Pengamat: Iklan sporadis Win-HT di media bikin masyarakat 'eneg'
Merdeka.com - Hasil beberapa hitung cepat (quick count) pemilihan legislatif (Pileg) 2014 kemarin menunjukkan hasil mengejutkan buat Partai Hanura. Perolehan suara partai yang mengusung Wiranto - Hary Tanoesoedibjo (Win-HT) sebagai capres dan cawapres itu meningkat tapi tidak signifikan, sekitar 5 persen.
Padahal, sepanjang masa kampanye partai politik berlangsung, Hanura gencar berkampanye lewat jaringan media MNC grup. Bahkan kampanye 'cantolan' juga sudah dilakukan sebelum masa kampanye.
"Hanura naik tapi tidak maksimal. Jadi antara pengeluaran dan pemasukan tidak seimbang," kata Pengamat Media yang juga Direktur Eksekutif Media Literacy Circle UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, Iswandi Syahputra, Jumat (11/4).
-
Apa saja faktor yang mempengaruhi hasil pemilu? Hasil pemilu dipengaruhi oleh berbagai faktor yang kompleks dan bervariasi tergantung pada konteks politik suatu negara. Beberapa faktor yang umumnya dapat memengaruhi hasil pemilu meliputi: 1. Kandidat dan Partai Politik, 2. Isu Pemilu, 3. Faktor Ekonomi, 4. Media Massa, 5. Partisipasi Pemilih, 6. Sistem Pemilu, 7. Peraturan Pemilu, 8. Sentimen Publik, 9. Dukungan Elektoral, 10. Perubahan Demografis.
-
Siapa yang menang Pilpres 2014? Hasil pilpres 2014 menunjukkan bahwa Joko Widodo dari PDIP memenangkan pemilu mengalahkan lawannya Prabowo Subianto.
-
Apa yang dituduhkan ke Prabowo terkait Pilpres 2014? Prabowo terlibat dugaan korupsi dan penyuapan senilai USD 55,4 juta menurut isi pemberitaan tersebut dalam pembelian pesawat jet tempur Mirage bekas dengan pemerintah Qatar. Uang ini disebut yang dijadikan modal Prabowo dalam melenggang ke pilpres 2014.
-
Apa penyebab perselisihan hasil pemilu? Perselisihan hasil pemilu merujuk pada ketidaksepakatan atau konflik yang timbul terkait dengan proses pemilihan umum.
-
Kenapa Arteria Dahlan gagal di Pemilu? Anggota Komisi III DPR RI dari Fraksi PDIP Arteria Dahlan berpotensi gagal mendapat jatah kursi DPR RI di Pemilu 2024.Dia maju sebagai caleg dari dapil Jawa Timur VI yang meliputi Tulungagung, Blitar, Kediri, Kota Kediri, dan Kota Blitar. Tercatat meraih 62.242 suara, Arteria duduk di peringkat ketiga partainya. Sementara, jatah kursi PDIP hanya dua kursi. Dari total sembilan kursi di dapil tersebut.
-
Bagaimana Nur Arsya meraih suara terbanyak? Walaupun merupakan figur baru, namun anak muda asal Desa Bogorejo, Kecamatan Sedan, Rembang ini berhasil memperoleh suara terbanyak.
Iswandi menjelaskan tiga hal penyebab perolehan suara Hanura tidak maksimal. Pertama, iklan di jaringan media televisi milik Hary Tanoe terlalu sporadis, sangat agresif, sehingga membuat antiklimaks dan kontra produktif.
"Dia membuat iklan kampanye, masuk di sinetron, kampanye cantolan-cantolan yang murni bukan kampanye politik. Sehingga masyarakat menjadi eneg dan jenuh," ujar mantan komisioner Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) ini.
Topik pilihan: KPU | Koalisi | Pemilu Ulang
Kedua, dia melanjutkan, serangan iklan lewat udara itu tidak diimbangi kekuatan darat, misalnya infrastruktur partai dan mesin partai.
"Sepertinya Wiranto lupa, meski dia dari angkatan darat, tapi kekuatan darat kampanye Hanura kurang berjalan. Dia lupa dan terlalu bergantung kepada HT, bahwa semua bisa dipoles melalui kekuatan udara (iklan), sehingga kekuatan darat kurang maksimal. NasDem jauh lebih baik kekuatan daratnya," ujar Iswandi.
Penyebab ketiga, HT terlalu banyak masalah dengan banyak pihak. Misalnya HT pernah dipanggil KPK, dengan TPI juga bermasalah. Bahkan hari pertama kampanye, dia dilaporkan TPI ke Mabes Polri. Belum lagi pembangunan gedung MNC di Kebon Sirih yang diprotes masyarakat sebab dianggap mengganggu orang ibadah dan segala macam.
"Dengan karyawan juga bermasalah. Kemarin bocor di jejaring sosial, ada instruksi buat karyawan MNC yang diminta minimal membawa tiga orang ke kampanye Hanura di GBK. Belum lagi adiknya terlibat dugaan korupsi Sisminbakum dan Alkes. Jadi tiga masalah itu berat semua," ujarnya.
"Jadi ya itu hasilnya. Dosa-dosa penyebab perolehan suara Hanura tidak maksimal ada di HT. Masalah-masalah terlalu banyak di HT. Itu harapannya dihapus melalui iklan pencitraan yang sporadis, ya tidak bisa."
(mdk/mtf)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Elektabilitas bacapres Ganjar Pranowo masih nomor satu dari hasil survei terbaru Indikator Politik. Bahkan, keterpilihan Ganjar mencapai 37,4 persen.
Baca SelengkapnyaHanggoro menilai, masyrakat tak dapat menilai secara objektif debat yang berlangsung.
Baca SelengkapnyaAnomali terekam dalam hitung cepat atau quick count.
Baca SelengkapnyaSurvei dilakukan dari tanggal 7-13 November. Melibatkan lebih kurang 3.500 respondens
Baca SelengkapnyaBurhanuddin Muhtadi menilai efek bansos tidak signifikan pada Pilkada Jakarta
Baca SelengkapnyaPada pemilih Gen-Z Andika-Hendi unggul telak dengan elektabilitas sebesar 36,2% di atas Luthfi-Yasin yang hanya mendapatkan elektabilitas sebesar 25,5%.
Baca SelengkapnyaLembaga survei Indopol Survey and Consulting memutuskan tidak merilis hasil survei untuk periode Januari 2024.
Baca SelengkapnyaHabiburokhman Balas Tudingan Hasto soal Bansos Effect di Pemilu 2024: Seperti 'Nyinyiran' Nenek-Nenek
Baca SelengkapnyaYusril pun membandingkan pasangan calon lain yang juga didukung oleh tokoh-tokoh berpengaruh lain.
Baca SelengkapnyaSurvei Pilkada Provinsi Jawa Tengah dilakukan pada tanggal 8 sampai 14 September 2024.
Baca SelengkapnyaKepuasan masyarakat itu turun apabila dibandingkan saat exit poll dilakukan LSI pada 14 Februari 2024 dengan 5 sampai 10 hari setelah Pemilu.
Baca SelengkapnyaHendi meraih tingkat elektabilitas sebesar 23,21% sebagai nama potensial dalam pilgub Jateng 2024.
Baca Selengkapnya