Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Pengamat politik: Waspadai 'calon bagongan' di Pilkada Purbalingga

Pengamat politik: Waspadai 'calon bagongan' di Pilkada Purbalingga Ilustrasi Pemilu. ©2014 Merdeka.com

Merdeka.com - Pengamat politik dari Universitas Jenderal Soedirman Purwokerto, Indaru Setyo Nurprojo mengemukakan ada kejanggalan yang terjadi dalam proses dukungan terhadap pasangan calon yang bersaing dalam pemilihan bupati dan wakil bupati Purbalingga. Dia menilai, ada beberapa partai pengusung salah satu pasangan calon yang kemudian secara de fakto mendukung tetapi tidak didukung rekomendasi dari dewan pimpinan pusat.

Ketika deklarasi pada beberapa waktu yang lalu untuk pasangan Tasdi-Tiwi, Indaru mengemukakan deklarasi dilakukan delapan partai, termasuk Partai Demokrat dan Hanura. Namun, pada saat-saat detik terakhir dua partai tersebut mengeluarkan rekomendasi untuk mendukung calon Sugeng-Sucipto.

"(Partai) Demokrat dan Hanura tidak menganulir, mereka mendukung (pasangan Tasdi-Tiwi). Hanya mereka tidak mendapat dukungan dari pusat. Cuma kemudian dalam konteks tata aturan KPU, kemudian ditolak karena harus mendapat rekomendasi dari dewan pimpinan pusat partai. Tapi dari pernyataan sikap, sebenarnya Hanura dan Demokrat pada awalnya mendukung pasangan itu (Tasdi-Tiwi). Nah, ini yang kemudian membuat publik bertanya," ujarnya, yang juga direktur Institut Negeri Perwira Purbalingga, Senin (3/8).

Selain itu, fenomena munculnya Sucipto yang selama ini menjauh dari hingar bingar dinamika politik juga menjadi pertanyaan besar di publik, karena sebenarnya banyak calon lain yang mumpuni. "Nah dari dua fenomena ini muncul pertanyaan publik, apakah ini by design untuk dalam menyelamatkan Purbalingga supaya tetap terlaksana atau memang karena murni persaingan politik yang sehat," terangnya.

Dia menyebut, konsentrasi publik saat ini bukan pada kualitas pasangan calon bupati, tetapi kepada proses yang dinilai tidak fair tidak kompetitif. "Tidak fair play karena kasar sekali. Kita menyebutnya sebagai 'calon bagongan', calon permainan, calon yang kemudian supaya pilkada ini terlaksana," ucapnya.

Untuk menjawab keresahan adanya calon bagongan tersebut, jelas Indaru, partai politik harus memastikan kepada publik tentang kesimpangsiuran tersebut. "Yang kemudian digugat adalah mekanisme internal pemberian rekomendasi, apakah pasangan calon diterima karena soal mahar atau track record calonnya," jelasnya.

Lebih lanjut, dia menyebut jika kemudian pemilihan bupati Purbalingga kali ini adalah sebuah desain, publik pun akan bisa mendesainnya. "Bisa saja kemudian rakyat memilih bagongannya dalam mendesain ini, karena kemudian mereka ingin menyatakan perlawanan terhadap arogansi sekelompok elit yang mencoba men-setting ini (pemilihan bupati)," tuturnya.

Menanggapi persoalan tersebut, Calon Bupati Purbalingga, Sugeng menegaskan pencalonannya di detik terakhir perpanjangan pendaftaran pasangan calon bupati dan wakil bupati, murni karena menunggu rekomendasi salah satu partai. "Jadi kami ingin menegaskan bahwa kami bukan tiba-tiba, kami sudah mempersiapkan visi misi sejak Maret lalu," ucap Sugeng yang diusung Partai Kebangkitan Bangsa, Partai Hanura dan Partai Demokrat.

Sementara itu, anggota KPU Purbalingga Sukhedi memastikan secara administratif pasangan Sugeng-Sucipto yang mendaftar pada hari terakhir masa perpanjangan, sudah memenuhi persyaratan berkas administratif. "Ada tiga berkas yang sudah dipenuhi, yakni rekomendasi dari dewan pimpinan pusat masing-masing partai politik, jumlah suara yang mencapai 20 persen dari total kursi legislatif dan keabsahan pengurus cabang partai," ucapnya. (mdk/hhw)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
PDIP Tunjuk Teguh Prakosa dan Bambang Nugroho Maju Pilkada Solo
PDIP Tunjuk Teguh Prakosa dan Bambang Nugroho Maju Pilkada Solo

Bambang tak mengikuti proses penjaringan baik sebagai bakal calon wali kota maupun wakil wali kota yang dilakukan DPC PDIP Solo.

