Perang tagar Pilpres dinilai MUI lebih banyak mudarat ketimbang manfaat
Merdeka.com - Majelis Ulama Indonesia (MUI) menyoroti perang tagar bernada Pilpres seperti #2019GantiPresiden dengan #Jokowi2Periode yang ramai di media sosial. MUI memandang perang tagar tersebut lebih banyak mudarat ketimbang manfaat.
"Kami menilai mudaratnya lebih banyak dari pada manfaatnya," kata Wakil Ketua MUI Zainut Tauhid Sa'adi, dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, Senin (3/9).
Meski belum memasuki masa kampanye dan tak melanggar aturan Pemilu, MUI menyarankan perang tagar tersebut disetop. Alasannya, perang tagar itu berpotensi memicu konflik di tengah suhu politik yang kian memanas.
-
Siapa yang dilarang MK terlibat dalam sengketa Pilpres? Juru Bicara Mahkamah Konstitusi (MK) Fajar Laksono menegaskan, sidang perdana sengketa pilpres 2024 yang akan digelar perdana esom hari hanya dihadiri depalan hakim MK tanpa Anwar Usman.
-
Kenapa kampanye Pilkada 2024 penting? Tujuan kampanye dalam Pilkada (Pemilihan Kepala Daerah) adalah untuk mempengaruhi dan memenangkan dukungan masyarakat untuk mendukung pasangan calon yang diusung.
-
Mengapa pelanggaran pemilu berbahaya? Pelanggaran pemilu mencakup berbagai tindakan yang dapat merusak keabsahan suara dan mengancam prinsip demokrasi.
-
Bagaimana cara meredam potensi konflik setelah pengumuman hasil Pilpres? 'Ada manfaatnya juga petinggi parpol tidak membuat eskalasi konflik lebih besar. Dan hari ini tidak banyak pernyataan keluar dari elite partai politik yang mengomentari atau membangun opini ketika hari pertama persidangan MK ini,' kata Anto.
-
Kenapa sengketa Pilpres 2024 dianggap kompleks? 'Kita tetap akan optimistis sepanjang yang secara maksimal bisa kami lakukan,' kata Suhartoyo di Pusdiklat MK, Cisarua, Bogor, Jawa Barat, seperti dikutip Kamis (7/3). Meski dalam batas penalaran yang wajar, Suhartoyo menjelaskan bahwa waktu 14 hari terasa tidak mungkin menyidangkan dan memutus sengketa hasil yang kompleks dengan dugaan kecurangan. Apalagi jika pihak berperkara yang mengajukan bisa lebih dari satu pihak. Namun, berkaca pada periode 2019, Suhartoyo menegaskan MK bisa bekerja sesuai waktu yang ditetapkan.
-
Apa itu Sengketa Pemilu? Sengketa Pemilu adalah konsekuensi yang mungkin terjadi dalam sistem penyelenggaraan Pemilihan Umum (Pemilu). Walaupun sistem sudah dirancang sebaik mungkin, kemungkinan pelanggaran yang bisa mencederai kualitas Pemilu masih bisa terjadi.
"Untuk hal tersebut kami mengimbau kepada semua pihak agar dalam menyampaikan ekspresi dan menyatakan pendapatnya harus tetap mengindahkan nilai-nilai kesantunan, kepatutan, akhlakul karimah dan rambu-rambu undang-undang serta tidak mengumbar rasa kebencian yang berpotensi merusak kerukunan bangsa," ujar Zainut.
MUI juga menyinggung soal kebebasan setiap masyarakat yang diatur secara konstitusional sesuai dengan UU Nomor 9 tahun 1998. Akan tetapi, MUI meminta kebebasan menyampaikan pikiran dan pendapat itu masih sesuai dengan norma-norma kepatutan, etika dan peraturan perundang-undangan.
"Hanya yang perlu dipahami adalah hak asasi manusia (HAM) itu bukanlah kebebasan yang mutlak tanpa batas melainkan ada pembatasannya yaitu undang-undang," kata Zainut.
