Peneliti SSS: 2014 Adalah tahun arogansi politik'
Merdeka.com - Tahun 2014 dinilai sebagai tahun arogansi politik. Menurut kajian Soegeng Sarjadi Syndicate (SSS), arogansi politik muncul dalam beberapa hal. Salah satunya adalah perseteruan antara Koalisi Indonesia Hebat (KIH) dan Koalisi Merah Putih (KMP) di parlemen.
"Arogansi ini menjadikan dua kubu di DPR. Walau sudah dibilang tidak ada lagi perpecahan, namun pada kenyataannya masih ada," ujar peneliti senior Soegeng Sarjadi Syndicate, Toto Sugiarto dalam diskusi evaluasi akhir tahun 2014 yang digelar di Jakarta, Rabu (17/12).
Menurut Toto, kondisi seperti ini cukup memprihatinkan. Karena seharusnya setelah pilpres selesai semua pihak harusnya mulai membangun bangsa ini agar tidak tertinggal dari bangsa lain.
-
Apa itu Sengketa Pemilu? Sengketa Pemilu adalah konsekuensi yang mungkin terjadi dalam sistem penyelenggaraan Pemilihan Umum (Pemilu). Walaupun sistem sudah dirancang sebaik mungkin, kemungkinan pelanggaran yang bisa mencederai kualitas Pemilu masih bisa terjadi.
-
Apa penyebab perselisihan hasil pemilu? Perselisihan hasil pemilu merujuk pada ketidaksepakatan atau konflik yang timbul terkait dengan proses pemilihan umum.
-
Kapan muncul percikan konflik setelah pengumuman hasil Pemilu? Apalagi setelah KPU mengumumkan penetapan hasil Pemilu.
-
Apa itu Pemilu? Pemilu adalah sarana penyelenggaraan kedaulatan rakyat yang dilaksanakan secara langsung, umum, bebas, rahasia, jujur, dan adil.
-
Apa itu Pilkada? Pilkada atau Pemilihan Kepala Daerah adalah proses demokratisasi di Indonesia yang memungkinkan rakyat untuk memilih kepala daerah mereka secara langsung.
-
Kenapa sengketa Pilpres 2024 dianggap kompleks? 'Kita tetap akan optimistis sepanjang yang secara maksimal bisa kami lakukan,' kata Suhartoyo di Pusdiklat MK, Cisarua, Bogor, Jawa Barat, seperti dikutip Kamis (7/3). Meski dalam batas penalaran yang wajar, Suhartoyo menjelaskan bahwa waktu 14 hari terasa tidak mungkin menyidangkan dan memutus sengketa hasil yang kompleks dengan dugaan kecurangan. Apalagi jika pihak berperkara yang mengajukan bisa lebih dari satu pihak. Namun, berkaca pada periode 2019, Suhartoyo menegaskan MK bisa bekerja sesuai waktu yang ditetapkan.
Dia juga menilai, pemilu 2014 lebih buruk dari pemilu 2009. Karena ditemukan berbagai pelanggaran seperti intimidasi, manipulasi suara, dan ketidaknetralan penyelenggara pemilu. Salah satu yang menjadi fokus perhatian adalah kampanye yang menyerang pribadi kandidat di media sosial.
"Di media sosial, kampanye dilakukan dengan serangan personal kandidat. Itu yang membuat persaingan menjadi runcing. Sesuatu yang terlalu personal munculnya menjadi dendam politik. Hasil dendam inilah yang memprihatinkan," ujar dosen Universitas Paramadina ini.
Namun dengan semua arogansi tersebut, tetap ada titik yang membahagiakan. Salah satunya adalah rakyat yang mulai berdaya untuk memperjuangkan pilkada langsung. "Ada titik yang membahagiakan juga karena rakyat sudah mulai berdaya. Buktinya KMP menyetujui pilkada langsung. Kekuatan rakyat luar biasa. Jadi meski arogan, politisi kita masih mendengar suara rakyat," tuturnya. (mdk/bal)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Presiden Joko Widodo (Jokowi) menilai banyak drama di tahun politik jelang pemilihan presiden 2024.
Baca SelengkapnyaMeskipun, sempat ada aksi massa beberapa hari di depan Gedung KPU
Baca SelengkapnyaPartai Beringin tua kembali panas. Kini, giliran Airlangga Hartarto memutuskan untuk mundur dari kursi ketua umum Partai Golkar.
Baca SelengkapnyaAria Bima mengajak masyarakat untuk membuka sekat-sekat perbedaan yang terjadi saat Pemilu 2024.
Baca SelengkapnyaKemenko Polhukam melakukan pemetaan untuk mengantisipasi terjadinya konflik sosial tersebut.
Baca SelengkapnyaTerlebih, hasil survei menunjukkan bahwa konflik kepentingan berpotensi terjadi dengan penyalahgunaan kekuasaan.
Baca SelengkapnyaPelaksanaan Pilkada secara serentak nanti memiliki kerawanan yang lebih besar dibandingkan Pilpres maupun Pileg.
Baca Selengkapnya