Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Perseteruan Rizal Ramli dan Jusuf Kalla sudah meletup sejak 2004?

Perseteruan Rizal Ramli dan Jusuf Kalla sudah meletup sejak 2004? Rizal Ramli-Jusuf Kalla. ©2015 Merdeka.com

Merdeka.com - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman, Rizal Ramli menilai bahwa target pemerintah membangun pembangkit listrik 35.000 megawatt terlalu sulit dicapai. Bahkan, dia menilai bahwa proyek yang dicanangkan Jokowi hingga 2019 itu tak masuk akal. Terlebih, target tersebut semakin besar lantaran ditambah dengan sisa target pembangunan 7.000 megawatt listrik peninggalan pemerintah Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).

Wakil Presiden Jusuf Kalla pun merasa gerah dengan pernyataan Rizal Ramli tersebut. Terlebih, Rizal juga sempat membuat berang sejumlah menteri dalam Kabinet Kerja dengan mendesak Presiden Joko Widodo meninjau ulang rencana aksi ekspansi PT Garuda Indonesia. Yakni soal rencana pembelian 30 unit pesawat.

Menteri BUMN Rini Soemarno yang memiliki wewenang perihal pembelian pesawat itu menyindir Rizal yang terlalu jauh mengurusi hal yang bukan haknya sebagai Menko Kemaritiman. Jusuf Kalla juga menegaskan agar setiap menteri harus memahami setiap perkara sebelum mengeluarkan pernyataan atau komentar. Menurut JK, akan berbahaya apabila seorang menteri yang tidak memahami persoalan, lantas mengeluarkan pernyataan. Apalagi, pernyataan Rizal tersebut dinilai JK telah membuat wibawa Presiden Joko Widodo jatuh.

Orang lain juga bertanya?

"Oh malah kalau begitu mengurangi kewibawaan Presiden, karena yang resmikan kan Presiden, bukan saya. Policy pemerintah, Pak Jokowi yang meresmikannya, berarti memandang kurang pantas Pak Jokowi kalau gitu, kan. Tapi begini, tentu sebagai menteri harus pelajari dulu sebelum berkomentar. Memang tidak masuk akal, tapi menteri harus banyak akalnya, kalau kurang akal pasti tidak paham itu memang," kata JK di Gedung MPR, Senayan, Jakarta, Selasa (18/8).

Mendengar sindiran dari JK tersebut, ternyata tak membuat Rizal takut. Bahkan, dia menantang JK untuk berdiskusi di depan umum.

"Gini, kalau mau paham minta Pak Jusuf Kalla ketemu saya kita diskusi di depan umum, ya," kata Rizal.

Beberapa pihak seakan tak kaget dengan perseteruan antara Rizal Ramli dengan Jusuf Kalla. Sebab, bukan barang baru keduanya saling berseteru. Keduanya disebut-sebut telah 'bermusuhan' sejak tahun 2004. Penyebabnya, saat JK menjabat sebagai Wakil Presiden era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan saat keduanya saling berunding menentukan formasi kabinet Indonesia Bersatu. Seorang sumber di Istana saat itu mengatakan, terjadi perundingan yang sengit antara SBY dan JK dalam menentukan kursi Menko Perekonomian.

Diketahui, saat itu, SBY mengumumkan formasi kabinetnya pada pukul 23.40 WIB atau tertunda 3 jam lebih dari jadwal yang telah ditetapkan. Penyebabnya, kata sumber Istana itu, SBY sudah menunjuk nama Rizal Ramli jauh-jauh hari sebagai Menko Perekonomian. Namun, di ujung deadline pengumuman kabinet, JK tak setuju dengan pilihan SBY itu. Di detik-detik akhir, JK justru meminta agar Aburizal Bakrie saja yang menjabat Menko Perekonomian.

"Peran Pak JK dalam penyusunan Kabinet memang besar. Dia juga berperan dalam pemilihan pos penting," kata Sumber tersebut kepada merdeka.com, Rabu (19/8).

Sumber tersebut menjelaskan bahwa SBY bahkan telah sampai membuat resmi penunjukan Rizal Ramli sebagai Menko Perekonomian. Namun, hanya karena JK tak merestui, maka pengumuman kabinet pun menjadi molor. Sampai pada akhirnya SBY pun mengalah dan memutuskan menggeser posisi Rizal ke Menteri BUMN. Namun, lagi-lagi JK menolaknya.

Koordinator Gerakan Indonesia Bersih (GIB) Adhie Massardi yang juga teman dekat Rizal Ramli mengakui hal tersebut. Sayangnya, dia ogah menjelaskan secara rinci saat dihubungi merdeka.com, semalam.

"Saya juga dengar seperti itu, tapi itu kan rumor ya," kata Adhie.

Adhie memberikan dukungannya kepada sahabatnya itu, bahwa sah-sah saja apabila seorang menteri memberikan saran kepada pemerintah terkait Garuda Indonesia dan pembangkit listrik 35.000 megawatt.

"Kalau ada masalah diam saja kan nggak mungkin," katanya.

Adhie juga tak setuju dengan pernyataan Rini Soemarno yang menyebut Rizal terlampau jauh sampai harus mengurusi masalah Garuda Indonesia. Sebab, kata dia, permasalahan yang ada di sektor manapun tidak harus hanya diurusi oleh kementerian terkait.

