Perludem Nilai Efek Ekor Jas Tak Berpengaruh di Pemilu 2019
Merdeka.com - Perkumpulan untuk Pemilu dan Demokrasi (Perludem) meluncurkan evaluasi penyelenggaraan pemilu secara serentak pada 2019. Hasil evaluasi tersebut menunjukan jas ekor (coat tail) tidak berpengaruh dalam Pemilu 2019.
Peneliti Perludem, Heroik Mustaqien Pratama mengatakan, masyarakat Indonesia cenderung bingung saat memilih partai. Hal itu, menurut Heroik, ditandai dengan banyaknya surat suara tidak sah.
"Tahun 2014, saat pemilu tidak serentak, PDIP meraih 19,4 persen sedangkan di 2019 meraih 21,4 persen. Angka ini hanya meningkat 2 persen saja. Ini menunjukan bahwa coat tail ini tidak berpengaruh dalam kontestasi Pemilu (serentak)," kata Heroik, Minggu (2/2).
-
Siapa yang menyelenggarakan Pemilu? Penyelenggara pemilu meliputi lembaga yang menyelenggarakan Pemilu. Di mana terdiri dari: Komisi Pemilihan Umum (KPU)Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu)Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu (DKPP)
-
Pemilu 2019 kapan dilaksanakan? Pemilu 2019 merupakan pemilihan umum di Indonesia yang dilaksanakan pada tanggal 17 April 2019.
-
Apa itu Pemilu? Pemilu adalah sarana penyelenggaraan kedaulatan rakyat yang dilaksanakan secara langsung, umum, bebas, rahasia, jujur, dan adil.
-
Apa itu Pantarlih Pemilu? Pantarlih adalah singkatan dari Petugas Pemutakhiran Data Pemilih. Dipilihnya pantarlih ini tentu memiliki tugas dan kewajiban yang jelas. Sebagai salah satu peran penting dalam pelaksanaan pemilu, maka perlu dipahami lebih lanjut apa itu Pantarlih Pemilu.
-
Bagaimana Pemilu diselenggarakan? Pemilu dilaksanakan sesuai dengan asas pemilu di Indonesia yaitu secara langsung, umum, bebas, rahasia, jujur dan adil dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia.
-
Apa partai pemenang pemilu 2019? Partai pemenang pemilu 2019 adalah Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) dengan persentase 19.33% dari total suara sah yang diperoleh.
Namun, kata Heroik, tren coat tail effect tidak selaras popularitas partai dengan mengekor sosok calon Presiden-Wakil Presiden.
Heroik menuturkan jika sodorkan pilihan kepada masyarakat hanya sosok atau peserta pemilihan presiden, suara akan mudah terlihat dengan kecenderungan masyarakat.
Misalnya, Heroik mencontohkan, Provinsi Lampung dan Jawa Barat. Dari dua daerah itu, perolehan suara dua pasangan capres-cawapres saat itu yakni Jokowi-Ma'ruf dan Prabowo-Sandi, sangat kontradiktif.
Di Provinsi Lampung, pasangan nomor urut 01, Jokowi-Ma'ruf meraih perolehan suara paling besar adalah 59 persen, sedangkan Prabowo-Sandi hanya meraih suara 41 persen.
Sementara di Provinsi Jawa Barat Prabowo-Sandi memperoleh suara sebesar 59,9 persen. Unggul cukup signifikan dari Jokowi-Ma'ruf yang meraih suara 40,1 persen.
"Dari data ini, koalisi tidak memasarkan, atau mengkampanyekan calon yang diusung tapi mereka (partai) yang dicalonkan," tukasnya.
(mdk/did)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Tedi bersyukur dukungan dari Forkopimda sangat terasa.
Baca SelengkapnyaTim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar-Mahfud menggelar evaluasi hasil pemilu 2024.
Baca SelengkapnyaDirektur Tindak Pidana Umum Bareskrim Mabes Polri, Brigjen Pol Djuhandhani Rahardjo Puro mengatakan, hampir semua parpol melakukan pelanggaran pemilu.
Baca SelengkapnyaKomisi Pemilihan Umum Republik Indonesia (KPU RI) menyerahkan kesimpulan terkait sengketa Pilpres 2024
Baca SelengkapnyaGerindra menilai hak angket itu tidak perlu dilakukan apalagi baru sebatas wacana.
Baca SelengkapnyaMeskipun, sempat ada aksi massa beberapa hari di depan Gedung KPU
Baca SelengkapnyaMayoritas responden menyatakan puas atas penyelenggaraan Pemilu 2024.
Baca SelengkapnyaSebab, dia menilai saat ini pengawasan DPR RI pada Pemilu 2024 tak ada marwahnya.
Baca SelengkapnyaAda lima surat suara yang akan diterima pemilih saat mencoblos pada 14 Februari 2024.
Baca SelengkapnyaKepuasan masyarakat itu turun apabila dibandingkan saat exit poll dilakukan LSI pada 14 Februari 2024 dengan 5 sampai 10 hari setelah Pemilu.
Baca SelengkapnyaRekapitulasi KPU pasangan Prabowo-Gibran menang telak dengan dua digit ketimbang pesaingnya Anies-Muhaimin dan Ganjar-Mahfud di Jatim.
Baca SelengkapnyaKPU RI membeberkan partisipasi masyarakat pada Pilkada 2024 hanya 68 persen.
Baca Selengkapnya