Pertimbangan panjang Jokowi pilih Cawapres
Merdeka.com - Jokowi Widodo telah mengantongi lima dukungan partai politik untuk maju di Pilpres 2019 mendatang. PDIP, Golkar, PPP, NasDem dan Hanura telah deklarasi dukung Jokowi. Kini, perdebatan bergeser kepada siapa tokoh yang tepat mendampingi Jokowi sebagai calon wakil presiden dalam pertarungan tahun depan.
Jokowi telah membentuk tim internal untuk mengkaji siapa sosok yang paling pas. Di samping itu, pembahasan cawapres juga akan dilakukan bersama para partai koalisi.
Politikus PDIP, Maruarar Sirait memprediksi, setidaknya ada empat poin yang tengah dipertimbangkan Jokowi dalam memilih wapres. Yakni, elektabilitas, kenyamanan dan mencari sosok untuk presiden pengganti pada 2024 mendatang.
-
Apa harapan Jokowi untuk Pemilu 2024? 'Ya ini adalah pesta demokrasi kita berharap ini betul-betul jadi pesta rakyat, dan juga berlangsung dengan jurdil, luber dan diiktui oleh seluruh rakyat Indonesia dengan kegembiraaan karena ini adalah pesta rakyat. Pesta demokrasi,' jelasnya.
-
Siapa Cawapres Prabowo di Pilpres 2024? Pada Pilpres 2024 mendatang, Prabowo menggandeng Wali Kota Surakarta Gibran Rakabuming Raka sebagai Cawapresnya.
-
Bagaimana Pantarlih Pilkada 2024 dipilih? Pengumuman Pendaftaran Calon Pantarlih/PPDP: Tahap ini berlangsung dari tanggal 5 Juni hingga 9 Juni 2024. Selama periode ini, informasi mengenai pendaftaran calon Pantarlih akan diumumkan kepada publik.Penerimaan Pendaftaran Calon Pantarlih/PPDP: Pendaftaran calon Pantarlih dibuka mulai dari tanggal 5 Juni hingga 12 Juni 2024. Calon yang berminat dapat mengajukan pendaftarannya selama periode ini. Penelitian Administrasi Calon Pantarlih/PPDP: Penelitian administrasi untuk calon Pantarlih dilakukan dari tanggal 6 Juni hingga 13 Juni 2024. Pada tahap ini, berkas dan kelengkapan administrasi para calon akan diperiksa untuk memastikan bahwa semua persyaratan telah terpenuhi.Pengumuman Hasil Seleksi Calon Pantarlih/PPDP: Hasil seleksi calon Pantarlih akan diumumkan pada tanggal 14 Juni hingga 16 Juni 2024. Calon yang lolos seleksi administrasi akan melanjutkan ke tahap berikutnya.Pemetaan TPS: Pemetaan Tempat Pemungutan Suara (TPS) dijadwalkan berlangsung dari tanggal 17 Juni hingga 22 Juni 2024. Pada tahap ini, Pantarlih akan menentukan lokasi TPS untuk memastikan kemudahan akses bagi para pemilih. Penetapan Nama Hasil Seleksi Pantarlih/PPDP: Nama-nama hasil seleksi Pantarlih akan ditetapkan pada tanggal 23 Juni 2024. Daftar final anggota Pantarlih yang telah lolos seleksi akan dipublikasikan.Pelantikan Pantarlih/PPDP: Pelantikan anggota Pantarlih akan dilakukan pada tanggal 24 Juni 2024. Setelah dilantik, Pantarlih resmi mulai menjalankan tugasnya hingga 25 Juli 2024.
-
Mengapa Jokowi ingin Pemilu 2024 Jurdil dan Luber? Jokowi ingin Pemilu Serentak 2024 ini berlangsung jujur, adil, langsung, umum, dan rahasia (jurdil dan luber) sehingga membawa kegembiraan bagi masyarakat.
-
Apa yang sedang dipertimbangkan oleh PDIP untuk Pilgub DKI 2024? 'Nama-nama akan tersaring sesuai dengan usulan dari daerah-daerah. Mohon maaf, belum bisa kami sebut karena masih melakukan proses pencermatan,' kata Hasto di Posko Pemenangan, Jakarta, Senin (6/5) malam.
-
Apa saja yang dipilih dalam Pemilu 2024? Pemilu tahun 2024 akan memilih beberapa wakil pemerintahan. Mulai dari pemilihan presiden dan wakil presiden, pemilihan DPR RI, DPRD Provinsi, DPRD Kabupaten/Kota, dan DPD.
"Jadi apakah Jokowi memilih wakil hanya sebagai wakilnya saja, atau memilih wakil yang menjadi presiden pada 2024. Itu dua hal berbeda sama sekali. Itu manusiawi menurut saya. Bagaimana visi misi itu bisa berkelanjutan dan berkesinambungan," kata Maruarar saat menghadiri rilis survei elektabilitas capres dan cawapres versi Populi Center di Jakarta, Rabu (28/2) kemarin.