MUI pun meminta kepada elite politik tak menampilkan rasa kebencian dan permusuhan yang dapat memecah belah bangsa Indonesia dalam berpolitik. Serta meminta kepada aparat kepolisian untuk bertindak tegas, adil, transparan dan profesional dalam menindak ancaman perpecahan bangsa.
"Kepada Umat Islam diserukan agar tetap memelihara ukhuwah Islamiyah dan tidak terjebak dalam permusuhan dan pertentangan internal yang dapat merusak tali silaturahmi. Jadikanlah perbedaan aspirasi politik sebagai rahmat untuk saling menghormati dan memuliakan agar ukhuwah islamiyah dan ukhuwah wathaniyah tetap terpelihara," tukas Zainut.
MUI juga mengimbau kepada tokoh agama untuk ikut mendinginkan suasana dan menenteramkan umat agar pesta demokrasi yang menjadi hajatan nasional dapat berjalan dengan lancar, tertib, aman dan menggembirakan.
"Kami ingin mengingatkan bahwa tujuan Pemilu tidak hanya sekedar memilih dan mengganti presiden saja, tetapi lebih dari itu adalah membangun sebuah peradaban bangsa yang demokratis, maju, berdaulat, adil, sejahtera dan beradab," tandasnya.
Sebelumnya, Perang tagar #2019GantiPresiden dan #2019TetapJokowi mulai bermunculan di media sosial jelang kampanye Pilpres 2019. Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara mengatakan pihaknya tidak bisa mencegah terjadinya perang tagar yang dibuat kubu pendukung Joko Widodo-Ma'ruf Amin dan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno.
Pihaknya tidak bisa memastikan apakah perang tagar itu akan mengganggu jalannya Pilpres 2019. Namun, Rudiantara mengingatkan agar kedua kubu tidak terbawa perasaan dalam merespons gencarnya perang tagar kedua kubu tersebut.
"Ya balik lagi ke kita gitu loh, asal jangan baperan semuanya, itu aja. Kalau hashtag kan enggak bisa dicegah, yang penting jangan baperan," kata Rudiantara di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (30/8).
Selama Pilpres berlangsung, kata Rudiantara, Kominfo mensinyalir berita-berita hoaks akan bermunculan di ruang publik. Tapi Kominfo akan bekerjasama dengan KPU dan Bawaslu untuk mengantisipasi maraknya berita hoaks di Pilpres 2019.
Rudiantara memprediksi, serangan berita-berita hoaks kepada kubu Jokowi dan Prabowo akan bermunculan saat masa kampanye dibuka oleh KPU.
"Hoax ada pasti, tapi yang penting bagaimana kita mengaddressnya dan kita bersama dengan platform juga menyiapkan tools alat dengan bawaslu dan KPU sudah kita bicarakan," ujarnya.
(mdk/gil)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Dewan Ketahanan Nasional (Wantannas) mengungkap potensi kerawanan konflik di daerah yang menggelar Pilkada serentak 2024.
Baca SelengkapnyaFitnah dan drama dalam politik hanya akan membuat masyarakat lelah dan bisa merusak bangsa Indonesia.
Baca SelengkapnyaDia menyebut debat menjadi wadah untuk masyarakat mengetahui bagaimana isi kepala dari calon pemimpinnya nanti.
Baca Selengkapnya"Kalau dalam agama itu hukumnya haram, karena serangan fajar bagian dari money politics."
Baca SelengkapnyaHasto mengatakan debat harus menjadi pertarungan gagasan
Baca SelengkapnyaPenting untuk menjaga toleransi dan kerukunan selama pemilu.
Baca SelengkapnyaSaat disinggung mereka menolak disebut kampanye, namun hanya silaturahmi.
Baca SelengkapnyaFenomena ini dikhawatirkan akan berdampak buruk pada kualitas proses demokrasi hingga berpotensi menimbulkan konflik antar pendukung calon kepala daerah.
Baca SelengkapnyaTodung Lubis meminta pejabat negara yang ingin terlibat dalam Pilpres mengajukan cuti.
Baca Selengkapnya