Pengamat: AHY Sulit Jadi Capres karena Elektabilitas Kecil
Merdeka.com - Ketua Umum Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dinilai akan sulit menjadi calon presiden 2024. Bahkan menjadi calon wakil presiden saja sulit partai melirik.
Pandangan itu disampaikan Direktur Eksekutif Indo Barometer Muhammad Qodari. Ia menuturkan, elektabilitas AHY terlihat stagnan sejak Pilpres 2019 lalu. Bila pola ini berlanjut maka akan sulit bagi putra Susilo Bambang Yudhoyono itu mengikuti kontestasi 2024.
"Saya enggak liat ada perkembangan elektabilitas AHY yang signifikan dibandingkan tahun 2019 lalu. Jadi saya kira sementara kalau polanya seperti ini di 2024 ya kejadiannya sama dengan 2019. Jangankan capres, jadi cawapres pun enggak ada yang mau menggandeng," kata Qodari kepada merdeka.com melalui pesan singkat, Senin (31/5).
-
Kenapa Sudaryono sulit menjadi Calon Gubernur Jateng? Namun perjalanannya untuk menjadi Calon Gubernur Jateng bakal terjal karena Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto, belum secara tegas akan memberikan rekomendasi padanya.
-
Apa yang membuat elektabilitas Anies turun? Menurut Saifullah Yusuf, elektabilitas Prabowo terus naik dan Anies turun karena cawapres Muhaimin dan PKB tidak efektif mendulang suara.
-
Siapa yang disebut bakal jadi cawapres Anies? Nama Yenny sebelumnya disebut sebagai bakal calon wakil presiden untuk mendampingi Anies Baswedan.
-
Apa yang menjadi faktor penghambat elektabilitas PSI? Elektabilitas PSI hanya sebesar 1,5 persen. Direktur Citra Publik Indonesia (CPI) LSI Denny JA Hanggoro Doso Pamungkas menilai, kehadiran Kaesang Pangarep sebagai Ketua Umum PSI belum membuat elektabilitas partai tersebut naik. Berdasarkan data LSI, elektabilitas partai berlogo mawar tersebut hanya mendapatkan angka sebesar 1,5 persen.
-
Siapa Cawapres Prabowo di Pilpres 2024? Pada Pilpres 2024 mendatang, Prabowo menggandeng Wali Kota Surakarta Gibran Rakabuming Raka sebagai Cawapresnya.
-
Kenapa Arteria Dahlan gagal di Pemilu? Anggota Komisi III DPR RI dari Fraksi PDIP Arteria Dahlan berpotensi gagal mendapat jatah kursi DPR RI di Pemilu 2024.Dia maju sebagai caleg dari dapil Jawa Timur VI yang meliputi Tulungagung, Blitar, Kediri, Kota Kediri, dan Kota Blitar. Tercatat meraih 62.242 suara, Arteria duduk di peringkat ketiga partainya. Sementara, jatah kursi PDIP hanya dua kursi. Dari total sembilan kursi di dapil tersebut.
Qodari mengatakan, melihat konstelasi hari ini AHY sulit maju sebagai calon presiden. Sebab, elektabilitasnya dalam survei calon presiden tidak mendekati Prabowo Subianto maupun Anies Baswedan.
"Kalau melihat konstelasi sekarang sih rasanya sulit ya untuk maju calon presiden karena elektabilitasnya belum menjadi 2 besar atau 3 besar masih kalah dengan Prabowo, Anies sehingga enggak ada yang tertarik untuk mendukung jadi capres," jelasnya.
Terlebih, Demokrat memiliki kursi yang terbatas. Demokrat hanya memiliki kursi 54 kursi atau 7,77 persen suara di DPR. Jauh dari ambang batas 20 persen sehingga membutuhkan koalisi 2-3 partai.
"Di sisi lain kan kursi Demokrat terbatas jauh dari persyaratan 115 kursi. Jadi ga mungkin maju sendiri," ucap Qodari.
Atas beberapa alasan tersebut, bahkan sulit 'menjual' AHY sebagai cawapres. Seperti Pilpres 2019, kata Qodari, AHY tidak laku ditawarkan menjadi cawapres Jokowi maupun Prabowo.
"Seperti pengalaman di 2019 ketika SBY menawarkan AHY untuk jadi calon wakilnya Jokowi dan Prabowo. Dua-duanya kan enggak mau," katanya.
Ketum Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menjadi tokoh yang selalu masuk radar survei sebagai calon presiden potensial di Pemilu 2024. Meskipun tingkat elektabilitas AHY masih di bawah Prabowo, Anies Baswedan dan Ganjar Pranowo.
Saat perbincangan dengan merdeka.com, AHY tak menutup peluang dirinya bakal maju sebagai Capres di Pemilu 2024. Namun dengan catatan, hal itu mendapatkan dukungan dari seluruh kader Partai Demokrat.
"Jadi saya melihatnya, saya itu terbiasa untuk terus menjalankan amanah apapun yang saya dapatkan. Apalagi kalau amanah itu berasal dari para pemegang hak suara yang sah di Partai Demokrat," kata AHY kepada merdeka.com, Sabtu (29/5).
(mdk/eko)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Menghitung Peluang Susi Pudjiastuti jadi Cawapres Anies Baswedan
Baca SelengkapnyaFaktor kesukaan masyarakat berdampak pada elektabilitas Anies.
Baca SelengkapnyaPengamat politik Ujang Komarudin menilai peluang Ganjar dan Anies berpasangan ada tetapi sangat kecil.
Baca SelengkapnyaNama-nama Caleg Terancam Gagal Dapat Kursi DPR Meski Dapat Ratusan Ribu
Baca SelengkapnyaHerzaky mencontohkan bagaimana Prabowo Subianto mulanya elektabilitas selalu rendah.
Baca SelengkapnyaAnies-Cak Imin berada diurutan terbawah dalam survei di Jawa Timur, tertinggal jauh.
Baca SelengkapnyaAnies berada di posisi bawah jika dibandingkan dengan Prabowo dan Ganjar.
Baca SelengkapnyaPrabowo tetap teratas mengungguli Ganjar dan Anies meski alami penurunan elektabilitas.
Baca SelengkapnyaPasangan Ganjar-Mahfud kini berada juru kunci dengan elektabilitas 15,3 persen.
Baca SelengkapnyaAnies tidak mau ambil pusing soal elektabilitasnya dari hasil survei belum mampu menyaingi Ganjar Pranowo dan Prabowo di Jatim.
Baca SelengkapnyaJakarta ke depannya akan berhubungan dengan rezim Prabowo Subianto.
Baca SelengkapnyaAnalis Komunikasi Politik Hendri Satrio (Hensat) juga menyoroti sejarah soal kuatnya basis akar rumput di Jakarta.
Baca Selengkapnya