Perjalanan panjang kisruh Golkar hingga islah
Merdeka.com - Kubu Agung Laksono dan Aburizal Bakrie telah resmi menjalani islah setelah beberapa lama mengalami kisruh internal Golkar. Mereka bersepakat menjalani islah demi Pilkada serentak 2015.
Kedua kubu tersebut juga berjanji menaati poin-poin yang sudah disepakati. Poin itu antara lain, kesepakatan bersama tentang keikutsertaan Golkar di Pilkada 2015. Kedua, setuju untuk membentuk penyaringan bersama di daerah-daerah yang akan diadakan pilkada serentak.
Ketiga, adapun calon yang diajukan harus memenuhi kriteria yang disepakati bersama. Terakhir, untuk pendaftaran calon Juli 2015 ditandatangani Partai Golkar dan disahkan oleh Kemenkum HAM.
-
Siapa ketua umum Partai Golkar saat ini? Airlangga Hartarto menjadi Ketua Umum Partai Golkar ke-11 sejak pertama kali dipimpin Djuhartono tahun 1964.
-
Siapa Ketua Umum Partai Golkar? Ketua Umum DPP Partai Golkar Airlangga Hartarto bersilaturahmi dengan pimpinan ormas Hasta Karya atau pendiri, ormas yang didirikan, dan organisasi sayap partai berlambang pohon beringin, Minggu (6/8/2023).
-
Dimana Golkar punya kursi terbanyak? Dari keempat partai pengusung Prabowo Subianto, Golkar menjadi pemilik kursi terbanyak di DPR RI.
-
Siapa yang memimpin Golkar? Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mendampingi Presiden Joko Widodo yang memimpin jalannya KTT di Jakarta Convention Center (JCC) Jakarta, Rabu (6/9).
-
Bagaimana Golkar berperan? Pertemuan KTT ke-26 ASEAN-RRT menyepakati pentingnya penguatan kerjasama regional untuk meningkatkan kesejahteraan ekonomi dan mewujudkan cita-cita Asia Tenggara sebagai pusat pertumbuhan ekonomi, terutama dengan adanya upgrading ASEAN-China Free Trade Agreement (FTA) 3.0 dan implementasi penuh Regional Comprehensive Economic Partnership (RCEP).
Sebelumnya, kedua kubu itu telah mengklaim pengurusnya yang sah diakui oleh pemerintah berdasarkan legalitas hukum. Mereka juga saling serang merasa paling berhak menguasai kantor DPP Golkar.
Berikut perjalanan panjang kisruh Golkar yang dirangkum merdekacom:
Golkar pecah ada munas Bali dan Ancol
Pengurus Golkar kubu Ical mengadakan munas di Bali pada Desember 2014 lalu. Namun, setelah pengurus kubu Ical mengadakan munas di Bali. Kubu Agung juga tak mau kalah dengan mengadakan munas tandingan di Ancol, Jakarta. Kubu Agung menolak munas Bali lantaran tak mempunyai kesepakatan dari seluruh kader Golkar.Mereka saling mengklaim bahwa pengurusnya yang sah melakukan munas Golkar. Tak hanya itu, kedua kubu tersebut juga mengaku pengurus Golkar yang daerah merestui masing-masing terpilihnya Ketum Golkar Ical dan Agung Laksono.Begitu pula mereka tak mau kalah mengajukan hasil munas Golkar kepada Kemenkumham. Bahkan mereka juga langsung melakukan safari politik ke partai-partai lain.
Kepengurusan kubu Agung disahkan Menkum HAM
Kementerian Hukum dan HAM mengesahkan kepengurusan DPP Partai Golkar hasil Munas Ancol, Jakarta, yang dipimpin oleh Agung Laksono. Hal ini dapat dilihat dari surat penjelasan Menkum HAM Yasonna H Laoly yang ditujukan kepada DPP Golkar."Kami mengambilnya secara cermat dan saya juga meminta pandangan staf saya supaya daya dapat memiliki dasar hukum yang jelas. Saya sudah laporkan kepada pimpinan saya (presiden)," kata Yasonna di kantornya, Jakarta, Selasa (10/3).Dalam surat penjelasannya, Yasonna mengatakan, sesuai dengan keputusan Mahkamah Partai Nomor 01/PI-GOLKAR/II/2015, Nomor 02/PI-GOLKAR/II/2015 dan Nomor 03/PI-GOLKAR/II/2015 tanggal 3 Maret 2015 Mahkamah Partai mengabulkan untuk menerima kepengurusan DPP Partai Golkar hasil Munas Ancol secara selektif di bawah kepemimpinan Agung Laksono."Berdasarkan pasal 32 ayat 5 UU Nomor 2 Tahun 2011 tentang Partai Politik, yakni bahwa keputusan Mahkamah Partai bersifat final dan mengikat secara internal dalam hal perselisihan yang berkenaan dengan kepengurusan," kata Yasonna.Sesuai putusan Mahkamah Partai juga, Yasonna mengatakan, pihaknya meminta Golkar di bawah kepemimpinan Agung Laksono untuk mengakomodir kader-kader partai yang memenuhi kriteria prestasi, dedikasi, loyalitas dan tidak tercela (PDLT).
