Pengamat Nilai Rencana Reunifikasi Partai Golkar Sulit Terwujud
Merdeka.com - Wakil Ketua Umum Partai Golkar Ahmad Doli Kurnia ingin mengajak pecahan partai beringin untuk bergabung kembali. Analis Sosial Politik Universitas Negeri Jakarta (UNJ), Ubedilah Badrun menilai rencana reunifikasi itu sulit terwujud bahkan tidak mungkin terjadi, khususnya pada Partai Gerindra dan Nasdem.
"Itu ide yang mungkin secara politik, tetapi secara sosiologis dan budaya politik sepertinya sangat berat, bahkan hampir tidak mungkin mengajak partai alumni Golkar yang sudah menjadi partai menengah atas seperti Gerindra dan Nasdem," kata Ubedilah kepada merdeka.com, Minggu(17/10).
Namun, partai yang memiliki suara kecil di parlemen, seperti Hanura, Berkarya hingga PKPI, menurutnya, akan lebih mudah diajak bergabung kembali dengan Golkar. Walaupun demikian rencana itu tetap saja sulit untuk terealisasi
-
Siapa ketua umum Partai Golkar saat ini? Airlangga Hartarto menjadi Ketua Umum Partai Golkar ke-11 sejak pertama kali dipimpin Djuhartono tahun 1964.
-
Siapa Ketua Umum Partai Golkar? Ketua Umum DPP Partai Golkar Airlangga Hartarto bersilaturahmi dengan pimpinan ormas Hasta Karya atau pendiri, ormas yang didirikan, dan organisasi sayap partai berlambang pohon beringin, Minggu (6/8/2023).
-
Bagaimana Nurdin Halid menanggapi wacana Jokowi bergabung dengan Golkar? 'Pak Jokowi bergabung dengan Golkar hal yang bagus. Tapi tunggu dulu, beliau ingin bergabung dengan Golkar dengan tangan terbuka sangat menerima, karena beliau sangat dekat dengan Golkar,' ucapnya.
-
Kenapa Golkar harus konsolidasi? “Saya instruksikan kepada seluruh partai Golkar di Indonesia. Sekarang sedang disusun berdasarkan nomor urut dan pemilu sudah system terbuka, sehingga dengan demikian sudah waktunya sekarang untuk langsung bergerak, konsolidasi di akar rumput, rebut hati rakyat,“ katanya.
-
Kenapa Partai Golkar tidak mau Munaslub? “Saya berpandangan, Munaslub hanyalah jalan akhir ketika terdapat musibah, kondisi darurat atau force major sehingga ada unsur di puncak partai yang tidak berjalan.
-
Siapa yang dikritik Golkar soal maju Pilgub DKI? Ketua DPP Partai Golkar Ace Hasan Syadzily menyindir, Anies Baswedan yang tengah mempertimbangkan maju kembali di Pemilihan Gubernur Jakarta.
"Jadi menurut saya tetap sulit untuk mengajak melebur kembali, karena partai-partai alumni Golkar itu secara kultural sudah memiliki budaya politik dan budaya organisasi yang kuat, karena mereka bangun budaya organisasi partai tersebut rata-rata lebih dari 10 tahun," bebernya.
Hal yang mungkin terjadi untuk merangkul adalah dengan membangun koalisi besar partai alumni Golkar, bukannya melebur atau menghilangkan partai alumni Golkar. "Jadi tidak melebur atau menghilangkan partai-partai alumni Golkar tetapi bangun koalisi alumni Golkar," bebernya.
Sementara itu, pengamat Komunikasi Politik Kunto Adi Wibowo menilai kemungkinan adanya gabungan partai pecahan Golkar yang memiliki suara kecil di parlemen bisa terjadi. Terutama kata dia jika partai beringin tersebut menawarkan posisi untuk para pengurusnya.
"Terutama yang suaranya tidak mendapatkan suara di parlemen seperti PKPI,Hanura, kemungkinan bisa besar kalau Golkar menawarkan platform yang jelas, terutama lalu kemudian menawarkan posisi-posisi yang penting," ungkapnya.
