Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Pengamat : Gerindra ketakutan hadapi PDIP dan Jokowi

Pengamat : Gerindra ketakutan hadapi PDIP dan Jokowi Prabowo. ©facebook Prabowo Subianto

Merdeka.com - Pengamat Politik Charta Politika Yuniarto Wijaya mencermati strategi politik Gerindra terhadap pasca dicalonkannya Jokowi oleh PDIP. Menurut Yuniarto, capres Partai Gerindra Prabowo Subianto terlihat reaktif melawan capres PDIP Joko Widodo (Jokowi). Itu dibuktikan dari banyaknya isu yang dibangun oleh Partai Gerindra, salah satunya isu batu tulis.

"Masyarakat tidak akan simpatik dari Gerindra ini tidak mungkin. Saya melihat Gerindra ini seperti ketakutan menghadapi Jokowi. Makanya mereka membuat isu batu tulis dan puisi," kata Yuniarto di Restoran Rempah-Rempah, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Rabu, (26/3).

Dia menjelaskan serangan yang ditunjukan terhadap PDIP dan Jokowi membuktikan bahwa partai pimpinan Prabowo itu tidak bersikap kesatria. Sebaliknya menurut perkiraan Yuniarto, jika Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri tidak menunjuk Jokowi sebagai capres maka Partai Gerindra tidak akan menyerang.

Orang lain juga bertanya?

"Prabowo akan merasa di atas (jika Jokowi tidak nyapres) tapi kan sebaliknya malah ketakutan untuk menghadapi PDIP dan Jokowi," tutur dia.

Sikap Gerindra tidak akan banyak memengaruhi Wali Kota Solo tersebut sebab Jokowi kerap diserang oleh lawan politiknya. Dia berpendapat, semakin banyak yang menyerang Jokowi justru sang gubernur akan mendapatkan dukungan dari masyarakat.

"Pertarungan jelang pilpres memang situasi yang memanas dan tidak aneh elektabilitas urutan pertama pasti diserang. Ini yang terjadi pada saat Jokowi mencalonkan gubernur, masyarakat akan lebih simpatik," tandasnya.

Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra, Prabowo Subianto nampak belum menerima dengan sikap PDI Perjuangan (PDIP) yang memilih mencalonkan Joko Widodo (Jokowi) sebagai calon presiden, ketimbang melanjutkan kesepakatan di Batu Tulis pada 2009 silam.

Prabowo menceritakan, saat meneken kesepakatan di Batu Tulis, dia merasa cocok dengan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri . Sebab, Megawati dinilainya sebagai seorang yang nasionalis.

Namun, kata Prabowo, fakta dinamika politik di Indonesia saat ini berbeda. Megawati akhirnya mendorong Gubernur DKI Jakarta Jokowi menjadi capres partai banten moncong putih itu. Mantan Danjen Kopassus itu menilai, seharusnya ada komunikasi bila perjanjian Batu Tulis itu harus dibatalkan. (mdk/hhw)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Megawati Tutup Peluang Duet Prabowo dan Ganjar, Gerindra: Kita Hormati
Megawati Tutup Peluang Duet Prabowo dan Ganjar, Gerindra: Kita Hormati

Gerindra mengatakan, partainya kini fokus mempersiapkan untuk kelancaran Pilpres 2024.

Baca Selengkapnya
VIDEO: Respons Presiden Jokowi Rebut Posisi Ketua Umum PDIP & Golkar, Menteri Sampai Tertawa Geli
VIDEO: Respons Presiden Jokowi Rebut Posisi Ketua Umum PDIP & Golkar, Menteri Sampai Tertawa Geli

Presiden Jokowi menanggapi santai kabar ingin merebut kursi Ketua Umum PDIP, yang masih diemban Megawati Soekarnoputri

Baca Selengkapnya
Reaksi Megawati soal Gibran Pilih Jadi Dukung Prabowo Ketimbang Ganjar
Reaksi Megawati soal Gibran Pilih Jadi Dukung Prabowo Ketimbang Ganjar

PDIP menjadikan energi kekecewaan itu menjadi semangat untuk memenangkan Ganjar-Mahfud.

Baca Selengkapnya
Megawati Tidak Panik Hadapi Koalisi Besar
Megawati Tidak Panik Hadapi Koalisi Besar

Megawati merasa tidak perlu melawan opini negatif kepada dirinya dan PDIP.

Baca Selengkapnya
Gerindra Tak Yakin PDIP Oposisi di Pemerintahan Mendatang, Bambang Pacul: Suka-Suka Dialah
Gerindra Tak Yakin PDIP Oposisi di Pemerintahan Mendatang, Bambang Pacul: Suka-Suka Dialah

Partai Gerindra tidak yakin jika Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) akan menjadi oposisi pada pemerintah selanjutnya.

Baca Selengkapnya
VIDEO: Prediksi Mr.Q Berat Mega PDIP Masuk Koalisi Prabowo, Ada Tembok 'Mulyono' Ditambah SBY
VIDEO: Prediksi Mr.Q Berat Mega PDIP Masuk Koalisi Prabowo, Ada Tembok 'Mulyono' Ditambah SBY

Prediksi itu diperkuat karena kehadiran Presiden Jokowi dan ditambah dengan Presiden ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).

Baca Selengkapnya
PDIP: Megawati Sangat Sayang dengan Jokowi dan Gibran
PDIP: Megawati Sangat Sayang dengan Jokowi dan Gibran

rasa sayang Megawati itu terlihat dengan pemberian berbagai penugasan kepada Jokowi dan Gibran.

Baca Selengkapnya
Gerindra Nilai Peluang Ganjar-Prabowo Kecil: Tidak Mungkin Satu Koalisi Ada Dua Capres
Gerindra Nilai Peluang Ganjar-Prabowo Kecil: Tidak Mungkin Satu Koalisi Ada Dua Capres

Wakil Ketua Umum Gerindra Habiburokhman melihat peluang kecil Ganjar Pranowo dan PDI Perjuangan bergabung dengan Koalisi Indonesia Maju.

Baca Selengkapnya
VIDEO: Nusron Anggap Mega Gelisah: Jokowi Pilih Jadi Petugas Rakyat Bukan Petugas Partai
VIDEO: Nusron Anggap Mega Gelisah: Jokowi Pilih Jadi Petugas Rakyat Bukan Petugas Partai

Nusron Wahid menjawab Ketum PDIP Megawati yang tengah gelisah hingga mengungkit soal Orde Baru.

Baca Selengkapnya
PDIP Ungkap Arahan Jokowi soal Koalisi: Ajak Sebanyak Mungkin Partai Dukung Ganjar
PDIP Ungkap Arahan Jokowi soal Koalisi: Ajak Sebanyak Mungkin Partai Dukung Ganjar

PDIP menegaskan tidak punya niatan untuk membubarkan koalisi lain.

Baca Selengkapnya
PDIP: Pidato Megawati Tutup Peluang Ganjar Turun jadi Cawapres, Tak Mungkin Duet dengan Prabowo!
PDIP: Pidato Megawati Tutup Peluang Ganjar Turun jadi Cawapres, Tak Mungkin Duet dengan Prabowo!

PDIP menegaskan pidato Megawati menutup peluang Ganjar dan Prabowo.

Baca Selengkapnya
Kaleidoskop 2023: Panas Dingin Hubungan Megawati dengan Keluarga Jokowi
Kaleidoskop 2023: Panas Dingin Hubungan Megawati dengan Keluarga Jokowi

Hubungan Megawati dengan keluarga Jokowi menjadi peristiwa politik yang menyita perhatian di tahun 2023.

Baca Selengkapnya