Pengakuan Jokowi-JK buktikan kegaduhan dan tak kompaknya menteri
Merdeka.com - Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla sudah lebih dari setahun memimpin negeri ini. Dari pengakuan Menteri Perhubungan Ignasius Jonan, situasi dan komunikasi antar menteri serta dengan presiden dan wakil presiden berjalan baik dan tanpa masalah.
"Saya kira hubungannya baik. Namanya kabinet, kadang ada celetuk kiri kanan, tapi kabinet ini sangat-sangat kompak. Bagus. Komunikasi antar anggota (kabinet kerja) dan Bapak Presiden bagus. Presiden juga sangat responsif," ungkap Jonan beberapa waktu lalu.
Namun pada kenyataannya, saling lempar kritik di antara para menteri menunjukkan tidak kompaknya penghuni kabinet kerja. Presiden Jokowi dan Wakil Presiden Jusuf Kalla juga beberapa kali melontarkan gambaran tak kompaknya para menteri. Merdeka.com merangkumnya, berikut paparannya.
-
Siapa yang mengkritik Jokowi? Ketua DPP PDIP Djarot Saiful Hidayat mengkritik kepemimpinan Presiden Joko Widodo (Jokowi).
-
Siapa menteri Jokowi yang dipanggil MK? Empat menteri itu meliputi Menteri Koordinator (Menko) Pembangunan Manusia, dan Kebudayaan (PMK) Muhadjir Effendy, Menko Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati, dan Menteri Sosial Tri Rismaharini.
-
Siapa menteri Jokowi yang terlibat korupsi? Para Menteri Jokowi yang Terjerat Kasus Korupsi Dua periode pemerintahan Presiden Jokowi setidaknya ada bebarapa menteri yang terjerat kasus korupsi.
-
Siapa yang membuat Presiden Jokowi gemas? Akhirnya, pertunjukan lucu Ameena sukses membuat semua orang terkesan, termasuk Presiden Jokowi yang menyaksikannya dari kursi utama.
-
Kenapa Jokowi dikritik? Khususnya terhadap keluarga Jokowi yang ikut dalam kontestasi politik baik Pilpres maupun pilkada.
-
Siapa yang dipanggil Jokowi? Presiden Joko Widodo (Jokowi) memanggil dua menteri Partai Kebangkitan Bangsa, yaitu Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi Indonesia (Mendes-PDTT) Abdul Halim Iskandar dan Menaker Ida Fauziyah.
JK: Di luar kadang pura-pura baik
Menanggapi tidak kompaknya menteri-menteri dalam kabinet, Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) justru berkelakar. "Ah kau pura-pura tanya," ucap JK sambil tertawa saat ditemui wartawan di kantornya, Jalan Medan Merdeka Utara, Jakarta Pusat, Selasa (3/11).
Saat ditanya mengenai kondisi di internal kabinet, JK menjawab singkat. "Baik. Tapi di luar kadang-kadang pura-pura baik. Ya seperti apa, wartawan lebih banyak tahu daripada kita," kata JK.
Jokowi: Jangan sampai menteri tidak koordinasi
Presiden Jokowi menegaskan, semua Permen harus terlebih dahulu dibahas dalam rapat bersama jajaran menteri lain. Hal ini untuk menghindari salah paham atau adanya kebijakan yang bertolak belakang dengan kebijakan kementerian lain.
"Jangan sampai mengeluarkan Peraturan Menteri tanpa dibahas di rapat kabinet atau rapat terbatas. Sehingga semua menteri tahu, apa yang akan dikeluarkan oleh kementerian yang lainnya. Kalau ada hal-hal yang berkaitan dengan kementeriannya bisa disampaikan dalam rapat itu. Ini sekali lagi saya ingatkan, saya peringatkan," tegas Jokowi.
