Pengamat sebut tanggung jawab media ungkap kelemahan Jokowi
Merdeka.com - Media bertanggung jawab untuk mengungkap kelemahan calon presiden dari PDIP Joko Widodo ( Jokowi ). Hal tersebut disampaikan pengamat media dan Direktur Eksekutif Media Literacy Circle UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, Iswandi Syahputra menanggapi pencalonan Jokowi sebagai presiden oleh PDIP .
Menurut Iswandi, penetapan Jokowi yang kini menjabat sebagai gubernur DKI Jakarta itu sebagai calon presiden tidak lepas dari peran media massa selama ini.
-
Bagaimana Jokowi meminta awak media untuk informasi lebih lanjut? 'Tanyakan langsung ke Kapolri. Kapolri ada. Kapolri? Kapolri ada. Tanyakan ke kapolri langsung,' ujar dia.
-
Kenapa Polwan dan Kowad sosialisasi pemilu? 'Kami mengajak ibu Danramil karena letak Makoramil juga dekat dengan lokasi banjir. Kami bersama-sama sosialisasi,' ucap Rara.
-
Kenapa Jokowi dibolehkan ikut kampanye? Undang-Undang Pemilu tidak melarang seorang presiden untuk ikut kampanye, apakah untuk pemilihan presiden atau pemilihan legislatif. Beleid yang sama juga tidak melarang kepala negara untuk berpihak atau mendukung salah satu pasangan calon presiden.
-
Siapa yang mendesak Jokowi tentang Publisher Right? 'Setelah semua ada kesepahaman, mulai ada titik temu ditambah lagi dewan pers yang mendesak terus, perwakilan perusahaan dan perusahaan asosiasi media juga mendorong terus. Akhirnya kemarin saya meneken perpres tersebut,' ungkapnya.
-
Apa yang dibilang Jokowi soal kampanye? 'presiden boleh berkampanye.''
-
Dimana Polwan dan Kowad sosialisasi pemilu? Rara melakukan sosialisasi di Jalan lintas timur Riau-Sumatera Utara. Lokasi tepatnya di Ujung Tanjung Dusun Terminal, Tanah Putih, Rokan Hilir.
"Media memiliki andil besar menjadikan Jokowi sebagai calon presiden. Melalui berbagai berita, media telah menjadikan Jokowi sebagai sosok yang populer", ujarnya pada media di Jakarta, Senin (24/3).
Lebih lanjut mantan komisioner Komisi Penyiaran Indonesia ( KPI ) itu menjelaskan, media tidak boleh larut dalam suasana euforia Jokowi . Semakin populer Jokowi seharusnya media semakin bersikap kritis. Sikap kritis media ini diperlukan untuk meningkatkan kualitas media dalam sebuah sistem demokrasi.
Iswandi, yang juga penulis buku 'Rezim Media' itu mengaku kecewa pada media yang tidak mampu bersikap kritis pada Jokowi . "Dalam sistem demokrasi seperti saat ini, media memiliki fungsi memberikan pendidikan politik pada publik. Kalau ingin publik terdidik dan cerdas menggunakan hak politiknya, mereka harus diberi informasi seimbang," ujarnya.
Sikap kritis media terhadap Jokowi bisa dilakukan dengan cara menyampaikan berbagai kelemahan Jokowi . "Beberapa kelemahan Jokowi yang belum dieksplorasi oleh media misalnya terkait kemampuannya melakukan komunikasi dengan kekuatan politik, diplomasi dan koneksi global atau daya tahan terhadap tekanan berbagai kepentingan di sekitarnya."
Iswandi menjelaskan, kelemahan tersebut justru bermanfaat bagi Jokowi sendiri agar lebih menyiapkan diri sebagai calon Presiden. Selain itu akan berguna bagi masyarakat agar lebih memahami calon Presiden lebih dekat dan terhindar dari praktik politik memilih kucing dalam karung.
(mdk/mtf)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Presiden Jokowi menyebut masih banyak media online yang tidak memiliki dewan redaksi.
Baca SelengkapnyaJokowi meminta kode etik jurnalistik terus dipegang teguh.
Baca SelengkapnyaHal ini juga membuat media konvensional memiliki redaksi menjadi terdesak, sebab semua orang dapat melaporkan dan mendapatkan informasi melalui media sosial.
Baca SelengkapnyaKondisi demokrasi Indonesia menjadi sorotan di era Presiden Jokowi
Baca SelengkapnyaBahlil menegaskan, media center ini akan dipergunakan untuk menyampaikan data-data yang bersinggungan dengan pemerintahan.
Baca SelengkapnyaJokowi tetap menganggap sebuah kritikan sebagai kebebasan berekspresi.
Baca SelengkapnyaAMSI dan AJI merupakan dua organisasi dari Indonesia yang terlibat dalam perumusan prinsip global tersebut.
Baca Selengkapnya"Banyak permasalahan rakyat yang harus diselesaikan," kata Jokowi
Baca SelengkapnyaJokowi menyampaikan terima kasih kepada insan Pers yang selama ini memberi masukan dan mengkritik pemerintah.
Baca SelengkapnyaPrabowo Soal Pers: Check dan Balance untuk Penguasa, Kadang Sakit Hati Kalau Dibaca
Baca SelengkapnyaDewan Pers mengadakan riset Indek Kemerdekaan Pers untuk Tahun 2023 secara nasional.
Baca SelengkapnyaJokowi mengingatkan tidak semua data keamanan negara bisa dibuka sembarangan.
Baca Selengkapnya