Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Performa PKS 2014: Puncak kegemilangan partai sudah terlewati

Performa PKS 2014: Puncak kegemilangan partai sudah terlewati PKS. ©2012 Merdeka.com

Merdeka.com - Ketika masih bernama Partai Keadilan (PK), partai ini mendapat 1.436.565 suara atau sekitar 1,36 persen dari total perolehan suara nasional pada Pemilu 1999. Hasilnya, PK menduduki urutan ketujuh serta dapat menempatkan tujuh wakilnya di DPR RI.

Pada Pemilu 2004, PK mengganti namanya menjadi Partai Keadilan Sejahtera (PKS). Terjadi lonjakan suara cukup signifikan dari perolehan partai hingga mampu beranjak dari posisi ketujuh menjadi keenam. Jumlah suara yang diraih pun mencapai 8.149.457 suara (7,20 persen), dan mendapat jatah 45 kursi DPR RI.

Hanya berada di posisi keenam, PKS tidak mengajukan capres namun Presiden PKS saat itu, Hidayat Nur Wahid menjadi ketua MPR setelah meraih 326 suara, mengalahkan Sutjipto dari PDIP dengan 324 suara.

Sementara Pemilu 2009, di bawah kepemimpinan Tifatul Sembiring sebagai Presiden PKS membuat jumlah suara yang diperoleh naik 100 ribu suara, yakni 8.204.946 suara (7,89 persen), dan mendapat jatah 57 kursi di DPR RI. Di Pilpres, PKS berkoalisi dengan Partai Demokrat untuk mendukung pasangan SBY - Boediono yang pada akhirnya menang menjadi presiden dan wakil presiden periode 2009-2014.

Namun, sukses yang mereka raih tidak berlanjut di Pemilu 2014. Dalam hitung cepat versi Lembaga Survei Indonesia (LSI), partai ini memperoleh 6,46 persen atau berada di urutan keenam. Sedangkan versi Kompas, PKS mendapat 6,98 persen.

Menurut Direktur Riset LSI, Kusrido Ambardi menyebutkan ada dua faktor yang menyebabkan partai ini mengalami penurunan tajam dari jumlah perolehan suara. Yakni, isu korupsi yang sempat dialami mantan Presiden PKS Luthfi Hasan Ishaaq yang diduga terlibat dalam kasus suap impor daging sapi di Kementerian Pertanian.

"Sama seperti Demokrat, PKS juga terpukul dengan kasus-kasus korupsi sehingga menjadi sorotan publik yang luar biasa. Sehingga ada efek besar bagi partai ini," ungkap pria yang juga disapa Dody Ambardi ini saat berbincang dengan merdeka.com, Jumat (11/4) kemarin.

Tak hanya itu, Dody menilai raihan yang ditorehkan partai pimpinan Anis Matta tersebut sudah mencapai limitnya saat mengikuti Pemilu 2004 dan 2009 lalu. "PKS pada 2009 sebetulnya mencapai limitnya, karena tahun 2004 sudah mencapai 7 koma, dan 7 koma lagi, jadi sebetulnya sudah batasnya," pungkasnya. (mdk/gib)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Cerita Said Abdullah Tentang Pengalaman Berharga di 2004
Cerita Said Abdullah Tentang Pengalaman Berharga di 2004

Said Abdullah mengatakan momentum kekalahan PDIP di Pileg 2004 menjadi pelajaran berharga buat se

Baca Selengkapnya
PSI Sudah Habiskan Dana Kampanye Besar Tapi Gagal ke Parlemen, Ini Reaksi Kaesang
PSI Sudah Habiskan Dana Kampanye Besar Tapi Gagal ke Parlemen, Ini Reaksi Kaesang

Ketum PSI Kaesang Pangarep menanggapi PSI gagal ke DPR meski sudah habiskan anggaran besar untuk kampanye.

Baca Selengkapnya
Survei Indikator: Elektabilitas PDIP Ditempel Gerindra, PPP dan PSI Terhalang Ambang Batas Parlemen
Survei Indikator: Elektabilitas PDIP Ditempel Gerindra, PPP dan PSI Terhalang Ambang Batas Parlemen

Hasil survei dilakukan Indikator Politik Indonesia menunjukkan elektabilitas PDI Perjuangan mengalami tren penurunan.

Baca Selengkapnya
Terancam Kehilangan Dua Kursi di DPRD Jateng, PPP Ungkap Suara Caleg Tergerus 'Serangan Fajar' Lawan Politik
Terancam Kehilangan Dua Kursi di DPRD Jateng, PPP Ungkap Suara Caleg Tergerus 'Serangan Fajar' Lawan Politik

PPP menuding kegagalan akibat dampak pertarungan politik selama kampanye dikendalikan kekuatan dana yang besar.

Baca Selengkapnya
Said Abdullah: Loyalitas Ideologis Adalah Nyawa PDIP
Said Abdullah: Loyalitas Ideologis Adalah Nyawa PDIP

Said Abdullah, mengatakan pencapaian partainya di ajang pesta demokrasi merupakan buah dari kerja keras dan konsistensi menjaga ideologi.

Baca Selengkapnya
Survei Populi Center: Elektabilitas Gerindra Nyaris Samai PDIP, PPP dan PSI Terancam Tak Lolos
Survei Populi Center: Elektabilitas Gerindra Nyaris Samai PDIP, PPP dan PSI Terancam Tak Lolos

Populi Center menggelar survei tatap muka pada 28 November-5 Desember 2023.

Baca Selengkapnya
VIDEO: PPP Keras Tahun Ini Tak Lolos Pileg: Penyelenggara Pemilu Penuh Kecurangan!
VIDEO: PPP Keras Tahun Ini Tak Lolos Pileg: Penyelenggara Pemilu Penuh Kecurangan!

Anggota Komisi II DPR fraksi PPP Syamsurizal menegaskan pemilu tahun ini penuh kecurangan yang terstruktur, sistematis dan masif.

Baca Selengkapnya
Real Count KPU Suara Masuk 65,57%: PPP Terancam Tak Masuk ke DPR
Real Count KPU Suara Masuk 65,57%: PPP Terancam Tak Masuk ke DPR

Komposisi parpol yang berada di atas ambang batas parlemen sebesar 4 persen tidak terlalu banyak perubahan.

Baca Selengkapnya
INFOGRAFIS: 8 Parpol Lolos DPR
INFOGRAFIS: 8 Parpol Lolos DPR

Jumlah parpol di DPR berkurang satu dari hasil pemilu sebelumnya

Baca Selengkapnya
Anomali, PKB Pimpin Jawa Timur tapi Anies-Cak Imin Kalah Telak dari Prabowo-Gibran
Anomali, PKB Pimpin Jawa Timur tapi Anies-Cak Imin Kalah Telak dari Prabowo-Gibran

Anies-Cak Imin berada diurutan terbawah dalam survei di Jawa Timur, tertinggal jauh.

Baca Selengkapnya
Heboh Anomali Suara PSI di Real Count KPU, Begini Lonjakannya Setiap Pekan
Heboh Anomali Suara PSI di Real Count KPU, Begini Lonjakannya Setiap Pekan

Lonjakan suara PSI di real count sementara Komisi Pemilihan Umum (KPU) menuai sorotan.

Baca Selengkapnya
Curhat Kaesang Usai PSI Gagal ke Parlemen
Curhat Kaesang Usai PSI Gagal ke Parlemen

Diketahui, PSI hanya meraih 4.260.169 suara atau 2,81 persen.

Baca Selengkapnya