Perjalanan Politik TGB, Keluar dari Demokrat Lalu Jadi Rebutan Partai
Merdeka.com - Perjalanan politik Tuan Guru Bajang (TGB) Muhammad Zainul Majdi sempat menjadi sorotan pada pertengahan tahun 2018. TGB secara mengejutkan mendukung pencapresan Joko Widodo atau Jokowi.
Padahal TGB adalah seorang politikus Partai Demokrat. Ia saat itu juga sebagai seorang gubernur yang sudah dua periode memimpin NTB. Sikap politik TGB disorot lantaran tidak segaris dengan partai. Ditambah, TGB pada Pilpres 2014 adalah timses Prabowo Subianto.
Berikut perjalanan politik TGB hingga sekarang:
-
Kapan Trenggono menjabat sebagai Bendahara TKN Jokowi-Ma'ruf Amin? Pada Pemilihan Presiden 2019, Trenggono menjabat sebagai Bendahara Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma'ruf Amin.
-
Siapa pendiri Partai Demokrat? Gagasan pendirian Partai Demokrat pertama kali muncul dari SBY.
-
Siapa yang memimpin TKD Prabowo-Gibran di Jabar? 'Di Jawa Barat saya yakin Prabowo-Gibran akan menang telak karena TKD dipimpin Pak Ridwan Kamil. Tanggal 14 Februari datang ke TPS. Nomor satu buka kertas suara, nomor dua coblos, dan nomor tiga lipat kertas suara,' tandasnya.
-
Siapa calon gubernur dari Koalisi Indonesia Maju? 'Pak Andika bagus, kemudian dari segi perfom, pernah sama-sama [tugas]. Saya Kapolres beliau Komandan Paspampres, tak perlu risaukan, demokrasi harus rangkulan dan perbedaan merupakan rahmat yang harus dijalankan sama-sama,' ungkapnya.
-
Siapa yang diusung Partai Nasdem untuk Pilgub Jabar? Anak Presiden ke-3 ini diusung oleh Partai NasDem.
-
Apa yang dilakukan TKN untuk memenangkan Prabowo-Gibran? Gozali mengatakan, berdasarkan sigi sejumlah lembaga survei, hingga saat ini elektabilitas Prabowo-Gibran berada di posisi teratas. LSI menyebutkan elektabilitas Prabowo-Gibran sudah mencapai 50,7%. Dengan begitu, peluang paslon nomor urut 02 memenangkan pemilu dalam sekali putaran terbuka lebar. Karena itu, Gozali mengajak para relawan bersama-sama turun ke masyarakat untuk mensosialisasikan program kerja dan visi misi Prabowo Gibran.
Terang-terangan Dukung Jokowi
Berawal dari dukungan TGB pada Jokowi. Keputusan TGB terbilang mengejutkan. TGB adalah kader Partai Demokrat. Sebab saat itu Demokrat tengah melakukan penjajakan koalisi dengan Prabowo Subianto.
Sikap politik TGB bertolakbelakang dengan garis partai. Walau tak segaris dengan Demokrat, TGB tetap pada keputusannya mendukung Jokowi.
Keluar dari Partai Demokrat
Tak ingin jadi polemik, TGB resmi mengundurkan diri dari Partai Demokrat pada Juli 2018. Surat pengunduran dirinya telah diterima oleh Ketua Umum Partai Susilo Bambang Yudhoyono ( SBY). "Saya sudah resmi mundur," kata TGB.Keluarnya TGB dari tubuh Partai Demokrat karena adanya perbedaan dukungan. Sekarang Partai Demokrat mendukung paslon nomor urut 02 Prabowo-Sandiaga Uno. Sedangkan TGB mendukung paslon nomor urut 01 Jokowi-Ma'ruf Amin.
Diisukan Masuk Partai Nasdem
Setelah tak berpartai dan tak menjadi gubernur NTB, TGB jarang nongol di publik. Kiprahnya juga jarang disorot media.Namun belakang sempat ada kabar mengejutkan jika TGB akan bergabung dengan Partai NasDem. Kabar itu muncul dari klaim Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh. Kabar ini membuat ramai."Keluarga besar NTB ada di NasDem. (TGB) Formalnya belum, informalnya ya sudah. Formalnya sudah jelas nanti (masuk NasDem) dan dalam proses," kata Surya Paloh.
Berlabuh di Golkar
Sempat ramai akan masuk NasDem, belakangan kabar itu berubah lagi. TGB dikabarkan masuk Golkar. Kepastian TGB gabung Golkar disampaikan langsung oleh Ketum Golkar Airlangga Hartarto."Tadi malam dalam rapat Pleno, ketum Airlangga Hartarto menyampaikan berita itu," kata Ketua DPP Golkar bidang pemenangan Pemilu wilayah Sumatera, Indra Bambang Utoyo. Dikabarkan TGB akan menjabat sebagai Ketua Bidang Keumatan Partai Golkar. (mdk/has)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Tuan Guru Bajang (TGB) Muhammad Zainul Majdi resmi keluar dari Perindo.
Baca SelengkapnyaBobby sebelumnya menyatakan mendukung pasangan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka
Baca SelengkapnyaDilantiknya AHY sebagai Menteri ATR/BPN pada Rabu pagi kemarin, menjadi tanda Demokrat meninggalkan barisan oposisi
Baca SelengkapnyaRidwan Kamil menyinggung mantan Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) dalam menata kota.
Baca SelengkapnyaSurat pengunduran diri Ahok telah diberikan kepada Sekretaris Dewan Komisaris agar dikirimkan kepada Menteri BUMN dan ditembuskan ke Presiden Jokowi.
Baca SelengkapnyaAHY mengisi posisi Hadi Tjahjanto yang bergeser jabatan Menko Polhukam
Baca SelengkapnyaPartai Demokrat sebelumnya resmi mencabut dukungan kepada Anies Baswedan sebagai calon presiden dan keluar dari koalisi bersama Partai NasDem.
Baca SelengkapnyaHubungan Demokrat dan PDIP sebelum Pemilu 2024 sempat cair.
Baca SelengkapnyaSelain Gerindra, hampir semua partai besar merapat ke Pemerintahan Jokowi seperti PDIP, Golkar, Nasdem, PKB, PAN, PPP, dan Demokrat.
Baca SelengkapnyaWakil Ketua Dewan Pakar Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran, Budiman Sudjatmiko membeberkan alasannya keluar dari PDIP dan bergabung dengan KIM
Baca SelengkapnyaTGB juga merupakan sosok ulama yang nasionalis, hal itu sejalan dengan pemikiran partai Perindo dan ingin mewujudkan cita-cita untuk bangsa Indonesia.
Baca SelengkapnyaPDI Perjuangan memberikan kesempatan bagi Wali Kota Medan Bobby Nasution yang memberikan dukungan ke Ganjar-Mahfud MD.
Baca Selengkapnya