Pertemuan Jokowi & pengusaha Jacob Soetoyo isyarat intervensi AS
Merdeka.com - Calon Presiden dari PDI Perjuangan ( PDIP ) Joko Widodo ( Jokowi ) bersama Megawati Soekarnoputri malam tadi bertemu dengan sejumlah duta besar termasuk Dubes Amerika Serikat (AS), Robert O' Blacke. Pertemuan tersebut dilakukan di rumah salah seorang pengusaha yakni Jacob Soetoyo yang berada di Jalan Sircon No 73, Permata Hijau Jakarta Selatan.
Pengamat Politik Universitas Jayabaya Igor Dirgantara menilai, pertemuan tersebut tidak bisa lepas dari kepentingan Amerika di Pilpres 2014. Dia melihat, pertemuan itu juga meyakinkan AS sangat mungkin mendikte pemerintahan Jokowi nanti.
"Biasanya AS akan menanamkan dukungan dan pengaruh baik terhadap figur atau arah kebijakannya. Ini bentuk pendiktean AS terhadap Indonesia akan posisi strategisnya terhadap dinamika masa depan kawasan Asia Tenggara," kata Igor dalam keterangan pers yang diterima merdeka.com, Selasa (15/4).
Igor menjelaskan, wujud nyata kepentingan AS dalam menguasai perekonomian dan Sumber Daya Alam (SDA) Indonesia sebetulnya telah terungkap dari kasus terbongkarnya penyadapan AS dan kebocoran kawat diplomatik AS oleh Edward Snowden. Karena itu, bukan AS namanya jika tidak punya agenda politik ekonomi.
"Bukan sesuatu yang mustahil buat Jokowi dalam upaya mencari dukungan negara besar dalam pencapresannya tahun ini," terang dia.
Karena itu, Igor menjelaskan, sangat berbahaya jika Indonesia masuk orbit hegemoni AS mengingat perseteruannya dengan China dalam kasus laut China Selatan, yang juga melibatkan negara anggota ASEAN lainnya seperti Filipina dan Vietnam.
"AS gemar mengunjungi negara yang dianggap sekutunya untuk mendukung politik anti Suriah dan Iran. Padahal Indonesia menganut politik bebas dan aktif dari campur tangan negara besar," jelas dia.
Selain itu, kata Igor, AS kini gencar mempropagandakan Trans Pacific Partnership (TPP) dan ingin memasukkan Indonesia sebagai anggotanya, seperti Malaysia, Singapura, dan Thailand. "Tetapi semua perdagangan bebas regional selalu berdampak negatif bagi Indonesia," jelasnya.
Karena itu, menurutnya bangsa Indonesia perlu mewaspadai dengan apa yang sekarang ini terjadi di Ukraina akibat campur tangan AS. Isu besar di balik jatuhnya Presiden Yanukovich adalah pertarungan penguasaan energi global antara kelompok negara TPP yang diusung AS melawan negara-negara yang tergabung dalam BRICS yang dimotori China dan Rusia.
"AS senantiasa punya manuver politik mematikan bagi negara yang kaya sumber daya alam tapi tidak pro-Washington," ungkap Igor.
Belum lagi menurutnya jika itu dikaitkan dengan adanya kepentingan korporasi besar AS seperti kontrak Freeport di Papua, Newmont dan lainnya. Karena, AS ingin agar Asia Tenggara lebih membuka akses perdagangannya demi memulihkan kembali perekonomiannya yang terpuruk akibat krisis.
"Semua masalah tersebut bisa berdampak terhadap kedaulatan wilayah NKRI. Kepentingan AS lainnya di Indonesia adalah modernisasi Kedubes AS di Jakarta yang menelan biaya Rp 4,2 triliun," tuding dia.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Usulan kenaikan pangkat Prabowo ini merupakan usulan Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto.
Baca SelengkapnyaKetua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto menanggapi kabar Presiden Joko Widodo (Jokowi) diusulkan memimpin koalisi besar Prabowo-Gibran.
Baca SelengkapnyaPresiden Joko Widodo bertemu dengan sejumlah ketua umum partai. Mulai dari Ketum Gerindra Prabowo Subianto, lalu Ketum PAN Zulkifli Hasan hari ini.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Jokowi mengumpulkan Aliansi Lintas Asosiasi Kepala Desa di Istana Kepresidenan Jakarta, Jumat (29/12).
Baca SelengkapnyaPotret lawas Presiden SBY saat hadir di Hari Pramuka beberapa tahun lalu sempat mencuri perhatian, terlebih ada sosok Presiden Jokowi yang menerima penghargaan.
Baca SelengkapnyaMenurut Airlangga, berkampanye juga merupakan hak konstitusional seorang presiden.
Baca SelengkapnyaJokowi menegaskan persatuan dan keutuhan bangsa Indonesia harus terus dijaga di tengah tahun politik 2024.
Baca SelengkapnyaMomen Jokowi diduga mengacungkan dua jari dari mobil kepresidenan terjadi saat kunjungan kerja ke Salatiga, Jawa Tengah, Selasa (23/1).
Baca Selengkapnya