Walaupun begitu, Kunto mengingatkan agar Golkar bisa menyusun strategi, sehingga tidak menyebabkan perebutan kekuasaan dari partai-partai pecahan. "Bahkan memberikan posisi strategis pada petinggi partai pecahan itu belum tentu menjamin, karena ada faktor yang lain. Faktor lainnya itu adalah mereka yang sekarang duduk di kursi legislatif daerah di provinsi kabupaten juga merasa agak enggak sudi menyerahkan kursinya kepada Golkar," jelasnya.
Terlebih jelang pemilu 2024, para partai akan bertarung lagi. Pertarungannya akan lebih sengit pada internal partai. Mereka harus bertarung dengan calon-calon dari Golkar.
"Dari pecahan-pecahan partai itu kan semakin susah gabung. Dari Golkar sendiri saya menilai ini luar biasa, brilian, akan susah dieksekusi, karena faktor-faktor tadi. Mungkin paling bisa menyatukan itu agar tidak terjadi politik transaksional adalah duduk bersama, bicara platform ke depan," pungkasnya.
Sebelumnya, Wakil Ketua Umum Partai Golkar Ahmad Doli Kurnia ingin mengajak pecahan partai beringin untuk bergabung kembali. Doli berharap Golkar bisa menjadi rumah besar bersama.
"Anak muda yang di Partai Golkar pernah membayangkan bagaimana Golkar itu menjadi rumah besar bersama," kata Doli dalam seminar daring nasional bertajuk "Dua Dasawarsa Kemenangan Golkar 2004-2024", Sabtu (16/10).
Doli mengakui ada beberapa partai alumni Golkar yang sudah sukses bahkan memiliki kursi cukup banyak di parlemen, seperti Partai Gerindra dan Partai NasDem. Akan tetapi, masih ada beberapa sempalan Golkar lain yang belum berhasil. Doli berharap bisa mengajak partai tersebut kembali dalam rumah Golkar.
"Yang sudah keluar, katakanlah ada juga Pak Surya Paloh dengan NasDemnya sukses, Prabowo dengan Gerindra-nya sukses. Tapi ada juga kekuatan partai politik lain yang belum beruntung, kami dengan senang hati sebetulnya ingin mengajak kembalilah ke rumah besar bersama untuk konsolidasi," ujar Ketua Komisi II DPR RI ini.
(mdk/yan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Doli tak mau terlalu percaya diri jika Presiden Jokowi dan Gibran akan ke Golkar.
Baca SelengkapnyaPunya banyak 'kursi', Golkar menginginkan mitra koalisi yang setara.
Baca SelengkapnyaGolkar mulanya berharap Prabowo Subianto merestui Airin Rachmi Diany sebagai calon Gubernur Banten.
Baca SelengkapnyaSeluruh kader Partai Golkar sudah menyerahkan keputusan di Pilpres 2024 kepada Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto.
Baca SelengkapnyaDinamika Pilkada Banten mulai memanas usai Golkar yang ditinggal Koalisi Indonesia Maju di Pilkada Banten.
Baca SelengkapnyaMunaslub Golkar dilakukan oleh Faksi Kecil yang bermain di tikungan terakhir jelang Pemilu 2024
Baca SelengkapnyaKepemimpinan Airlangga diguncang melalui desakan Munaslub. Luhut didukung untuk maju di pemilihan Ketum.
Baca SelengkapnyaWaketum Golkar Melchias Markus Mekeng mengungkapkan, belum ada DPD Partai Golkar yang mengusulkan Presiden Joko Widodo (Jokowi) menjadi calon Ketua Umum.
Baca SelengkapnyaAhok melihat keberadaan Kang Emil akan membuat kader Gerindra sulit untuk menangan di Tanah Pasundan
Baca SelengkapnyaJK sebut Golkar telat dalam menentukan arah koalisi pada Pemilihan Umum (Pemilu) 2024.
Baca SelengkapnyaWakil Ketua Umum Gerindra Habiburokhman melihat peluang kecil Ganjar Pranowo dan PDI Perjuangan bergabung dengan Koalisi Indonesia Maju.
Baca SelengkapnyaDia pun menyampaikan bahwa dalam internal Partai Golkar ada tahapannya.
Baca Selengkapnya