Performa PKS 2014: Puncak kegemilangan partai sudah terlewati
Merdeka.com - Ketika masih bernama Partai Keadilan (PK), partai ini mendapat 1.436.565 suara atau sekitar 1,36 persen dari total perolehan suara nasional pada Pemilu 1999. Hasilnya, PK menduduki urutan ketujuh serta dapat menempatkan tujuh wakilnya di DPR RI.
Pada Pemilu 2004, PK mengganti namanya menjadi Partai Keadilan Sejahtera (PKS). Terjadi lonjakan suara cukup signifikan dari perolehan partai hingga mampu beranjak dari posisi ketujuh menjadi keenam. Jumlah suara yang diraih pun mencapai 8.149.457 suara (7,20 persen), dan mendapat jatah 45 kursi DPR RI.
Hanya berada di posisi keenam, PKS tidak mengajukan capres namun Presiden PKS saat itu, Hidayat Nur Wahid menjadi ketua MPR setelah meraih 326 suara, mengalahkan Sutjipto dari PDIP dengan 324 suara.
-
Siapa yang menang Pilpres 2014? Hasil pilpres 2014 menunjukkan bahwa Joko Widodo dari PDIP memenangkan pemilu mengalahkan lawannya Prabowo Subianto.
-
Kenapa suara Partai Demokrat merosot? Merosotnya perolehan suara ditengarai karena konflik internal dan beberapa tokoh partai yang terciduk kasus korupsi.
-
Mengapa elektabilitas PSI masih rendah? 'Kalau PSI hari ini baru dapat 1,5 persen dari data kita. Kali ini ia belum mendapatkan dampak elektoral sebagai partainya Kaesang yang anaknya Jokowi begitu ya,' kata Hanggoro di Kantor LSI, Jakarta Timur, Selasa (19/12).
-
Apa yang dilakukan PKS usai putusan MK? 'Putusan tersebut harus kita hormati sekaligus menjadi penanda dari ujung perjuangan konstitusional kita di Pilpres tahun 2024,'
-
Bagaimana PKS menanggapi putusan MK? Putusan Mahkamah Konstitusi terhadap sengketa Pilpres 2024, bersifat final dan mengikat, meski tak sepenuhnya sesuai dengan harapan. Putusan tersebut harus kita hormati sekaligus menjadi penanda dari ujung perjuangan konstitusional kita di Pilpres tahun 2024.
-
Siapa saja caleg petahana yang gagal di Pemilu? Sederet petahana calon legislatif (caleg) yang sempat menimbulkan kontroversi di DPR terancam tak lolos parlemen pada Pemilu 2024. Hal itu diprediksi dari rekapitulasi hasil penghitungan perolehan suara Pemilu 2024 tingkat nasional yang telah disahkan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI.
Sementara Pemilu 2009, di bawah kepemimpinan Tifatul Sembiring sebagai Presiden PKS membuat jumlah suara yang diperoleh naik 100 ribu suara, yakni 8.204.946 suara (7,89 persen), dan mendapat jatah 57 kursi di DPR RI. Di Pilpres, PKS berkoalisi dengan Partai Demokrat untuk mendukung pasangan SBY - Boediono yang pada akhirnya menang menjadi presiden dan wakil presiden periode 2009-2014.
Namun, sukses yang mereka raih tidak berlanjut di Pemilu 2014. Dalam hitung cepat versi Lembaga Survei Indonesia (LSI), partai ini memperoleh 6,46 persen atau berada di urutan keenam. Sedangkan versi Kompas, PKS mendapat 6,98 persen.
Menurut Direktur Riset LSI, Kusrido Ambardi menyebutkan ada dua faktor yang menyebabkan partai ini mengalami penurunan tajam dari jumlah perolehan suara. Yakni, isu korupsi yang sempat dialami mantan Presiden PKS Luthfi Hasan Ishaaq yang diduga terlibat dalam kasus suap impor daging sapi di Kementerian Pertanian.
"Sama seperti Demokrat, PKS juga terpukul dengan kasus-kasus korupsi sehingga menjadi sorotan publik yang luar biasa. Sehingga ada efek besar bagi partai ini," ungkap pria yang juga disapa Dody Ambardi ini saat berbincang dengan merdeka.com, Jumat (11/4) kemarin.
Tak hanya itu, Dody menilai raihan yang ditorehkan partai pimpinan Anis Matta tersebut sudah mencapai limitnya saat mengikuti Pemilu 2004 dan 2009 lalu. "PKS pada 2009 sebetulnya mencapai limitnya, karena tahun 2004 sudah mencapai 7 koma, dan 7 koma lagi, jadi sebetulnya sudah batasnya," pungkasnya. (mdk/gib)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Said Abdullah mengatakan momentum kekalahan PDIP di Pileg 2004 menjadi pelajaran berharga buat se
Baca SelengkapnyaKetum PSI Kaesang Pangarep menanggapi PSI gagal ke DPR meski sudah habiskan anggaran besar untuk kampanye.
Baca SelengkapnyaHasil survei dilakukan Indikator Politik Indonesia menunjukkan elektabilitas PDI Perjuangan mengalami tren penurunan.
Baca SelengkapnyaPPP menuding kegagalan akibat dampak pertarungan politik selama kampanye dikendalikan kekuatan dana yang besar.
Baca SelengkapnyaSaid Abdullah, mengatakan pencapaian partainya di ajang pesta demokrasi merupakan buah dari kerja keras dan konsistensi menjaga ideologi.
Baca SelengkapnyaPopuli Center menggelar survei tatap muka pada 28 November-5 Desember 2023.
Baca SelengkapnyaAnggota Komisi II DPR fraksi PPP Syamsurizal menegaskan pemilu tahun ini penuh kecurangan yang terstruktur, sistematis dan masif.
Baca SelengkapnyaKomposisi parpol yang berada di atas ambang batas parlemen sebesar 4 persen tidak terlalu banyak perubahan.
Baca SelengkapnyaJumlah parpol di DPR berkurang satu dari hasil pemilu sebelumnya
Baca SelengkapnyaAnies-Cak Imin berada diurutan terbawah dalam survei di Jawa Timur, tertinggal jauh.
Baca SelengkapnyaLonjakan suara PSI di real count sementara Komisi Pemilihan Umum (KPU) menuai sorotan.
Baca SelengkapnyaDiketahui, PSI hanya meraih 4.260.169 suara atau 2,81 persen.
Baca Selengkapnya