Performa PBB 2014: Pudarnya nama besar Yusril
Merdeka.com - Sejak pertama kali menjadi peserta Pemilihan Umum (Pemilu) pada 1999, Partai Bulan Bintang (PBB) hanya dua kali berhasil menempatkan kadernya duduk di kursi parlemen, yakni Pemilu 1999 dan 2004.
Pada Pemilu 1999, PBB mendapat 2.049.708 suara (1,94 persen) atau duduk di urutan keenam, dan mendapat 13 kursi DPR RI. Lima tahun berikutnya, PBB berada di urutan kedelapan dengan perolehan 2.965.040 suara (2,62 persen), dan berhasil mendapat 11 kursi.
Saat berlangsungnya Pilpres 2004, PBB tidak mencalonkan capres melainkan berkoalisi untuk mendukung pasangan SBY - JK yang akhirnya menang dalam dua putaran.
-
Bagaimana menurut Zulhas berpartai itu? 'Kalau lihat malam ini wajar PAN menjadi pemenang pemilu, layak, pantas. Kader PAN punya talenta. Oleh karena itu, mari kita songsong kemenangan PAN di Pemilu 2024,' ujar Zulhas dalam sambutannya di Tennis Indoor Senayan, Jakarta, Selasa (29/8/2023).
-
Siapa yang paling tinggi elektabilitasnya? Dalam survei tersebut, Prabowo-Gibran yang paling teratas. Elektabilitas Prabowo-Gibran mencapai 39,3 persen.
-
Apa kekurangan Ilham Habibie dalam Pilgub Jabar? 'Itukan semacam, tidak menanam tapi pengin panen,' ungkap Usep saat dihubungi Merdeka.com, Jumat(7/6).
-
Kenapa Cipung nolak jadi cawapres? Alih-alih menjadi Cawapres Prabowo, Cipung tampaknya lebih suka untuk menjadi Calon Presiden dalam lingkup yang jauh lebih kecil, yaitu di rumahnya sendiri. Di sana, ia memerankan peran sebagai presiden dalam permainan yang mungkin hanya dimengerti olehnya.
-
Kenapa Sudaryono sulit menjadi Calon Gubernur Jateng? Namun perjalanannya untuk menjadi Calon Gubernur Jateng bakal terjal karena Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto, belum secara tegas akan memberikan rekomendasi padanya.
-
Mengapa elektabilitas PSI masih rendah? 'Kalau PSI hari ini baru dapat 1,5 persen dari data kita. Kali ini ia belum mendapatkan dampak elektoral sebagai partainya Kaesang yang anaknya Jokowi begitu ya,' kata Hanggoro di Kantor LSI, Jakarta Timur, Selasa (19/12).
Torehan suara yang diraih PBB pada Pemilu 2009 ternyata tidak sebaik dua pemilu sebelumnya. PBB tidak menempatkan seorang pun wakilnya di parlemen karena gagal lolos Parliamentary Threshold 3,5 persen meski mendapat 1.864.642 suara (1,79 persen). PBB memutuskan kembali berkoalisi dengan Partai Demokrat mendukung pasangan SBY - Boediono .
Dalam hitung cepat (quick count) yang digelar LSI bersama tvOne menempatkan partai ini dengan perolehan suara sebesar 1,5 persen. Sedangkan dalam hitung cepat yang digelar Kompas menempatkan partai ini dengan perolehan 1,39 persen. Alhasil, partai ini kembali terancam tidak masuk dalam kursi parlemen untuk periode 2014-2019.
Pengamat politik dari Charta Politica, Yunarto Wijaya mengungkapkan, sejak awal memang sudah diprediksi partai yang dipimpin Yusril Ihza Mahendra ini tak akan lolos dalam parliamentary threshold. Baginya, ada dua faktor yang mempengaruhi partai ini sehingga berada di urutan kedua dari bawah.
"Partai ini sempat mati suri pada Pemilu 2009, sehingga membuat sepak terjangnya tidak terlihat. Itu juga yang dialami PKPI," ungkap Yunarto saat berbincang dengan merdeka.com, Jumat (11/4) kemarin.
Sementara itu, sosok Yusril juga tidak mampu menaikkan elektoral partai untuk menembus kursi parlemen. Padahal, pria yang berprofesi sebagai pengacara dan mampu memenangi beberapa kasus melawan pemerintah melalui Mahkamah Konstitusi itu sudah diusung sebagai calon presiden dari PBB.
"Partai ini yang harus diakui lolos saat injury time. Sehingga penetapan caleg sangat mepet. Sedangkan Yusril tidak memiliki pengaruh cukup kuat secara elektabilitas, apalagi dengan memasang target tinggi yakni capres," paparnya.
(mdk/ren)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Nama-nama Caleg Terancam Gagal Dapat Kursi DPR Meski Dapat Ratusan Ribu
Baca SelengkapnyaSekjen PBNU Saifullah Yusuf blak-blakan alasan elektabilitas Prabowo terus naik dan Anies turun.
Baca SelengkapnyaYusril pun membandingkan pasangan calon lain yang juga didukung oleh tokoh-tokoh berpengaruh lain.
Baca SelengkapnyaDebat diyakini tidak bakal banyak mengubah peta elektabilitas para calon presiden.
Baca SelengkapnyaPBB resmi mendukung Prabowo Subianto di Pemilu 2024
Baca SelengkapnyaLSI Denny JA mengungkapkan kehadiran Kaesang Pangarep sebagai Ketua Umum PSI belum membuat elektabilitas partai naik.
Baca SelengkapnyaPBB tetap ingin atau ngotot jadikan Yusril sebagai Cawapresnya Prabowo karena mempunyai magnet dan nilai tersendiri.
Baca SelengkapnyaYusril tak bisa menjawab dugaan intervensi politik terhadap putusan Mahkamah Konstitusi.
Baca SelengkapnyaGus Yasin berharap hasil Pemilu 2024 tersebut harusnya dijadikan bahan musahabah bagi elite partainya yang duduk di struktur kepengurusan DPP.
Baca SelengkapnyaMenurut Saiful, tingkat awareness saja tidak cukup. Awareness, kata dia harus ikuti oleh tingkat kedisukaan (likeability) yang baik.
Baca SelengkapnyaFaktanya popularitas saja tidak cukup menjadi modal lolos ke Senayan
Baca SelengkapnyaYusril mengatakan Cawapres Prabowo sebenarnya sudah mengerucut tiga nama.
Baca Selengkapnya