Pertarungan tagar Ganjar dan Sudirman Said, PDIP yakin Jateng tetap kondusif
Merdeka.com - Pertempuran adu gagasan dan opini di Pilgub Jawa Tengah tak hanya terjadi di dunia nyata. Bahkan, pertarungan di dunia maya bisa dibilang lebih ramai.
Sejak Rabu (30/5) malam kemarin, ramai perang tagar antara #GanjarKalahPrabowoMenang dengan #GanjarTakTakutPakDirman. Dua tagar yang sempat menjadi trending topik nomor satu Indonesia itu membuat pemilihan gubernur (Pilgub) Jawa Tengah antara pasangan Ganjar Pranowo-Taj Yasin dengan Sudirman Said-Ida Fauziah kian memanas.
Ketua Tim Pemenangan Ganjar Pranowo-Taj Yasin, Bambang Wuryanto tidak masalah perang tagar dua kubu tersebut, asal masih dalam batasan undang-undang. Dia pun yakin masyarakat Jawa Tengah tidak akan tebelah dengan perang tagar itu.
-
Siapa saja yang bertarung di Pilgub Jakarta? Kubu Pramono Anung-Rano Karno meyakini memenangi Pilkada satu putaran dengan perolehan 50,7 persen plus 2.943 suara. Sementara itu pasangan Ridwan Kamil-Suswono (RIDO) meminta sejumlah pihak bersabar menanti pengumuman resmi dari Komisi Pemilihan Umum.
-
Kenapa Pilkada DIY rawan konflik? Di beberapa daerah, penyelenggaraan pemilihan kepala daerah (Pilkada) rawan terjadi konflik, tak terkecuali di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).
-
Mengapa Pilkada Jateng menarik? Pilkada Jawa Tengah semakin menarik karena bakal ada 'perang bintang'.
-
Apa yang membuat Pilkada Jatim melawan kotak kosong? Hal ini membuat Komisi Pemilihan Umum (KPU) memberi tambahan waktu untuk perpanjangan pendaftaran pasangan calon (paslon) selama 3 hari.'Ada lima daerah di Jatim yang hanya ada satu paslon yang mendaftar, atau calon tunggal. Sehingga akan diberi tambahan waktu perpanjangan pendaftaran paslon sebanyak 3 hari,' kata Komisioner KPU Jatim, Choirul Umam, Jumat (30/8).
-
Apa itu Pilkada? Pilkada atau Pemilihan Kepala Daerah adalah proses demokratisasi di Indonesia yang memungkinkan rakyat untuk memilih kepala daerah mereka secara langsung.
-
Siapa yang paling unggul dalam simulasi Pilgub Jateng? Direktur Eksekutif Lembaga Survei Indonesia Djayadi Hanan, menjelaskan jika dilakukan simulasi tiga pasangan maka duet Kaesang-Ahmad Luthfi akan unggul sebesar 41,9 persen.
"Saya yakin Jateng akan tetap kondusif sebagai entitas bangsa. Semua menjaga persatuan," kata Bambang kepada wartawan, Kamis (31/5).
Disinggung soal penggunaan kata Sudirman Said menjadi 'Pak Dirman' yang mengacu pada nama Jenderal Besar Sudirman, Bambang melihat hal itu sangat kejauhan. Bagi dia, dari segi manapun, karakter Jenderal Soedirman jauh dengan Sudirman Said.
"Sosok Jenderal Soedirman sudah sangat dikenal di masyarakat Jateng. Mohon maaf kalau menyetarakan rasanya jauh panggang dari api," kata Ketua DPD PDIP Jateng itu.
"Pak Dirman adalah karakter militer yang keras tanpa kompromi dan bersedia bergerilya, dicintai pasukannya. Karakter Pak Sudirman adalah karakter akademisi yang santun. Jadi jauhlah," imbuhnya.
Pada kesempatan berbeda, Direktur Eksekutif Voxpol Center, Pangi Syarwi Chaniago mengatakan, penggunaan slogan Pak Dirman oleh cagub Jateng Sudirman Said dinilai sebagai salah satu upaya untuk mendongkrak popularitas nama.
"Penggunaan nama itu bertujuan bagaimana supaya namanya dikenal, disukai, dan dipilih oleh masyarakat. Kan bahasa Pak Dirman sudah populer sebagai pahlawan nasional Jenderal Soedirman," ucapnya.
Namun, penggunaan nama Pak Dirman oleh Sudirman Said baru sebatas level dikenal. "Saat ini kan tingat popularitas Sudirman Said masih rendah. Sehingga ini hanya bagian dari strategi dikenal masyarakat saja," ungkapnya.
"Jadi untuk menggenjot popularitas dia menggunakan nama yang dikenal publik," tandas Pangi.
Meski demikian, identifikasi nama Pak Dirman, belum menjamin keterpilihan Sudirman Said pada Pilkada mendatang.
"Walaupun memakai kata Pak Dirman belum tentu dipilih. Untuk memilih pemimpin masyarakat harus mengenal, menyukai, baru dipilih. Sebenarnya untuk dipilih belum tentu," tuturnya.
(mdk/rnd)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Belum ada paslon yang mendominasi wilayah Jawa Barat
Baca SelengkapnyaJawa Tengah termasuk medan pertempuran yang diperbutkan antar kandidat calon presiden.
Baca SelengkapnyaAbaikan Hasil Survei, Tim Pemenangan Yakin Ganjar-Mahfud Menang Tebal di Kandang Banteng
Baca SelengkapnyaGanjar mengatakan, kunci kemenangan itu karena partai pendukung sama-sama solid.
Baca SelengkapnyaGanjar yakin wilayah Jawa Tengah tetap menjadi kandang banteng.
Baca SelengkapnyaKetua DPP PDIP Puan Maharani menargetkan Jawa Tengah tetap menjadi kandang banteng di tengah blusukan Jokowi dan Prabowo-Gibran
Baca SelengkapnyaGanjar tidak menampik jika saat ini seluruh pihak tengah berupaya untuk merebut suara-suara yang ada di Jateng dan DIY.
Baca SelengkapnyaGanjar menyatakan, Jawa Tengah menjadi lumbung suara yang selalu dilirik banyak pihak.
Baca SelengkapnyaGanjar Pranowo menyampaikan Jawa Tengah (Jateng) yang menjadi lumbung suara PDIP di Pilpres 2024 harus dijaga
Baca SelengkapnyaTimses yakin suara Ganjar dan Mahfud di Jateng masih akan unggul.
Baca Selengkapnya"Insya Allah yakin banget kalau itu," kata Ganjar.
Baca SelengkapnyaGanjar menyebut, suara masyarakat Jateng memang layak diperhitungkan.
Baca Selengkapnya