Pengamat : Gerindra ketakutan hadapi PDIP dan Jokowi
Merdeka.com - Pengamat Politik Charta Politika Yuniarto Wijaya mencermati strategi politik Gerindra terhadap pasca dicalonkannya Jokowi oleh PDIP. Menurut Yuniarto, capres Partai Gerindra Prabowo Subianto terlihat reaktif melawan capres PDIP Joko Widodo (Jokowi). Itu dibuktikan dari banyaknya isu yang dibangun oleh Partai Gerindra, salah satunya isu batu tulis.
"Masyarakat tidak akan simpatik dari Gerindra ini tidak mungkin. Saya melihat Gerindra ini seperti ketakutan menghadapi Jokowi. Makanya mereka membuat isu batu tulis dan puisi," kata Yuniarto di Restoran Rempah-Rempah, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Rabu, (26/3).
Dia menjelaskan serangan yang ditunjukan terhadap PDIP dan Jokowi membuktikan bahwa partai pimpinan Prabowo itu tidak bersikap kesatria. Sebaliknya menurut perkiraan Yuniarto, jika Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri tidak menunjuk Jokowi sebagai capres maka Partai Gerindra tidak akan menyerang.
-
Kenapa Gerindra tidak akan menjadi mayoritas di kabinet Prabowo-Gibran? 'Ya dari Gerindra sedikit lah (jumlahnya),' kata Dasco di Plataran Senayan, Jakarta, Senin (16/9).
-
Apa yang dihalangi dari Prabowo dan Megawati? Sesungguhnya pertemuan antara Prabowo dengan Megawati tidak ada halangan atau hambatan. Dia menyebut, perbedaan politik antara Prabowo dan Megawati di Pilpres 2024 tidak menjadi permasalahan.
-
Siapa yang akan menjembatani Jokowi dan PDIP? 'Pak Prabowo yang akan bisa menjembatani kembali, merajut kembali hubungan Pak Jokowi dengan PDIP. Kita tahulah, dalam hati mereka masing-masing sebenarnya sih sangat mungkin ketemu. Kenapa? Ya Pak Jokowi juga kan besar di PDI-P dan PDI-P juga kan pernah ikut dibesarkan Pak Jokowi,' kata Habiburokhman di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (26/3).
-
Apa tanggapan PDIP soal Jokowi di Golkar? 'Dari manuver-manuver ini kan terbaca bahwa series cawe-cawe yang berlangsung selama ini dan kemungkinan ke depan, tidak lebih tidak kurang dari cara bagaimana agar bisa tetap berkuasa baik itu secara langsung maupun tidak langsung,' imbuh dia.
-
Kenapa Jokowi tidak diundang ke Rakernas PDIP? Presiden Joko Widodo (Jokowi) tidak diundang dalam rapat kerja nasional (rakernas) ke-5 PDIP pada pekan ini. Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto menyebut, partainya tidak ada refleksi khusus dalam rakernas karena ketidakhadiran Jokowi.'Tidak ada refleksi khusus atas tidak adanya Pak Jokowi,' kata Hasto di DPP PDIP, Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (22/5).
-
Apa keinginan Prabowo terkait Megawati? Begitu pula dengan Prabowo Subianto yang mengungkap ada rencana untuk melakukan pertemuan politik dengan Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri. Hanya saja, Prabowo belum tahu kapan Megawati bersedia menerimanya.
"Prabowo akan merasa di atas (jika Jokowi tidak nyapres) tapi kan sebaliknya malah ketakutan untuk menghadapi PDIP dan Jokowi," tutur dia.
Sikap Gerindra tidak akan banyak memengaruhi Wali Kota Solo tersebut sebab Jokowi kerap diserang oleh lawan politiknya. Dia berpendapat, semakin banyak yang menyerang Jokowi justru sang gubernur akan mendapatkan dukungan dari masyarakat.
"Pertarungan jelang pilpres memang situasi yang memanas dan tidak aneh elektabilitas urutan pertama pasti diserang. Ini yang terjadi pada saat Jokowi mencalonkan gubernur, masyarakat akan lebih simpatik," tandasnya.
Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra, Prabowo Subianto nampak belum menerima dengan sikap PDI Perjuangan (PDIP) yang memilih mencalonkan Joko Widodo (Jokowi) sebagai calon presiden, ketimbang melanjutkan kesepakatan di Batu Tulis pada 2009 silam.
Prabowo menceritakan, saat meneken kesepakatan di Batu Tulis, dia merasa cocok dengan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri . Sebab, Megawati dinilainya sebagai seorang yang nasionalis.
Namun, kata Prabowo, fakta dinamika politik di Indonesia saat ini berbeda. Megawati akhirnya mendorong Gubernur DKI Jakarta Jokowi menjadi capres partai banten moncong putih itu. Mantan Danjen Kopassus itu menilai, seharusnya ada komunikasi bila perjanjian Batu Tulis itu harus dibatalkan. (mdk/hhw)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Gerindra mengatakan, partainya kini fokus mempersiapkan untuk kelancaran Pilpres 2024.
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi menanggapi santai kabar ingin merebut kursi Ketua Umum PDIP, yang masih diemban Megawati Soekarnoputri
Baca SelengkapnyaPDIP menjadikan energi kekecewaan itu menjadi semangat untuk memenangkan Ganjar-Mahfud.
Baca SelengkapnyaMegawati merasa tidak perlu melawan opini negatif kepada dirinya dan PDIP.
Baca SelengkapnyaPartai Gerindra tidak yakin jika Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) akan menjadi oposisi pada pemerintah selanjutnya.
Baca SelengkapnyaPrediksi itu diperkuat karena kehadiran Presiden Jokowi dan ditambah dengan Presiden ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
Baca Selengkapnyarasa sayang Megawati itu terlihat dengan pemberian berbagai penugasan kepada Jokowi dan Gibran.
Baca SelengkapnyaWakil Ketua Umum Gerindra Habiburokhman melihat peluang kecil Ganjar Pranowo dan PDI Perjuangan bergabung dengan Koalisi Indonesia Maju.
Baca SelengkapnyaNusron Wahid menjawab Ketum PDIP Megawati yang tengah gelisah hingga mengungkit soal Orde Baru.
Baca SelengkapnyaPDIP menegaskan tidak punya niatan untuk membubarkan koalisi lain.
Baca SelengkapnyaPDIP menegaskan pidato Megawati menutup peluang Ganjar dan Prabowo.
Baca SelengkapnyaHubungan Megawati dengan keluarga Jokowi menjadi peristiwa politik yang menyita perhatian di tahun 2023.
Baca Selengkapnya