Pengamat soal The King of Lip Service: Jokowi Maju Kena, Mundur Kena
Merdeka.com - Presiden Joko Widodo menerima kritikan dalam menjalankan pemerintahan. Namun dia ingin, kritik yang dilakukan dengan sopan dan santun sesuai adab bangsa Indonesia.
Melihat gestur ini, Pengamat Politik Ujang Komarudin menilai Jokowi tersinggung. Peringatan Jokowi itu sebagai cara memperhalus ketersinggungannya.
"Mungkin Jokowi menganggap bahwa kritikan tersebut kurang santun. Jokowi mungkin tersinggung, namun menggunakan bahasa halus. Karena hal kritikan BEM UI tersebut," ujar Ujang melalui pesan singkat, Rabu (30/6).
-
Siapa yang membuat Presiden Jokowi gemas? Akhirnya, pertunjukan lucu Ameena sukses membuat semua orang terkesan, termasuk Presiden Jokowi yang menyaksikannya dari kursi utama.
-
Bagaimana Jokowi ekspresikan kemarahan saat parlemen? Di kesempatan sama, Jokowi juga mengekspresikan kemarahan sambil kepalkan tangan.
-
Kenapa Jokowi dikritik? Khususnya terhadap keluarga Jokowi yang ikut dalam kontestasi politik baik Pilpres maupun pilkada.
-
Siapa yang mengkritik Jokowi? Ketua DPP PDIP Djarot Saiful Hidayat mengkritik kepemimpinan Presiden Joko Widodo (Jokowi).
-
Siapa yang menggugat Jokowi? Gugatan itu dilayangkan Tim Pembela Demokrasi Indonesia (TPDI)
-
Bagaimana Jokowi menyampaikan pesan dalam kata-kata lucu nya? “Karena ia percaya sumber daya planet bumi terbatas. Akan tetapi, ternyata Thanos keliru.“
Sebelumnya, BEM UI mengkritik Jokowi dengan sebutan The King of Lip Service. Hal itu mengundang reaksi berbagai pihak.
Ujang menuturkan, Jokowi dalam posisi maju kena, mundur kena. Jika memperkarakan kritik tersebut, akan menambah masalah. Namun, jika tidak menanggapi maka rugi.
"Jokowi bisa maju kena mundur kena. Artinya jika maju memperkarakan kritik tersebut, itu sama saja akan menambah persoalan bagi Jokowi. Sedangkan jika mundur, artinya mengalah juga rugi," katanya.
Sehingga, jalan tengah diambil Jokowi. Menanggapi kritik BEM UI dengan menggunakan bahasa halus. Namun, ada rasa ketersinggungan.
"Makanya Jokowi menggunakan bahasa yang halus. Namun ada dasarnya Jokowi sedang tersinggung," kata Direktur Eksekutif Indonesia Political Review ini.
Ujang mengatakan, kritik dari masyarakat seharusnya diterima. Kritik merupakan obat, walau pahit bisa menyembuhkan penyakit yang terjadi saat ini.
"Kritik dari rakyat itu mesti diterima. Apalagi datangnya dari BEM UI. Jadikan kritik sebagai obat. Walaupun pahit akan bisa menyembuhkan penyakit-penyakit di Republik ini," pungkasnya.
(mdk/rnd)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pidato kenegaraan Presiden Jokowi jelang hari kemerdekaan Indonesia, mengejutkan banyak pihak.
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi menyampaiakan ia sering mendapat umpatan kata-kata kasar di media sosial. Hal itu disampaikan Jokowi dalam sidang umum di DPR, Rabu (16/8).
Baca SelengkapnyaTercatat BEM UGM dua kali memberikan kritik dalam bentuk poster dan baliho kepada Presiden Jokowi
Baca SelengkapnyaPresiden Joko Widodo atau Jokowi menyamaikan uneg-unegnya saat berpidato di sidang tahunan MPR/DPR/DPD.
Baca SelengkapnyaMahfud melihat hal itu terjadi karena sejumlah langkah Jokowi banyak dikritik oleh publik.
Baca SelengkapnyaMahfud melihat hal itu terjadi karena sejumlah langkah Jokowi banyak dikritik oleh publik.
Baca SelengkapnyaKarena itu, Ribka mengaku kecewa dengan perubahan sikap Jokowi saat ini.
Baca SelengkapnyaJokowi tetap menganggap sebuah kritikan sebagai kebebasan berekspresi.
Baca SelengkapnyaIsu yang beredar, mulai dari pembatalan kenaikan UKT yang tinggi, hingga masalah yang menyeret Kejaksaan Agung dan Polri
Baca SelengkapnyaPemerintahan Jokowi mewariskan masalah yang cukup besar pada sistem demokrasi.
Baca SelengkapnyaTingkat kepuasan publik kepada kinerja Presiden Jokowi diyakini tinggi.
Baca Selengkapnya