Jokowi: Jangan gaduh
Presiden Joko Widodo meminta semua menteri-menteri Kabinet Kerja untuk kompak dan tidak berbuat gaduh dalam mengambil keputusan. Menurut dia, kegaduhan dapat menimbulkan polemik yang menghambat kinerja pemerintah. Kegaduhan dalam kabinet disebabkan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Rizal Ramli. Menko Rizal sering berseberangan dengan keputusan pemerintah.
"Kalau ada hal-hal yang berkaitan dengan kementeriannya bisa disampaikan dalam rapat itu. Sekali lagi saya ingatkan, dan yang terakhir, kalau sudah diputuskan dalam rapat kabinet dan rapat terbatas, semua menteri harus berikan dukungan. Setuju atau tidak setuju disampaikan dalam rapat, jangan sampai sudah disetujui masih ada bunyi tidak setuju di luar. Saya sangat terbuka, sampaikan, jangan sampai di luar, apalagi dipolemikkan," ujar Jokowi dalam rapat terbatas di Istana Negara, Jakarta, Senin (2/11).
JK: Menteri harus paham dulu baru bicara
Wapres Jusuf Kalla menegaskan agar setiap menteri memahami perkara sebelum mengeluarkan pernyataan atau komentar. Menurut JK, akan berbahaya apabila seorang menteri yang tidak memahami persoalan, lantas mengeluarkan pernyataan.
"Ya tentu semuanya menteri itu harus paham dulu baru bicara, jangan bicara tanpa paham persoalan, itu berbahaya," kata JK.
Pernyataan ini keluar saat Menko bidang Maritim dan Sumber Daya Rizal Ramli mengkritik rencana Garuda Indonesia membeli pesawat. Dia juga mengkritik program pembangkit listrik 35.000 MW.
JK: Menteri harus punya etika
Beberapa waktu lalu Wapres Jusuf Kalla bersitegang dengan Menko bidang Maritim dan Sumber Daya Rizal Ramli. Sebab, Rizal Ramli berani menantang JK berdebat di depan publik.
JK mengaku sudah menegur langsung Rizal Ramli. Menurutnya, teguran langsung terhadap Rizal Ramli dalam sidang kabinet merupakan penekanan bahwa seorang menteri harus disiplin dan beretika.
"Artinya harus kembali disiplin. Harus menteri itu punya etika!" tegas JK.
(mdk/noe)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
PDIP membocorkan sejumlah menteri telah melapor ke Megawati untuk mundur dari kabinet.
Baca SelengkapnyaAda Menteri yang tancap gas bekerja menjalankan presiden. Namun, tidak sedikit menteri yang memantik kontroversi
Baca SelengkapnyaMenurut Jokowi, kondisi kabinetnya saat ini sangat solid.
Baca SelengkapnyaIsu seperti itu biasa digembor-gemborkan pihak tertentu dan bersifat politis.
Baca Selengkapnya4 Menteri yang hadir Airlangga Hartarto, Muhadjir Effendy, Sri Mulyani dan Tri Rismaharini
Baca SelengkapnyaIsu yang beredar, mulai dari pembatalan kenaikan UKT yang tinggi, hingga masalah yang menyeret Kejaksaan Agung dan Polri
Baca SelengkapnyaDemokrat menilai sangat wajar jika Jokowi bertemu dengan para ketua umum partai politik
Baca SelengkapnyaKabar tersebut diungkap Mahfud MD yang menyebut ada kehangatanyang hilang dalam Kabinet Indonesia Maju
Baca SelengkapnyaJokowi menanggapi santai soal kritikan dari BEM UGM soal dirinya dinobatkan jadi alumni paling memalukan
Baca SelengkapnyaJokowi menyampaikan terima kasih kepada insan Pers yang selama ini memberi masukan dan mengkritik pemerintah.
Baca SelengkapnyaIstana menegaskan ramainya kritik kepada Jokowi merupakan vitamin bagi demokrasi Indonesia.
Baca Selengkapnya