Gugatan kubu Ical dikabulkan PTUN
Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN) Jakarta mengabulkan gugatan kubu Aburizal Bakrie (Ical) terhadap pihak tergugat Menteri Hukum dan HAM Yasonna Laoly terkait kepengurusan Golkar. Artinya, PTUN Jakarta membatalkan SK Menkum HAM Yasonna Laoly yang mengesahkan kubu Agung Laksono pimpin kepengurusan Golkar.Hakim PTUN Jakarta dipimpin oleh Teguh Satya Bhakti yang dimulai sidang putusan pada Pukul 13.10 WIB. Hakim mengabulkan sebagian gugatan Ical, termasuk soal mencabut SK Menkum HAM tentang kepengurusan Golkar Munas Riau."Mengabulkan gugatan penggugat sebagian, memerintahkan kepada tergugat (Menkum HAM) untuk mencabut gugatan intervensi, membatalkan SK Menkum HAM, membayar biaya perkara oleh tergugat dalam perkara ini," kata Teguh saat membacakan putusan di PTUN, Jakarta Timur, Senin (18/5).Dengan adanya hasil putusan ini, maka kepengurusan Golkar kembali berdasarkan hasil Munas Riau tahun 2009 lalu. Dalam hal ini, Ketua Umum Golkar dipimpin oleh Aburizal Bakrie (Ical) dan Sekjen Golkar Idrus Marham.Mendengar putusan ini, Golkar kubu Aburizal Bakrie (Ical) langsung memekikan takbir di ruang sidang. Bahkan tidak hanya itu, Wakil Ketua Umum Golkar Nurdin Halid yang hadir dalam sidang itu langsung digendong oleh para loyalis Ical karena hasil sidang yang memenangkan kubunya.
Kubu Agung dan Ical resmi islah
Setelah sekian bulan pengurus Golkar pecah. Akhirnya kedua belah kubu Agung dan Ical sepakat islah di hadapan Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK). Dalam pidatonya, JK membacakan kesepakatan tentang keikutsertaan Partai Golkar dalam Pilkada 2015. "Menyatukan tekad kita untuk mengupayakan kita tetap satu. Karena Pilkada kita menghadapi partai lain. Kalau kita pecah," kata Wakil Presiden, Jusuf Kalla membuka acara, Sabtu (30/5).Penandatanganan MoU tersebut oleh Ical dan Agung Laksono, Idrus Marham, dan Zainuddin Amali. Selain itu Jusuf Kalla juga menandatangani MoU sebagai saksi.Kedua kubu yang sepakat islah demi menghadapi Pilkada serentak. JK berinisiatif menjadi penengah kedua kubu.
(mdk/did)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Partai Beringin tua kembali panas. Kini, giliran Airlangga Hartarto memutuskan untuk mundur dari kursi ketua umum Partai Golkar.
Baca SelengkapnyaGolkar mulanya berharap Prabowo Subianto merestui Airin Rachmi Diany sebagai calon Gubernur Banten.
Baca SelengkapnyaMassa mengatasnamakan kader Golkar datang sekira pukul 14.00 Wib. Tidak berselang lama kemudian, terjadi kericuhan.
Baca SelengkapnyaIdrus menilai, lebih baik berdebat keras dalam menentukan calon kepala daerah, daripada bertengkar karena calon yang diusung kalah di pertarungan Pilkada 2024.
Baca SelengkapnyaGolkar telah melakukan penjajakan koalisi dengan Partai Gerindra sudah lebih lama daripada penjajakan dengan PDI Perjuangan.
Baca SelengkapnyaPartai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) menanggapi isu Presiden Joko Widodo (Jokowi) bakal jadi dewan pembina Partai Golkar.
Baca SelengkapnyaMunaslub Golkar dilakukan oleh Faksi Kecil yang bermain di tikungan terakhir jelang Pemilu 2024
Baca SelengkapnyaInternal Golkar kembali panas jelang Munas pemilihan ketua umum
Baca SelengkapnyaKericuhan terjadi di acara diskusi Generasi Muda Partai Golkar yang digelar di restoran Pulau Dua Senayan.
Baca SelengkapnyaMekeng tidak menyebut apa alasan akhirnya Golkar tidak melanjutkan rencana kerja sama dengan PDIP
Baca SelengkapnyaJK sebut Golkar telat dalam menentukan arah koalisi pada Pemilihan Umum (Pemilu) 2024.
Baca SelengkapnyaPertemuan ini diharapkan menjadi langkah awal yang positif menuju Pilgub DKI yang berlangsung November mendatang.
Baca Selengkapnya