Perlawanan relawan Jokowi hadapi gerakan 2019 ganti presiden

Merdeka.com - Gerakan #2019gantipresiden viral di media sosial. Salah satu yang memotori hastag ini adalah Partai Keadilan Sejahtera (PKS). Tak cuma di medsos, gerakan ini muncul dalam bentuk kaos dan atribut lainnya.

"Gerakan #2019GantiPresiden merupakan antitesa dari gerakan yang sudah bergulir yaitu 'Dua Periode' untuk Pak Jokowi. Ini juga gerakan sah, legal dan konstitusional," kata politikus Mardani Ali Sera.

Relawan Joko Widodo yang tergabung dalam Jokowi Mania atau Jo-Man, tak tinggal diam. Merela mendeklarasikan gerakan #2019TetapJokowi. Aksi ini dibuat untuk menjawab gerakan #2019gantipresiden.

"Gerakan ini sebenarnya menjawab fenomena gerakan tantangan #gantipresiden. Kita lihat gerakan ini masif, tapi di media sosial. Ini sebagai bentuk sikap kita para militan Jokowi melakukan perlawanan," ucap koordinator gerakan, Immanuel Ebenezer, di Jakarta, Sabtu (21/4).

Dia mengatakan, gerakan ini dilakukan secara masif, dan akan dikuatkan di wilayah Jawa Barat.

"Kita akan melakukan pengorganisasian di kampung-kampung, tingkat RT dan semuanya. Pertama jelas di Jawa Barat," ungkap Immanuel.

Dia juga menuturkan, dengan gerakan ini diharapkan Presiden Jokowi bisa kembali menang di Pemilu 2019. Selain itu, untuk menghalau berita hoax.

Kaos #2019TetapJokowi

Para relawan ini juga mencetak kaos bertagar #2019TetapJokowi. Mereka ikut turun di Car Free Day, Jakarta. Kordinator Aksi Sylver Maturina Jokowi adalah sosok yang mumpuni dalam mengawal bangsa untuk periode 2019-2024. Mereka melihat, Jokowi memiliki tekad kuat memberantas kelompok radikal, koruptor, dan para penyebar hoaks.

Selain melakukan long march sepanjang Thamrin-Sudirman, aski dukungan ini juga diikuti dengan kegiatan memungut sampah, sebagai bagian simbol peringatan Hari Bumi.

"Ya jadi kami long march juga sambil memungut sampah, ini kami lakukan demi memperingati Hari Bumi," tandas dia.