Perindo dukung Jokowi di 2019, Fadli Zon bilang 'enggak ada masalah'
Merdeka.com - Rencana merapatnya Partai Persatuan Indonesia (Perindo) menambah kuat dukungan kepada Joko Widodo untuk maju di Pemilihan Presiden 2019. Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Fadli Zon mengatakan partainya tak khawatir dengan keadaan berbeda yang dialami oleh Prabowo Subianto.
Ketua Umum Partai Gerindra itu sampai saat ini belum mendapatkan dukungan dari luar partai secara resmi untuk maju kembali sebagai calon presiden. Hal yang dialami oleh Prabowo itu berbanding terbalik dengan Jokowi. Mantan Wali kota Solo itu telah mengantongi dukungan dari lima partai, di antaranya Partai Golkar, NasDem, PPP, Hanura dan Perindo demi memuluskan niatnya kembali menjadi Presiden untuk kedua kali.
"Saya kira enggak ada masalah ya," kata Fadli di Komplek Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (3/8).
-
Bagaimana komunikasi Gerindra dengan Ganjar? 'Adapun soal komunikasi kami dengan pak Ganjar setahu saya komunikasi tetap terjalin dengan baik antarpetinggi-petinggi partai Gerindra dengan pak Ganjar, enggak ada masalah ya dan sikap oposisi juga bukan merupakan pilihan yang salah ya, yang tidak baik,' ujar dia.
-
Bagaimana komunikasi PDIP dan Prabowo? 'Saya kira kalau konteksnya dekat itu komunikasi, selama ini komunikasinya bagus-bagus saja (dengan PDIP). Pak Prabowo kan selama ini narasi yang dibangun adalah kita harus bersatu kembali ya,' ucap Doli.
-
Siapa yang ikut kampanye Prabowo? Pasangan capres-cawapres nomor 2, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka hari ini Sabtu 9 Desember 2023 berkampanye di sejumlah daerah.
-
Apa yang terjadi dengan Gerindra di Pemilu 2019? Pada Pemilu 2019, perolehan suara Partai Gerindra kembali naik, walau tidak signifikan. Partai Gerindra meraih 12,57 persen suara dengan jumlah pemilih 17.594.839 dan berhasil meraih 78 kursi DPR RI.
-
Siapa yang akan menjembatani Jokowi dan PDIP? 'Pak Prabowo yang akan bisa menjembatani kembali, merajut kembali hubungan Pak Jokowi dengan PDIP. Kita tahulah, dalam hati mereka masing-masing sebenarnya sih sangat mungkin ketemu. Kenapa? Ya Pak Jokowi juga kan besar di PDI-P dan PDI-P juga kan pernah ikut dibesarkan Pak Jokowi,' kata Habiburokhman di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (26/3).
-
Apa target suara Prabowo-Gibran? Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menargetkan suara pasangan capres-cawapres nomor urut 02, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka tembus di atas 51 persen usai kampanye akbar terakhir di Stadion Utama Gelora Bung Karno (GBK) Jakarta, Sabtu (10/2/2024).
Fadli menuturkan, penyusunan koalisi sebenarnya bisa dilakukan dalam waktu singkat sehingga tak perlu dilakukan jauh-jauh hari. Terbukti, ketika proses pembentukan Koalisi Merah Putih (KMP) saat Pilpres 2014 silam. KMP, kata Fadli, terbentuk hanya dalam kurun waktu satu bulan menjelang Pemilihan legislatif.
"Waktu itu juga pemilu 2014 kan waktu untuk menyusun sebuah koalisi itu sangat pendek. Kalau kita ingat 9 April 2014 itu adalah pemilu legislatif baru kemudian kita susun koalisi," terangnya.
"Saya waktu itu yang termasuk mengatakan koalisi besar dan akhirnya dalam waktu 1 bulan kurang lebih kita sudah bisa membuat koalisi merah putih, Yang dideklarasikan pada tanggal 20 Mei 2014," sambung Fadli.
Demi menggalang dukungan, Gerindra berkomunikasi dengan sejumlah partai politik yakni PKS, PAN dan Gerindra. Namun, dia menyebut penentuan capres dan cawapres masih terlalu dini. Idealnya penentuan capres dan cawapres dilakukan pada 2018 mendatang.
"Orang cenderung untuk mempercepat juga penyelesaian menghadapi Pilkada 2018 untuk menyusun daftar calon legislatif, seluruh Indonesia itu juga pekerjaan politik yang cukup besar," ujarnya.
Meski masih sepi 'peminat', Partai Gerindra tetap 'pede' mengusung Prabowo di Pilpres 2019. Prabowo disebut masih menjadi salah satu kandidat kuat calon presiden selain Jokowi.
"Salah satu kalau tidak Pak Jokowi, Pak Prabowo yang lihat elektabilitasnya tertinggi dan modal politik beliau sudah sangat besar dikenal dan harapan masyarakat cukup tinggi kepada Pak Prabowo untuk memimpin," tegasnya.
Wakil Ketua DPR ini mengklaim, banyak masyarakat yang menginginkan Prabowo menjabat sebagai Presiden karena menganggap pemerintahan Jokowi-Jusuf Kalla butuh perbaikan khususnya di sektor ekonomi.
"Kemana-mana datang saya tanya ke masyarakat, hidup di era sekarang makin susah kok, mencari pekerjaan makin susah, hampir enggak ada yang mencatatkan hidup sekarang makin mudah enggak ada itu," tandasnya. (mdk/noe)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Fadli Zon menepis soal rumor renggangnya hubungan antara Presiden Joko Widodo alias Jokowi dan Presiden terpilih Prabowo Subianto.
Baca SelengkapnyaHal itu dikatakan Prabowo di depan Cak Imin, Airlangga dan Zulhas usai deklarasi Prabowo capres.
Baca SelengkapnyaPrabowo menyatakan, Presiden Jokowi merupakan orang yang demokratis.
Baca SelengkapnyaBakal Capres 2024 yang diusung PDIP dan PPP, Ganjar Pranowo menanggapi santai deklarasi Golkar dan PAN mendukung Prabowo Subianto. Dia tidak merasa tertinggal.
Baca SelengkapnyaHubungan Prabowo Subianto dan Megawati Soekarnoputri diniilai baik-baik saja, sehingga tidak perlu ada istilah rekonsiliasi dalam pertemuan keduanya.
Baca SelengkapnyaSekjen Gerindra Ahmad Muzani mengatakan, komunikasi Prabowo-Gibran dengan ketum partai koalisi 01 dan 03 berjalan baik.
Baca SelengkapnyaKetua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto menegaskan Presiden Jokowi demokratis, dan menghormati independensi serta hak setiap partai politik.
Baca SelengkapnyaDukungan gerakan rakyat akan memperbesar peluang Ganjar menang.
Baca SelengkapnyaDia mengatakan, bahwa akan mengajak semua kekuatan untuk bersama.
Baca SelengkapnyaPDI Perjuangan tidak gentar dengan deklarasi PKB, PAN dan Golkar terhadap pencapresan Prabowo.
Baca SelengkapnyaMegawati merasa tidak perlu melawan opini negatif kepada dirinya dan PDIP.
Baca SelengkapnyaGerindra yakini PKB hatinya mendukung Prabowo. Maka tidak akan pindah ke lain hati.
Baca Selengkapnya