu (12/7).

Orang lain juga bertanya?

Sementara peneliti Lingkaran Survei Indonesia (LSI), Adjie Alfarabie, menyatakan hampir semua lembaga survei memilih metode sampel acak bertingkat (multistage random sampling) sebagai pegangan melakukan hitung cepat. Sebagai praktisi, dia menilai, hal itu wajar lantaran sebagai langkah paling dekat menganalisa perolehan suara dengan semirip mungkin mengikuti cara kerja KPU.

Namun demikian, Agung menyoroti masalah sering terjadi adalah adanya penyimpangan praktik di lapangan. Salah satunya adalah sebaran pengambilan sampel. Seringkali lembaga survei tidak mencermati di dalam suatu wilayah ada kecenderungan pengelompokan mendukung salah satu pihak.

"Kalau tidak cermat pendistribusian itu dan diambil angka acak, tentu saja akan menang kecenderungan itu. Praktik itu yang kadang tidak diperhatikan," ujar Agung.

Selain itu, Agung mengkritik lembaga survei kerap tergesa-gesa dalam mengumumkan hasil hitung cepat. Meski dia mengakui hal itu sebagai tuntutan klien, tapi mereka juga mesti bertanggung jawab atas produk dipaparkan dalam situasi terburu-buru itu.

"Ada asumsi di Polster (istilah pelaku polling) untuk cepat-cepat karena dianggap kredibel dan hebat," tambah Agung.

Anggota tim sukses pasangan Joko Widodo-Jusuf Kalla, Arif Budimanta, menyatakan dalam perkembangan politik saat ini memang keberadaan survei dan hitung cepat sangat dibutuhkan. Meski begitu, dia mendukung langkah audit jika dirasa ada lembaga survei ditengarai memanipulasi data dan memaparkan kepada publik.

"Harus diaudit jika dirasa ada data yang dianggap melenceng," ujar Arif.

Seperti diketahui, dalam hasil hitung cepat pilpres 2014, tidak seluruh lembaga survei kompak. Delapan lembaga survei memenangkan Jokowi-JK, sementara empat survei memenangkan Prabowo-Hatta. (mdk/mtf)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Penyebab Data Exit Poll Berbeda dengan Quick Count
Penyebab Data Exit Poll Berbeda dengan Quick Count

Ada sejumlah faktor yang menyebabkan perbedaan data tersebut.

Baca Selengkapnya
Mengenal Quick Count dalam Pemilu, Begini Cara Kerjanya
Mengenal Quick Count dalam Pemilu, Begini Cara Kerjanya

Quick count adalah metode perhitungan cepat yang dilakukan oleh lembaga survei atau lembaga riset untuk memprediksi hasil pemilu berdasarkan sebagian data suara

Baca Selengkapnya
Peneliti SMRC: Salah Total Kalau Ada Teori Publikasi Lembaga Survei Bisa Pengaruhi Publik
Peneliti SMRC: Salah Total Kalau Ada Teori Publikasi Lembaga Survei Bisa Pengaruhi Publik

Saidiman Ahmad menilai dugaan publikasi hasil survei lembaga survei mempengaruhi pilihan publik soal calon presiden, salah total.

Baca Selengkapnya
Ikrar Nusa Bhakti Sindir ‘Framing’ Lembaga Survei Unggulkan Capres Tertentu
Ikrar Nusa Bhakti Sindir ‘Framing’ Lembaga Survei Unggulkan Capres Tertentu

Kredibilitas lembaga survei dipertanyakan jelang Pemilu 2024.

Baca Selengkapnya
6 Alasan Dewan Etik Persepi Sanksi Poltracking
6 Alasan Dewan Etik Persepi Sanksi Poltracking

Perkumpulan Survei Opini Publik Indonesia (Persepi) membeberkan alasan memberikan sanksi kepada lembaga Poltracking.

Baca Selengkapnya
Megawati: Saya Ini Tahu Statistik, Survei Bisa Dibeli
Megawati: Saya Ini Tahu Statistik, Survei Bisa Dibeli

Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri mengkritisi keberadaan lembaga survei yang ada saat ini. Menurutnya, survei bisa dibeli.

Baca Selengkapnya
Persepi Buka-Bukaan Data Investigasi Hasil Survei LSI dan Poltracking di Pilkada Jakarta 2024
Persepi Buka-Bukaan Data Investigasi Hasil Survei LSI dan Poltracking di Pilkada Jakarta 2024

Persepi menegaskan sidang terhadap keduanya tidak untuk menyalahkan hasil atau membuat analisis politik terhadap perbedan.

Baca Selengkapnya
Fakta Kuantitatif adalah Jenis Data yang Bisa Diukur, Ketahui Kelebihan dan Kekurangannya
Fakta Kuantitatif adalah Jenis Data yang Bisa Diukur, Ketahui Kelebihan dan Kekurangannya

Fakta kuantitatif objektif namun juga memiliki kekurangan tersendiri.

Baca Selengkapnya
Poltracking Jelaskan Proses Survei Pilkada Jakarta, Tegaskan Bukan Konsultan Salah Satu Kandidat
Poltracking Jelaskan Proses Survei Pilkada Jakarta, Tegaskan Bukan Konsultan Salah Satu Kandidat

Hal ini menanggapi perbedaan hasil survei Poltracking Pilgub Jakarta hingga memutuskan keluar dari Persepi. Poltracking juga diberi sanksi oleh Persepi.

Baca Selengkapnya
Cara Kerja Quick Count, Lengkap Beserta Kelebihannya
Cara Kerja Quick Count, Lengkap Beserta Kelebihannya

Metode ini menggunakan sampel suara yang diambil dari sejumlah tempat pemungutan suara (TPS) untuk kemudian dihitung secara cepat.

Baca Selengkapnya
Benarkah Aplikasi Sirekap KPU Penuh Kejanggalan dan Manipulasi? Begini Analisis Pengamat Siber
Benarkah Aplikasi Sirekap KPU Penuh Kejanggalan dan Manipulasi? Begini Analisis Pengamat Siber

Banyak pihak yang menyebut adanya dugaan manipulasi serta kejanggalan dalam aplikasi Sirekap

Baca Selengkapnya