Pernyataannya dipelintir dua media, SBY ngambek
Merdeka.com - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono merasa kecewa dengan pemberitaan di media baru-baru ini. SBY merasa pernyataannya dipelintir oleh pers terkait beberapa isu nasional sehingga membiaskan maksud.
Hal itu diungkapkan SBY melalui Sekretaris Negara Sudi Silalahi usai rapat sidang kabinet paripurna hari ini. SBY menyebut ada dua media yang selalu mempelintir pernyataannya, dan sampai berhari-hari.
"Beberapa kali belakangan ini setiap presiden membuat pernyataan, itu ya kita berterima kasih umumnya rekan-rekan pers menyampaikan kepada publik sesuai apa yang disampaikan oleh bapak presiden. Tapi ada dua media yang memelintir selalu apapun pernyataan presiden itu dipelintir bahkan sampai berhari-hari gak habis-habis," ujar Sudi di Kantor Presiden Jakarta, Kamis (14/11).
-
Bagaimana SBY membantu kampanye Prabowo-Gibran? SBY beberapa kali ada di kampanye Prabowo seperti di Aceh dan di Jatim.
-
Siapa yang mendampingi SBY di atas panggung? SBY didampingi oleh Vincent dan Desta sebagai pembawa acara.
-
Kenapa SBY bisa membantu Prabowo? Pengalaman SBY bisa menjadi kekuatan bagi Prabowo. Tetapi, Gerindra memahami SBY tidak bisa selalu turun gunung karena juga memiliki kesibukan. 'Tentu pengalaman-pengalaman beliau akan menjadi kekuatan bagi kami juga tapi kita mengerti beliau mungkin juga punya kesibukan juga, kita tunggu pada saat yang pasti nanti akan kita umumkan bersama.'
-
Kenapa SBY beri lukisan ke Prabowo? 'Ini Pak Prabowo keyakinan saya atas pemipin kita mendatang, atas harapan saya, dan juga doa kita semua agar Pak Prabowo kokoh kuat seperti batu karang ini memajukan Indonesia, meningkatkan kesejahteraan rakyat, menegakkan hukum dan keadilan, dan tugas-tugas lain yang diemban oleh beliau nanti. Semoga berkenan,' imbuh SBY.
-
Siapa ajudan Presiden SBY tahun 2009? Komjen Rycko Amelza juga pernah menjadi ajudan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) tahun 2009.
-
Siapa yang diduga menghina Prabowo? Media sosial digemparkan dengan akun bernama Fufufafa yang diduga milik Gibran Rakabuming Raka, dan disebut-sebut menghina Presiden Terpilih Prabowo Subianto dan anaknya beberapa tahun yang lalu.
Sudi mengatakan itulah alasan mengapa belakangan ini SBY kurang banyak memberikan rilis atau pernyataan kepada media. Sayangnya Sudi enggan membeberkan apa nama media yang sering memelintir pernyataannya.
"Sehingga mungkin itulah kira-kira alasan presiden sementara ini tidak begitu banyak memberikan rilis atau pernyataan. Saya tidak perlu sebutkan persnya, saya yakin rekan-rekan wartawan tahu," ujar Sudi.
Sudi menambahkan SBY sangat kecewa bahkan pernyataannya sampai dibenturkan dengan pihak lain. Padahal, maksud pernyataan SBY tidak demikian.
"Begitu presiden menyampaikan itu, itu langsung di oles-oles oleh timnya dan entah apa yang disampaikan pelintirannya, bahkan membentur-benturkan presiden dengan pihak-pihak lain dan sebagainya. Barangkali ini penyebabnya. Saya kira itu penyebabnya," ujarnya.
Diketahui, memang belakangan ini, ketika ada acara di Istana Negara, pers hanya diperbolehkan mengambil gambar. Media tidak diperbolehkan meliput acara sampai habis. Hal ini tidak seperti biasanya. Hal itu terjadi pada saat acara pemberian penghargaan oleh konfederasi insinyur ASEAN dan Pertemuan Kerukunan Antar Umat Beragama IV. (mdk/ian)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Salah satu bocoran pesan itu, menyebut Demokrat kena 'prank' musang berbulu domba.
Baca SelengkapnyaArtikel ditulis reporter magang kampus merdeka program Kemendikbud: Nayla Shabrina.
Baca SelengkapnyaKetua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menyinggung pribahasa musang berbulu domba.
Baca SelengkapnyaJokowi tetap menganggap sebuah kritikan sebagai kebebasan berekspresi.
Baca SelengkapnyaKetua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri menantang wartawan yang membuat berita tidak sesuai.
Baca SelengkapnyaSBY marah melihat ada kadernya yang asyik ngobrol saat dia sedang memberikan arahan.
Baca SelengkapnyaSBY menilai ajakan PDIP dan Gerindra baik untuk transparansi politik
Baca SelengkapnyaPolisi Tangkap Dua Pelaku Pengeroyokan Juru Kamera Kompas TV Seusai Sidang SYL
Baca SelengkapnyaKader Nasdem dan Anggota Komisi III, Ahmad Sahroni berniat, melaporkan Presiden RI ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono ke Bareskrim Polri.
Baca SelengkapnyaSusilo Bambang Yudhoyono merespons soal kritikan yang disampaikan kalangan akademisi terkait demokrasi di Indonesia.
Baca SelengkapnyaPrabowo menyebut saat ini masih dalam proses penjaringan ide-ide.
Baca Selengkapnya