Peneliti SMRC Nilai Prabowo Ingin Lepaskan Stigma Kekuatan Orde Baru
Merdeka.com - Peneliti SMRC Djayadi Hanan menganalisa makna di balik pernyataan capres Prabowo Subianto tentang arah negara yang keliru sejak zaman orde baru. Menurutnya, Prabowo ingin menunjukkan bahwa dirinya bukan representasi dari kekuatan politik lama.
"Saya kira itu cara Pak Prabowo untuk menunjukkan bahwa dia bukanlah representasi kekuatan lama. Kan secara visual dan formal paling tidak agak sulit untuk mengatakan bahwa Pak Prabowo tidak didukung oleh kekuatan-kekuatan lama, kekuatan orde baru terutama," kata Djayadi di Populi Center, Slipi, Jakarta Barat, Kamis (7/2).
Menurutnya, Prabowo sulit melunturkan stigma orde baru kepada publik. "Karena keluarga Soeharto hampir semuanya ada di situ, Prabowo sendiri masih tetap bangga menjadi bagian dari keluarga Cendana, dan seterusnya. Jadi agak susah," ucapnya.
-
Apa jabatan Prabowo Subianto saat ini? Menteri Kementerian Pertahanan (2019-sekarang)
-
Apa yang diklaim Prabowo selama kampanye? Calon Presiden nomor urut dua, Prabowo Subianto mengaku banyak mendapat nyinyiran dan ledekan bahwa hanya bisa menjual program-program Presiden Joko Widodo saat kampanye Pilpres 2024.
-
Apa jabatan Prabowo saat ini? Prabowo sendiri saat ini tengah menjabat sebagai Menteri Pertahanan ke-26 RI dalam Kabinet Indonesia Maju untuk periode 2019-2024.
-
Apa yang dideklarasikan Prabowo? Forum Rektor Indonesia menyerukan pelaksanaan Pemilu 2024 yang aman dan damai pada suatu deklarasi di Makassar, Sabtu (3/2).
-
Bagaimana Prabowo menanggapi? 'Itu hak politik,' kata Prabowo usai menghadiri acara bertajuk 'Trimegah Political and Economic Outlook 2024' di Grand Ballroom, The Ritz-Carlton Pacific Place, Jakarta Selatan, Rabu (31/1).
-
Apa posisi calon menteri Prabowo? Prabowo didampingi sejumlah pejabat, yang salah satunya dikabarkan sebagai calon menteri keuangan.
Direktur Eksekutif SMRC ini menuturkan, saat ini banyak orang-orang yang takut dan tak ingin kekuatan politik orde baru kembali muncul ke permukaan.
Apalagi, menurutnya, kekuatan orde baru untuk memenangkan kontes politik sudah tidak bisa diandalkan. Hal ini, kata Djayadi, terbukti dari partai-partai pasca reformasi yang menggunakan kekuatan orde baru tak cukup kuat untuk memenangkan seseorang menjadi presiden.
"Jadi ingin memberi jarak bahwa dia (Prabowo) orang yang berbeda dibanding kekuatan lama itu. Itu citra yang ingin dibangun," terang Djayadi.
Dirinya juga tak yakin jika arah bangsa keliru. Pasalnya hasil survei yang keluar sejak lama, masyarakat tak setuju bila arah bangsa salah.
"Survei yang kita lakukan sejak tahun 2003 lalu dari LSI, SMRC digabung survei-survei 2003 sampai sekarang itu masyarakat kita berjalan ke arah yang benar," terangnya.
"Misalnya pada 2018 lalu ketika ditanya apakah anda menganggap negara kita berjalan ke arah yang salah atau ke arah yang benar 80 persen mengatakan kita berada di arah yang benar," sambungnya.
Djayadi melanjutkan, strategi yang berbeda dengan pandangan masyarakat tidak ampuh untuk menarik simpati.
"Kalau ada seorang calon yang jualan bahwa negara kita arahnya salah lalu ketemu dengan masyarakat yang menganggap 'enggak arah negara kita bener kok, kamu aja yang salah' misalnya, kan dia tidak akan mendapatkan simpati yang cukup. Jadi tidak mudah untuk menggunakan strategi itu," tutupnya.
Sebelumnya, Capres nomor urut 02 Prabowo Subianto kesal dengan elit yang mengelola negara dengan keliru. Prabowo pun sudah mengamati arah perkembangan bangsa sejak masa orde baru. Menurutnya, pembangunan Indonesia hingga kini menuju arah yang salah.
Hal tersebut disampaikan Prabowo saat memberikan sambutannya dalam acara HUT Federasi Serikat Pekerja Metal Indonesia (FSPMI) di Mahaka Square, Kelapa Gading, Jakarta Utara, Rabu (6/2).
"Saudara-saudara sekalian dari awal, dari sekian belas tahun, sekian puluh tahun, sebetulnya dari saya masih di dalam orde baru, saya sudah melihat arah perkembangan, arah pembangunan Indonesia, arahnya sebetulnya menuju arah yang keliru," kata Prabowo.
(mdk/rnd)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Hendro pun mengkritisi pihak-pihak yang bermoral rendah.
Baca SelengkapnyaPrabowo Subianto buka suara soal banyak tuduhan negatif kepada dirinya pada Pilpres 2024.
Baca SelengkapnyaMenurutnya, narasi-narasi tersebut dikeluarkan karena elektabilitas Prabowo yang sedang tinggi.
Baca SelengkapnyaPadahal, kata Prabowo, isu kudeta yang dituduhkan padanya tidak terbukti.
Baca SelengkapnyaCapres Prabowo Subianto meminta tak perlu percaya elit partai politik yang suka menyindir.
Baca SelengkapnyaPrabowo menyebut saat ini masih dalam proses penjaringan ide-ide.
Baca SelengkapnyaNamun Prabowo tidak mengungkap siapa akademisi yang dimaksudnya.
Baca SelengkapnyaKata omon-omon menjadi hangat diperbincangkan usai diucapkan Prabowo
Baca SelengkapnyaJawa Barat merupakan provinsi yang mencatat sejarah bahwa Gerindra menang dua kali berturut-turut di Jawa Barat.
Baca SelengkapnyaKetua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto buka suara terkait pasangan Prabowo-Gibran disebut sebagai 'neo orde baru'.
Baca SelengkapnyaMenurut Mahfud, Prabowo telah menyuarakan tekad ini jauh sebelum menjadi presiden
Baca SelengkapnyaDjarot mempertanyakan apakah militerisitik Prabowo bisa pudar dan mengubah sikapnya.
Baca Selengkapnya