Baca Selengkapnya
Membedah Bursa Pilgub Jateng: Ada Politikus, Artis hingga Jenderal Polri
Membedah Bursa Pilgub Jateng: Ada Politikus, Artis hingga Jenderal Polri

Bursa pemilihan gubernur Jawa Tengah mulai panas. Sejumlah nama mulai bermunculan.

Baca Selengkapnya
Muncul Gerakan 'Anak Abah Coblos 3 Paslon’ di Pilkada Jakarta, Begini Respons Suswono
Muncul Gerakan 'Anak Abah Coblos 3 Paslon’ di Pilkada Jakarta, Begini Respons Suswono

Gerakan itu diduga muncul sebagai bentuk kekecewaan pendukung Anies Baswedan lantaran jagoannya tidak maju di Pilkada Jakarta.

Baca Selengkapnya
Reaksi Ketua Gerindra Sudaryono Jika Dipasangkan dengan Kapolda Ahmad Luthfi di Pilkada Jateng
Reaksi Ketua Gerindra Sudaryono Jika Dipasangkan dengan Kapolda Ahmad Luthfi di Pilkada Jateng

Dirinya sudah menjalin komunikasi dengan semua bakal calon yang akan berkontestasi.

Baca Selengkapnya
Bukan Iwan Setiawan, Ini Sosok yang Diusung Gerindra Jadi Calon Bupati Bogor 2024
Bukan Iwan Setiawan, Ini Sosok yang Diusung Gerindra Jadi Calon Bupati Bogor 2024

Sekjen Partai Gerindra Ahmad Muzani mendeklarasikan Rudy Susmanto sebagai Calon Bupati Bogor

Baca Selengkapnya
Soal Kalimat Pengangguran Nikahi Janda Kaya, Pramono: Politik Saya Riang Gembira
Soal Kalimat Pengangguran Nikahi Janda Kaya, Pramono: Politik Saya Riang Gembira

Pramono Anung enggan banyak menanggapi perihal kelakar calon Wakil Gubernur nomor urut 1, Suswono perihal pernikahan janda kaya.

Baca Selengkapnya
Kelakar Said Abdullah: Kotak Kosong Jangan Dilawan, Dia Tidak Salah
Kelakar Said Abdullah: Kotak Kosong Jangan Dilawan, Dia Tidak Salah

Said Abdullah berharap Pilkada kandidat melawan kotak kosong ini tidak terjadi karena tidak sesuai dengan cita-cita demokrasi.

Baca Selengkapnya
Menanti Tanding Ahok dan Bobby di Pilgub Sumut
Menanti Tanding Ahok dan Bobby di Pilgub Sumut

Ahok sudah berkomunikasi dengan politisi PDIP Landen Marbun dan Ketua DPD PDIP Sumatera Utara Rapidin Simbolon.

Baca Selengkapnya
Ahok Digadang Maju, PDIP Beberkan Kriteria Pemimpin Sumatera Utara
Ahok Digadang Maju, PDIP Beberkan Kriteria Pemimpin Sumatera Utara

Djarot menyebut perlu sosok yang mampu menangani permasalahan mendesak.

Baca Selengkapnya
Khawatirnya PDIP Jateng 'Tonton' Presiden Prabowo Dukung Luthfi-Yasin: Pasti Konstelasi Berubah
Khawatirnya PDIP Jateng 'Tonton' Presiden Prabowo Dukung Luthfi-Yasin: Pasti Konstelasi Berubah

Keterlibatan Prabowo yang juga dalam mengkampanyekan Luthfi - Yasin berdampak pada strategi pemenangan paslon yang diusungnya.

Baca Selengkapnya
Menko BG Tak Ingin Pemerintah Prabowo Tercoreng Isu Berpihak di Pilkada 2024
Menko BG Tak Ingin Pemerintah Prabowo Tercoreng Isu Berpihak di Pilkada 2024

Dia meminta, agar seluruh unsur negara harus menjaga kontestasi politik supaya berjalan jujur dan adil (jurdil).

Baca Selengkapnya
VIDEO:  Budiman Sudjatmiko Diciduk Intelijen ABRI, Tak Pernah Berhadapan Sama Kopassus Prabowo
VIDEO: Budiman Sudjatmiko Diciduk Intelijen ABRI, Tak Pernah Berhadapan Sama Kopassus Prabowo

Langkah politik Budiman Sudjatmiko mendukung Calon Presiden dari Partai Gerindra Prabowo Subianto menjadi sorotan.

Baca Selengkapnya