Pernyataan menohok Andi Arief, dari jenderal kardus sampai suami ketahuan selingkuh
Merdeka.com - Sekjennya Partai Demokrat Andi Arief belakangan menjadi sorotan akibat cuitannya yang menjadi kontroversi. Andi mengungkap perihal adanya pengkhianatan dari Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto terhadap Demokrat saat penunjukan cawapres.
Atas hal itu lah keluar sebutan jenderal kardus yang dialamatkan kepada Prabowo. Jenderal kardus diartikan Andi sebagai orang yang tak cakap dalam memperhitungkan harmonisasi koalisi antara Demokrat dan Gerindra. Kemarin Andi kembali membuat pernyataan menohok terkait koalisi. Apa saja? Berikut ulasannya.
Suami tertangkap selingkuh
-
Siapa yang menyatakan Demokrat tidak akan rujuk? Ketua BPOPKK DPP Partai Demokrat Herman Khaeron mengatakan tidak mungkin partainya memutuskan untuk rujuk kembali dengan Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) mendukung Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar (Cak Imin) sebagai capres-cawapres di Pilpres 2024.
-
Kenapa Prabowo sebut koalisi tak terbentuk? Ini daftar tamunya panjang banget, jadi harus saya sebut satu-persatu. Kalau enggak disebut koalisi tak terbentuk,' kata Prabowo, disambut tawa oleh para tamu yang hadir.
-
Bagaimana Prabowo melihat perbedaan koalisi? Prabowo tak mempermasalahkan jika rekan satu koalisi harus bersebrangan saat Pilkada.
-
Siapa yang mendampingi Andika di Pilgub Jateng? 'Kami perlu juga lah waktu (mempersiapkan diri, red.). Walaupun Mas Hendi memang sudah lumayan lama di Jateng, jadi enggak terlalu banyak waktu diperlukan. Tapi kalau saya kan perlu (waktu, red.),' katanya, didampingi Hendi.
-
Siapa pendiri Partai Demokrat? Gagasan pendirian Partai Demokrat pertama kali muncul dari SBY.
-
Apa yang dikatakan Ganjar tentang Andika sebagai cawapres? “Pak Andika kan tentara, saya ini eksekutif. Jadi kalau kita sebagai anak bangsa kita harus siap, enggak ada kata-kata enggak siap,“ kata Ganjar kepada wartawan di Hotel Mercure Convention Centre, Ancol, Jakarta, Minggu (30/7).
Wasekjen Partai Demokrat Andi Arief kembali membuat pernyataan menohok. Dalam akun Twitternya @Andiarief_ menyinggung soal koalisi Demokrat dengan Prabowo. Menurutnya Demokrat meneruskan tetap berkoalisi dengan Prabowo lantaran memiliki sifat setia meski telah diselingkuhi.
"Meneruskan koalisi dengan Prabowo ini bagi Demokrat Ibarat Istri setia meneruskan bahtera rumah tangga dimana suami yang baru menikah tertangkap selingkuh dan diam-diam punya istri muda yang mata duitan," cuit Andi dikutip merdeka.com, Rabu (15/8).
Tidak akan khianati koalisi
Kemarin malam Partai Demokrat melakukan diskusi internal untuk memenangkan Prabowo-Sandi di wilayah Jawa Tengah dan Jawa Timur. Wasekjen Partai Demokrat Andi Arief mengatakan, diskusi ini sebagai bentuk dukungan yang sesungguhnya.
Meskipun terkadang ada keberatan dan kritik, akan tetapi Demokrat tidak akan berkhianat terhadap koalisi. "Bagaimana memenangkan Prabowo-Sandi di Jateng dan Jatim akan menjadi topik diskusi internal Partai Demokrat malam ini. Inilah prinsip "dukungan kritis" kader demokrat, meski melakukan sejumlah kritik dan keberatan namun tidak akan khianati koalisi," kata Andi dalam akun twitternya @Andiarief_ , dikutip merdeka.com, Rabu (15/8).
Satukan Rajawali dan buaya dalam satu kebun
Koalisi Demokrat dengan Prabowo sempat memanas beberapa waktu lalu. Hal tersebut ditengarai adanya pengkhianatan dari Prabowo saat penunjukan Sandiaga Uno sebagai cawapres. Demokrat juga menuding adanya mahar Rp 500 milir yang diberikan Sandi kepada PAN dan PKS.
Mengetahui hal itu Demokrat sempat geram bukan kepalang. Akan tetapi pasca deklarasi cawapres, koalisi kembali harmonis. Demokrat menyatakan tetap mendukung Prabowo-Sandi meski awalnya tak setuju. Wasekjen Partai Demokrat Andi Arief bersuara terkait koalisi yang kembali rujuk.
Menurutnya koalisi itu menyatukan semua yang berbeda tanpa harus menghilangkan perbedaan. "Ibarat menyatukan Rajawali, macan, ulat bulu sampai buaya manjat dalam kebun yang sama. Perbedaannya tidak hilang," cuit Andi dalam akun twitternya @Andiarief_ , dikutip merdeka.com, Rabu (15/8).
Andi Arief tak takut dilaporkan
Wakil Sekretaris Jenderal Partai Demokrat, Andi Arief mengaku tak takut jika PAN, PKS atau Gerindra melaporkan cuitannya yang menyebut adanya mahar dibayarkan Sandiaga Uno Rp 500 M agar jadi cawapres Prabowo Subianto, ke pihak berwajib. Andi menegaskan memang tak ada komunikasi dengan PAN dan PKS.
"Oh silakan saja. Saya tidak ada komunikasi dengan mereka. Jadi kalau ingin ke pengadilan silakan saja," kata Andi ketika ditemui usai bertemu Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono di kawasan Kuningan, Jakarta Selatan, Sabtu (11/8).
(mdk/has)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Politikus Demokrat Andi Arief diangkat sebagai sebagai Komisaris Independen PLN.
Baca SelengkapnyaMantan Juru Bicara Anies-Sandiaga pada Pilkada DKI Jakarta 2017, membeberkan fenomena 'ordal' di masa Gubernur Anies Baswedan
Baca SelengkapnyaDemokrat saat ini masih berkomitmen bersama Koalisi Perubahan. Tetapi, diakui dinamika politik terkait poros baru itu sedang berkembang.
Baca SelengkapnyaAnggawira menilai Anies Baswedan lupa dengan sejarah soal pernyataannya orang dalam atau 'ordal'.
Baca SelengkapnyaUntuk itu, dia menilai lebih Ganjar mengalah mundur sebagai capres dan bergabung dengan Prabowo.
Baca SelengkapnyaDia pun meminta agar Anies tidak bersilat lidah perihal kriteria cawapresnya.
Baca SelengkapnyaKetua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) mengaku masih bersukur. Meskipun, ditelikung oleh Anies Baswedan.
Baca SelengkapnyaBadan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) menggelar Focus Group Discussion "Kerapuhan Etika Penyelenggara Negara", Selasa 27 Agustus 2024
Baca SelengkapnyaCapres nomor urut satu Anies Baswedan menyinggung orang dalam (Ordal) dalam debat capres perdana
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi buka suara terkait tudingan menghambat dan menjegal langkah politik Anies Baswedan di Pilkada Serentak, Jumat (30/8).
Baca SelengkapnyaDemokrat mendapatkan hikmah karena Anies akhirnya memutuskan meninggalkan AHY.
Baca Selengkapnya"Kata maaf dijadikan obat yang murah untuk pengingkaran atas sebuah komitmen," kata AHY.
Baca Selengkapnya