Pengamat UI: Jokowi lebih fenomenal dibanding SBY
Merdeka.com - Rencana sejumlah elite PDIP menduetkan Megawati - Jokowi pada Pilpres 2014 dinilai akan melukai kehendak rakyat. Merujuk pada hasil sejumlah survei, masyarakat Indonesia menginginkan Jokowi menjadi calon presiden, bukan wakil presiden. Apalagi Jokowi menjadi fenomenal saat ini.
"Apabila Megawati Presiden dan Wakilnya Jokowi ini melukai rakyat Indonesia," kata Pengamat Politik Universitas Indonesia Hamdi Muluk, di Hotel Grand Sahid, Jakarta, Minggu, (22/13).
Jokowi menjadi idola baru karena mantan wali kota Solo ini sangat fenomenal. "Sangat fenomenal dibandingkan SBY 2004 ini sangat Fenomenal sekali, jadi ini kalau Jokowi enggak nyapres masyarakat engga mau ikut pemilu," kata Hamdi.
-
Siapa yang ditugaskan Jokowi untuk membujuk Megawati? 'Supaya enggak salah, ini ditugaskan untuk bertemu Ryaas Rasyid oleh Presiden Jokowi. Pak Ryaas Rasyid ditugaskan untuk membujuk Bu Mega, agar kepemimpinan PDI Perjuangan diserahkan kepada Pak Jokowi. Jadi, dalam rangka kendaraan politik untuk 21 tahun ke depan,' sebutnya.
-
Siapa yang menilai Jokowi layak jadi Wantimpres? Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Budi Arie Setiadi menilai, Presiden Joko Widodo (Jokowi) layak untuk menjadi bagian dari Dewan Pertimbangan Presiden Republik Indonesia di pemerintahan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.
-
Kenapa Jokowi dikritik? Khususnya terhadap keluarga Jokowi yang ikut dalam kontestasi politik baik Pilpres maupun pilkada.
-
Bagaimana pengaruh Jokowi terhadap Pilgub Jateng? Responden yang puas dengan kinerja presiden Jokowi mendukung Kaesang dengan 33,8 persen. Di posisi kedua Kapolda Jawa Tengah Irjen Pol Ahmad Luthfi 29,1 persen dan diposisi ketiga Ketua DPD PDIP Jawa Tengah Bambang Wuryanto alias Bambang Pacul 14,8 persen.
-
Siapa yang mengkritik Jokowi? Ketua DPP PDIP Djarot Saiful Hidayat mengkritik kepemimpinan Presiden Joko Widodo (Jokowi).
-
Apa keinginan Prabowo terkait Megawati? Begitu pula dengan Prabowo Subianto yang mengungkap ada rencana untuk melakukan pertemuan politik dengan Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri. Hanya saja, Prabowo belum tahu kapan Megawati bersedia menerimanya.
Karena itu, secara psikologis politik dibenak masyarakat Jokowi adalah pemimpin baik pada saat ini. "Masyarakat Indonesia ini enggak pengen Jokowi Wapres yah maunya Presiden," ujarnya,
Menurut Hamdi, Jokowi dipersepsikan masyarakat salah satu tokoh bakal mengubah Indonesia jauh lebih baik dari sebelumnya. Oleh karena itu, masyarakat juga tidak ingin Jokowi di nomor dua kan. Jika PDIP nekat calonkan Mega, masyarakat akan mengalami depresi besar.
"Orang berpersepsi menjadi Wapres itu hanya jadi ban serep sajakan. Masyarakat Indonesia punya hope kepada Jokowi , kalau Jokowi jadi ban serep percuma ngapain jadi ban serep kekecewaan banget," tandasnya.
Laporan: Sukma Alam
Baca juga:
Jika nekat nyapres, Mega akan dikalahkan Prabowo
JK: Capres PDIP prioritas utama ya Jokowi
Survei: Pemilih PDIP lebih pilih Jokowi nyapres daripada Mega
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
“PDIP perlu waspada, karena ‘Jokowi Effect’ di Pilpres itu pernah nyata terjadi,” ungkap Luthfi.
Baca SelengkapnyaBelum lama ini kembali viral video ucapan Ketum PDIP Megawati tentang penghinaan terhadap Jokowi.
Baca SelengkapnyaPresiden Joko Widodo atau Jokowi enggan menanggapi sindiran Megawati.
Baca SelengkapnyaKetua DPC PDIP Solo FX Hadi Rudyatmo membela Megawati Soekarnoputri usai menyebut penguasa hari ini seperti zaman orde baru
Baca SelengkapnyaTingginya approval rating tersebut pun membuat rebutan capres.
Baca SelengkapnyaYusril pun membandingkan pasangan calon lain yang juga didukung oleh tokoh-tokoh berpengaruh lain.
Baca SelengkapnyaAhok menceritakan hanya Megawati yang mendukungnya sebagai Cagub DKI.
Baca SelengkapnyaMenurut Raja Juli, presiden maupun menteri merupakan warga negara yang memiliki hak politik untuk mendukung kandidat pilpres.
Baca SelengkapnyaSejumlah tokoh politik berlomba-lomba ingin bertemu Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri, termasuk Presiden Joko Widodo dan Calon Presiden Prabowo Subianto.
Baca SelengkapnyaPengamat menilai, Jokowi cenderung mendukung Prabowo di Pilpres 2024 karena ingin menjadi kingmaker.
Baca SelengkapnyaSaid menyebut memang sejak gelaran Pemilu 2024 ini, terjadi perbedaan haluan antara PDIP dengan Jokowi.
Baca SelengkapnyaKetua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri mengaku pernah berbicara dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Baca Selengkapnya