Pengamat: Prabowo Gandeng Gibran jadi Cawapres Bisa Picu Sentimen Nepotisme
Merdeka.com - Wacana Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto diduetkan dengan Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka berhembus kencang. Isu tersebut muncul setelah pertemuan Gibran dan Prabowo di Solo beberapa waktu lalu.
Peneliti Indikator Politik Bawono Kumoro menilai, langkah yang kurang tepat bila Prabowo menggandeng Gibran demi mengamankan suara anak muda.
Menurut dia, dengan menggandeng Gibran justru akan melahirkan sentimen negatif, yaitu nepotisme. Sebab, status Gibran sebagai Putra Presiden Joko Widodo.
-
Bagaimana Gibran jadi cawapres Prabowo? 'Apakah dengan begitu Gibran akan menjadi cawapres Prabowo? Jawabannya, Gibran memenuhi syarat. Tinggal pertanyaan itu ditujukan ke Gibran. Apakah mau menjadi cawapres atau tida? Karena pada akhirnya semua dikembalikan ke Gibran,' kata Saleh melalui pesan tertulis, Selasa (17/10).
-
Mengapa Gibran bisa menjadi cawapres? Gibran bisa menjadi cawapres usai keluarnya putusan Mahkamah Konstitusi Nomor 90/PUU-XXI/2023 mengenai syarat usia capres-cawapres.
-
Kenapa Gibran bisa maju Pilpres 2024? MK menilai kepala daerah sudah teruji berpengalaman sehingga dianggap layak maju sebagai capres dan cawapres.
-
Apa tanggapan Gibran terkait usulan Jokowi sebagai pemimpin koalisi? 'Nggak ada, belum ada pembicaraan seperti itu.' Wali Kota Solo yang juga anak pertama Presiden Jokowi itu mengaku belum bisa memberikan tanggapan karena memang belum ada pembicaraan terkait usulan itu.
-
Kenapa Gibran jadi Cawapres? Gibran Rakabuming Raka dan Prabowo Subianto sementara ini menjadi pemenang Pilpres versi quick count. Gibran Rakabuming Raka dan Prabowo Subianto sementara ini menjadi pemenang Pilpres versi quick count.
-
Siapa yang menilai Gibran bisa jadi cawapres Prabowo? Ia mengakui saat ini sudah ada dua calon yang digadang-gadang akan mendampingi Prabowo yaitu Erick Thohir dan Gibran Rakabuming. 'Dan kalau dia memilih Gibran mungkin akan diserang dengan isu politik dinasti. Walaupun semuanya kan politik dinasti seperti SBY maupun Megawati,' jelas Indaru.
"Saya agak khawatir kalau misalnya Pak Prabowo atau partai Gerindra sangat ingin memaksakan untuk menggandeng Mas Gibran itu akan ada sentimen nepotisme, aji mumpung," ujar Bawono ketika dihubungi, Jumat (26/5).
Berita terbaru Prabowo Subianto selengkapnya di Liputan6.com
Bawono mengatakan, Gibran seharusnya mengikuti jejak Jokowi yang merangkak dari wali kota, gubernur sampai akhirnya menjadi presiden.
"Biarkan berproses seperti ayahnya, jangan langsung lompat secara cepat-cepat," kata Bawono.
Menggandeng Gibran untuk mengamankan suara di Jawa Tengah juga bukan strategi yang baik. Karena akan melemahkan suara di daerah dengan pemilih kritis yang tinggi, contohnya DKI Jakarta.
Selain elektabilitas Gibran yang masih rendah, masyarakat DKI Jakarta cenderung akan memberikan resistensi karena status anak presiden.
"Di daerah lain yang pemilihnya jauh lebih kritis seperti Jakarta itu nanti akan ada resistensi alih-alih mendatangkan simpati dukungan," ujar Bawono.
"Gambaran di daerah dengan pemilih sangat kritis beragam sangat well informed itu menggandeng Gibran yang punya relasi politik dengan ayahnya sebagai anak itu bisa melahirkan sentimen negatif, kurang baik," jelasnya.
Menurut Bawono, untuk mendapatkan suara dari anak muda tidak melulu digandeng tokoh anak muda seperti Gibran.
"Bisa saja dengan menunjukkan menawarkan gagasan relate dengan anak-anak muda. Tidak harus diamankan dengan strategi menggandeng anak muda," jelasnya.
Gibran mengaku tak pernah membicarakan terkait cawapres dengan ayahnya. Demikian juga dengan aktivitas yang dilakukan Gibran dengan para relawan.
"Urusan pencapresan, pemilihan wapres itu urusannya para-para pimpinan, para ketua-ketua umum. Anak kecil seperti saya tidak ikut-ikut. Saya ini gak punya massa apa-apa, saya ini bukan siapa-siapa," tegasnya.
Lanjut Gibran, Jokowi juga tidak pernah membicarakan atau memberikan arahan terkait karir politik anak anaknya. Baik dirinya maupun Kaesang Pangarep yang belakangan banyak diusulkan untuk maju pilkada.
"Enggak, enggak ada. Enggak ada pembicaraan detail ke situ. Saya sih santai saja," tandasnya.
Ikuti perkembangan terkini seputar berita Pemilu 2024 hanya di merdeka.com
(mdk/ray)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Presiden Jokowi merestui anaknya Gibran Rakabuming menjadi Cawapres Prabowo Subianto
Baca SelengkapnyaPrabowo punya agenda besar menggandeng Wali Kota Solo Gibran menjadi Cawapres.
Baca SelengkapnyaCalon presiden (capres) nomor urut 2 Prabowo Subianto membela Gibran Rakabuming
Baca Selengkapnya"Visi misi besar dalam pembangunan Indonesia harus kita sukseskan. Pak Jokowi sudah bekerja keras, yang bisa melakukan itu hanya Pak Prabowo dan Mas Gibran."
Baca SelengkapnyaGibran Rakabuming Raka resmi diajukan partai Golkar sebagai bacawapres Prabowo Subianto.
Baca SelengkapnyaGibran Rakabuming Raka buka suara keputusannya maju sebagai Cawapres Prabowo.
Baca SelengkapnyaSetelah mandat diterima dari Golkar, Gibran pun melanjutkan pertemuan dengan ketua umum tergabung dalam koalisi Prabowo
Baca SelengkapnyaTim Ganjar-Mahfud Beberkan Skema Nepotisme Jokowi Untuk Menangkan Prabowo Gibran di Pilpres 2024
Baca SelengkapnyaPencalonan Gibran menjadi Cawapres Prabowo mulai santer setelah putusan MK terkait syarat Capres-Cawapres.
Baca SelengkapnyaSekretaris Jenderal Partai Gerindra Ahmad Muzani melontarkan kode keras. Dia menyampaikan dengan pantun.
Baca SelengkapnyaWali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka diusulkan menjadi calon wakil presiden Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto.
Baca SelengkapnyaBudiman mengatakan, tidak tepat jika Prabowo hanya meminta izin kepada Presiden Jokowi sebagai ayah biologis dari Gibran jika ingin meminangnya sebagai cawapres
Baca Selengkapnya