"Kalau sudah urusan pembenahan pemerintahan itu sebenarnya nggak perlu dikapling-kapling. Saya rasa tidak seperti itu, dia kan punya saran-saran sendiri, jangankan Menteri rakyat biasa saja kan boleh berikan saran," imbuh mantan Juru Bicara Presiden keempat Abdurrahman Wahid ini.

(mdk/bal)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Jusuf Kalla Kenang Rizal Ramli: Sering Berbeda Pendapat dan Tajam, Tapi Kita Tetap Bersahabat
Jusuf Kalla Kenang Rizal Ramli: Sering Berbeda Pendapat dan Tajam, Tapi Kita Tetap Bersahabat

Jusuf Kalla mengenang masa-masa bersama Mantan Koodinator Bidang Maritim dan Sumber Daya Manusia Rizal Ramli

Baca Selengkapnya
Kenang Kepergian Rizal Ramli, Luhut Akui Kerap Berseteru di Meja Rapat
Kenang Kepergian Rizal Ramli, Luhut Akui Kerap Berseteru di Meja Rapat

Rizal Ramli meninggal dunia pada Selasa (2/1) di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) Jakarta pada pukul 19.30 WIB.

Baca Selengkapnya
VIDEO: Tajam! Yusril Ke Ahli, Singgung Megawati Soal Pemilu 2004 Vs SBY
VIDEO: Tajam! Yusril Ke Ahli, Singgung Megawati Soal Pemilu 2004 Vs SBY

Yusril Ihza Mahendra menyinggung kondisi pemilu 2004, ketika Megawati Soekarnoputri dikalahkan oleh Susilo Bambang Yudhoyono.

Baca Selengkapnya
JK Nilai Pemilu 2024 Paling Buruk, TKN Prabowo: Tidak Fair, Belum Pernah Merasakan Oposisi
JK Nilai Pemilu 2024 Paling Buruk, TKN Prabowo: Tidak Fair, Belum Pernah Merasakan Oposisi

Muzani menilai, pernyataan JK tidak fair lantaran belum pernah menjadi oposisi.

Baca Selengkapnya
Rizal Ramli di Mata Kolega: Rekan Diskusi, Aktivis Tulen dan Penjaga Demokrasi
Rizal Ramli di Mata Kolega: Rekan Diskusi, Aktivis Tulen dan Penjaga Demokrasi

Rizal Ramli di mata kolega: Rekan diskusi, aktivis tulen dan penjaga demokrasi

Baca Selengkapnya
Jusuf Kalla: Tidak Ada Partai Mau Jadi Oposisi, di Luar Pemerintah adalah Kecelakaan
Jusuf Kalla: Tidak Ada Partai Mau Jadi Oposisi, di Luar Pemerintah adalah Kecelakaan

JK mengatakan, partai politik didirikan sebagai kendaraan politik untuk mendapatkan kekuasaan dan kewenangan.

Baca Selengkapnya
Zulhas: KIM Harmonis, Kalau 1-2 Beda Dukungan di Pilkada Wajar
Zulhas: KIM Harmonis, Kalau 1-2 Beda Dukungan di Pilkada Wajar

Zulhas menilai perbedaan dukungan partai-partai KIM di Pilkada 2024 merupakan hal wajar. Sebab, ada ratusan daerah yang menyelenggarakan Pilkada.

Baca Selengkapnya
Timnas AMIN: Hubungan Anies dan Jusuf Kalla Melintasi Zaman dan Kepentingan Politik
Timnas AMIN: Hubungan Anies dan Jusuf Kalla Melintasi Zaman dan Kepentingan Politik

Juru Bicara Anies Baswedan, Billy David Nerotumilena mengatakan, hubungan antara Jusuf Kalla dan Anies Baswedan memang sudah terbangun sejak lama.

Baca Selengkapnya
JK Soal Jokowi Sebut Debat Capres 2024 Serang Personal: Pandangan Boleh Beda-beda
JK Soal Jokowi Sebut Debat Capres 2024 Serang Personal: Pandangan Boleh Beda-beda

JK juga menyinggung situasi yang terjadi saat debat kemarin tak berbeda jauh pada debat Pilpres 2019

Baca Selengkapnya
JK Dukung Anies-Cak Imin, TPN Ganjar-Mahfud Tak Khawatir
JK Dukung Anies-Cak Imin, TPN Ganjar-Mahfud Tak Khawatir

Kubu Ganjar Mahfud telah mempetakan tokoh-tokoh yang telah mendukung mereka.

Baca Selengkapnya
Jokowi Bertemu Ketum Parpol Koalisi, Zulhas Sebut Semua Setuju Ridwan Kamil di Pilkada Jakarta
Jokowi Bertemu Ketum Parpol Koalisi, Zulhas Sebut Semua Setuju Ridwan Kamil di Pilkada Jakarta

Dia menyebut, bahwa usulannya tersebut disetujui oleh pihak yang hadir dalam rapat itu.

Baca Selengkapnya
Reaksi Jusuf Kalla Usai Dilaporkan ke Bawaslu Gara-Gara Komentari Film Dirty Vote
Reaksi Jusuf Kalla Usai Dilaporkan ke Bawaslu Gara-Gara Komentari Film Dirty Vote

Jusuf Kalla dilaporkan karena mengomentari film Dirty Vote yang disutradarai oleh Dandhy Laksono pada saat masa tenang pemilihan umum (Pemilu) 2024.

Baca Selengkapnya