Pengamat: Konsultan PDIP jual capres seperti jual pasta gigi
Merdeka.com - Pengamat politik dari Universitas Indonesia (UI), Hamdi Muluk menilai, cara yang dilakukan olah konsultan politik PDIP untuk meraih suara aneh. Menurut Hamdi konsultan marketing lebih mendominasi ketimbang konsultan politik.
"Kita tahu, Ipang Wahid itu dulu hajar Jokowi habis-habisan. Sekarang dia konsultan PDIP, gimana jelaskannya itu? Susah bedakan konsultan politik dan konsultan marketing," kata Hamdi dalam diskusi Politik di Cikini, Jakarta Pusat, Minggu (20/4).
Hamdi mengatakan, cara konsultan politik yang ada di Indonesia sangat berbeda dengan konsultan politik di Amerika Serikat (AS). Konsultan politik di AS, kata Hamdi betul-betul mengedepankan ideologi partai dan visi misi program partai. Makanya kata Hamdi banyak konsultan politik di AS jika memang ideologinya di liberal (Partai Demokrat) maka gak akan gabung ke ideoligi konservatif (partai republik).
-
Siapa Ajudan Presiden Jokowi? Kapten Infanteri Mat Sony Misturi saat ini tengah menjabat sebagai ajudan Presiden Joko Widodo.
-
Bagaimana pengaruh Jokowi terhadap Pilgub Jateng? Responden yang puas dengan kinerja presiden Jokowi mendukung Kaesang dengan 33,8 persen. Di posisi kedua Kapolda Jawa Tengah Irjen Pol Ahmad Luthfi 29,1 persen dan diposisi ketiga Ketua DPD PDIP Jawa Tengah Bambang Wuryanto alias Bambang Pacul 14,8 persen.
-
Siapa yang usulkan Jokowi jadi pemimpin? Usulan tersebut merupakan aspirasi dan pendapat dari sejumlah pihak.
-
Siapa yang menilai Jokowi layak jadi Wantimpres? Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Budi Arie Setiadi menilai, Presiden Joko Widodo (Jokowi) layak untuk menjadi bagian dari Dewan Pertimbangan Presiden Republik Indonesia di pemerintahan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.
-
Apa yang dibilang Jokowi soal kampanye? 'presiden boleh berkampanye.''
-
Siapa yang dipanggil Jokowi? Presiden Joko Widodo (Jokowi) memanggil dua menteri Partai Kebangkitan Bangsa, yaitu Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi Indonesia (Mendes-PDTT) Abdul Halim Iskandar dan Menaker Ida Fauziyah.
"Konsultan politik di AS lebih punya wibawa ketimbang konsultan di Indonesia yang lebih bisa dibilang konsultan marketing," ujarnya.
"Kalau di PDIP ini konsultannya cuma bicara bisnis. Bisnis yang bicara marketing. Ideologi gak dibawa, si konsultan lihat produk kemudian dia poles sesuai citra partai biar laku di pasaran. Makanya terlihat konsultan marketing itu memasarkan capres kaya memasarkan pasta gigi," tukasnya.
Menurut Hamdi, demokrasi saat ini bukan lagi bicara ideologi melainkan pertarungan konsultan atau periklanan saja. Pemilih lebih dijadikan konsumen yang dibuat tertarik terhadap suatu produk ketimbang kualitas produknya.
Hamdi menambahkan, maraknya konsultan marketing itu karena identitas partai di Indonesia juga belum jelas. Dia mencontohkan di AS, dimana identitas partai, kerja-kerja politik, ideologi partai sudah stabil dan tidak bisa diotak-atik lagi. Sehingga, sambungnya ketika partai stabil, partai bisa melahirkan tokoh yang betul-betul mumpuni secara visi misi maupun ideologi.
"Kalau di kita politik tidak stabil, akibatnya sosok yang dilahirkan nggak jelas. Tidak ada seleksi ketat, jadi main jual aja di pasar bebas. Akhirnya di pakailah jasa konsultan marketing tadi. Bukan bicara politik. Yang menang yang bisa menyewa jasa konsultan, kalau begini terus ya pertarungan konsultan terus yang ada, bukan sosok. Jadi konsultan mana yang bisa poles sosok paling kinclong ya menang," tandasnya. (mdk/war)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ganjar sendiri mengulas soal kekayaan nikel di Indonesia
Baca SelengkapnyaHasto mengaku telah menelusuri acara deklarasi dukungan kader PDIP kepada Prabowo-Gibran.
Baca SelengkapnyaMenurut Cak Imin, kompetisi politik sudah semakin pragmatis. Dia ingin pemilihan dikembalikan kepada nilai-nilai dari tujuan berbangsa dan bernegara.
Baca SelengkapnyaIa menyebut, acara Apel Siaga Perubahan sengaja dimobilisasi. Berbeda dengan acara yang dirancang PDIP untuk menangkan Ganjar.
Baca SelengkapnyaBurhanuddin menilai, pendekatan ke anak-anak muda melalui isu yang mereka nikmati itu dilakukan secara membosankan.
Baca SelengkapnyaKarena terlalu banyak menteri dari alumni HIPMI, Presiden Jokowi menyebut HIPMI adalah Himpunan Para Menteri Indonesia.
Baca SelengkapnyaSeiring dengan berlakunya masa kampanye pemilu 2024, iklan lawas pemilu kembali dikenang.
Baca SelengkapnyaPengamat Politik Adi Prayitno mengunggah komentar, terkait panas-dingin hubungan PKS dan Anies yang tampak pecah kongsi di Pilgub Jakarta 2024.
Baca SelengkapnyaKeadaan ini jelas kontraproduktif dengan cita-cita membangun peradaban bangsa.
Baca SelengkapnyaMenurut Said, memilih pemimpin karena iming-iming materi hanya akan melahirkan pemimpin-pemimpin yang tidak memiliki kapasitas.
Baca Selengkapnya