Penulis buku ungkap alasan Orba kaburkan tempat lahir Soekarno
Merdeka.com - Sejarawan dan penulis buku-buku tentang Soekarno, Peter Kasenda, meyakinkan jika tempat lahir Sang Proklamator RI, Ir Soekarno, memang benar-benar di Surabaya, dan bukan di Blitar seperti yang selama ini diyakini sebagian masyarakat. Dia mengakui memang ada sedikit pelencengan sejarah pada masa orde baru mengenai sosok Putra Sang Fajar tersebut.
"Saya yakin sekali Bung Karno lahir di Surabaya," ujar Peter tegas dalam sebuah diskusi di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, Sabtu (6/6).
"Kronologinya, sebelum prahara '65, buku-buku sejarah itu menuliskan bahwa Soekarno lahir di Surabaya. Tapi pasca '65, ada buku-buku yang beredar dan mengatakan jika Soekarno lahir di Blitar. Seolah-olah bayangan tentang Soekarno itu memang sengaja dikaburkan," katanya menambahkan.
-
Di mana Ir. Soekarno diasingkan? Melansir dari situs indonesia.go.id, pada tanggal 6 Februari 1949, Ir. Soekarno, Agus Salim, Mohammad Roem, dan Mr. Ali Sastroamidjojo pun diasingkan ke Muntok yaitu Pesanggrahan Menumbing.
-
Bagaimana Soeharto menyingkirkan jenderal? Di era Orde Baru, 'Didubeskan' atau dikirim menjadi Duta Besar adalah cara Soeharto menyingkirkan para jenderal di sekelilingnya yang dianggap tidak lagi sejalan atau bisa menjadi saingan.
-
Mengapa Soekarno pindah dari Pesanggrahan Menumbing? Soekarno merasa tidak nyaman dan tidak betah dengan suasana dingin puncak Bukit Menumbing.
-
Dimana Soekarno dipenjara? Di tahun 1929, orator ulung itu sempat ditawan Belanda karena gerakan pemberontakannya terhadap kolonialisme di Partai Nasional Indonesia (PNI).Ia diculik pasukan kolonial dan dijebloskan ke sebuah penjara kuno di Jalan Banceuy, bersama tiga tokoh lain, yakni R. Gatot Mangkoepradja (Sekretaris II PNI), Maskoen Soemadiredja (Sekretaris II PNI Bandung), dan Soepriadinata (Anggota PNI Bandung).
-
Apa nama asli Soekarno? Soekarno dahulu terlahir dengan nama Kusno.
-
Siapa pemimpin Orde Baru? Orde Baru merujuk kepada masa pemerintahan Soeharto yang berlangsung dari tahun 1966 hingga 1998.
Peter mengatakan, ada indikasi dari pemerintah orde baru untuk menyingkirkan Soekarno, agar jauh dari pusat pemerintahan. Sebab, selain menyimpangkan sejarah tempat kelahirannya, tempat pemakamannya pun sengaja diserupakan dengan kota lahir yang di kultuskan kepadanya tersebut.
Penulis lima buku tentang Soekarno itu juga menilai, pemerintah orde baru paham jika nantinya makam Soekarno akan jadi situs ziarah politik. Sehingga, keberadaan makam beliau di dekat pusat pemerintahan dianggap akan mengganggu kemapanan politik bagi rezim saat itu.
"Kenapa di Blitar? Agar imej kota itu melekat di diri Bung Karno. Lalu mengapa dimakamkan di sana juga? Padahal waktu itu kan kalau menurut testamen Soekarno yang di dapat dari 2 orang istrinya, Soekarno itu kan inginnya di makamkan di Jawa Barat, Bogor," ujar Peter.
"Tapi pemerintah penggantinya malah memakamkan di Blitar. Alasannya, itu permintaan Soekarno yang katanya ingin dimakamkan di dekat ibunya. Tapi secara politis, hal ini bisa diduga agar menjauhkan Soekarno dari pusat pemerintahan. Ini jelas konteks politik," pungkasnya.
(mdk/tyo)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Orba tidak merasa puas memakamkan Bung Karno di Blitar untuk menjauhkan rakyat.
Baca SelengkapnyaSoekarno tak pernah diberi kesempatan membersihkan namanya.
Baca SelengkapnyaMomen saat Presiden pertama RI Soekarno akan meninggalkan Istana Merdeka.
Baca SelengkapnyaHidup Soekarno semakin parah usai dilengserkan dari kursi presiden.
Baca SelengkapnyaBukit Menumbing menjadi saksi bisu pengasingan tokoh-tokoh pejuang.
Baca SelengkapnyaOrde Baru dapat didefinisikan sebagai suatu penataan kembali kehidupan masyarakat, bangsa, dan negara Indonesia berlandaskan dasar negara indonesia.
Baca SelengkapnyaSamaun Bakri, sosok wartawan yang menjadi orang kepercayaan Presiden Soekarno saat di Bengkulu.
Baca SelengkapnyaBangunan yang didirikan kolonial Belanda ini pernah menjadi tempat pengasingan Soekarno dan tokoh nasional lainnya.
Baca SelengkapnyaBuya Hamka merupakan seorang ulama, aktivis politik, dan sastrawan.
Baca SelengkapnyaVideo merekam momen saat presiden Soekarno meninggal dunia dan jenazahnya akan disemayamkan di rumah duka.
Baca SelengkapnyaCerita itu disampaikan Guntur Soekarnoputra dalam buku berjudul 'Sang Saka Melilit Perut Megawati, Humaniora, Sejarah, dan Nasionalisme Internasionalisme'.
Baca SelengkapnyaRencana untuk memindahkan ibu kota negara dari Jakarta tersebut urung terwujud di era Presiden Soekarno.
Baca Selengkapnya