Jokowi memang masih memiliki waktu sekitar enam bulan lagi untuk mematangkan pilihan. Agustus 2018, KPU baru akan membuka pendaftaran capres dan cawapres. Dari rentang waktu itu, segala kemungkinan bisa terjadi. Para tokoh partai pun kini tengah menjalin komunikasi politik demi membangun koalisi.
PDIP mengaku tengah mengkaji lima nama untuk disandingkan dengan Jokowi. Namun, masih menutup rapat-rapat siapa nama yang sedang dipertimbangkan tersebut.
Ketua relawan Arus Bawah Jokowi, Michael Umbas mengatakan, pihaknya menyerahkan sepenuhnya kepada Jokowi soal nama cawapres. Dia optimis, pada saatnya nanti akan dimintai pertimbangan oleh Jokowi.
Umbas menambahkan, Jokowi memiliki kemampuan yang cakap untuk memilih wakil presiden. Dia tak ingin terjebak cawapres Jokowi harus dari kalangan militer atau santri nantinya. Mantan ketua Silatnas Relawan Jokowi 2016 lalu hanya mengingatkan, Jokowi harus memilih calon wakil presiden yang memiliki elektabilitas tinggi dan diterima oleh semua kalangan.
"Seperti sikap relawan sebelum-sebelumnya, kami lebih percaya pilihan Pak Jokowi menentukan mana yang paling pas. Beliau punya kemampuan yang brilian memilih," kata Umbas saat berbincang dengan merdeka.com.
Sementara itu, Pengamat Politik dari Universitas Airlangga, Suko Widodo melihat, Jokowi akan memilih calon wakil presiden yang memiliki kepercayaan tinggi di mata masyarakat. Malah dia tak yakin Jokowi akan mengambil tokoh politik.
Suko memaklumi jika Jokowi akan meminta pertimbangan-pertimbangan kepada partai koalisi dalam memilih cawapres. Tapi, dia meyakini, Jokowi akan tetap melihat kepercayaan publik ketimbang masukan dari partai politik.
"Pertimbangan orang yang bisa diterima dengan trust tinggi. Kalau melihat koalisi, tentu Golkar logis dapat cawapres, karena suara paling tinggi, logis untuk mendampingi. Tapi logika kedua, apakah punya kepercayaan publik, kemungkinan Pak Jokowi akan combine dukungan parpol dan publik, bisa-bisa bahwa orang yang dimunculkan orang yang bisa diterima bukan orang partai, terutama yang punya pengaruh besar," kata Suko.
Dia merasa yakin pada akhirnya Jokowi akan memilih orang yang berasal dari luar partai politik. Sejumlah nama yang ada pun dinilai layak dan cakap untuk mendampingi Jokowi di pilpres 2019 nantinya.
"Misalnya saya boleh menyebut Sri Mulyani, saya juga boleh menyebut gubernur Jatim yang punya pemilih besar, dia juga punya pengaruh di pemerintahan. Malah saya tidak terlalu yakin Pak Jokowi akan mengambil dari tokoh politik," kata Suko.
Menurut Suko, partai pendukung nantinya akan pasrah saja dengan pilihan Jokowi. Sebab, Jokowi dinilai memiliki pengaruh lebih besar di publik ketimbang kekuatan partai politik.
(mdk/rnd)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Hasto pun mengaku, jika Megawati Soekarnoputri tengah melakukan kontemplasi serta pengkajian.
Baca SelengkapnyaKetua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri mengaku sudah mempersiapkan dengan matang sosok ideal mendampingi capres Ganjar Pranowo.
Baca SelengkapnyaBakal cawapres Ganjar Pranowo akan dikomunikasikan kepada ketua umum parpol koalisi dan Presiden Jokowi pada September, untuk kemudian dideklarasikan.
Baca SelengkapnyaPKB gerah koalisinya dengan Gerindra belum juga memutuskan siapa calon wakil presiden yang akan diusung. 11 bulan koalisi berjalan tetapi belum ada keputusan.
Baca SelengkapnyaKoalisi pendukung berambisi untuk bisa menang dalam satu putaran di Pilpres 2024.
Baca SelengkapnyaPDIP dan partai koalisi menunggu momentum yang tepat untuk mengumumkan nama cawapres.
Baca SelengkapnyaPartai Golkar menyiapkan Ridwan Kamil sebagai calon gubernur bukan sebagai Cawapres Ganjar.
Baca SelengkapnyaSelain itu, dia juga meminta agar pengusaha berhati-hati memilih pemimpin Indonesia Selanjutnya.
Baca SelengkapnyaRidwan Kamil masuk radar bacawapres Ganjar dan Prabowo
Baca SelengkapnyaPartai Demokrat mengungkapkan sosok Bacawapres untuk Prabowo Subianto.
Baca SelengkapnyaJokowi menyebut, bahwa Prabowo pasti sudah mempertimbangkan matang untuk memilih menteri yang berasal dari kabinet Indonesia maju.
Baca SelengkapnyaTidak tertutup kemungkinan proses penunjukan pendamping Ganjar Pranowo akan sama seperti penunjukan pendamping Jokowi pada Pilpres 2019.
Baca Selengkapnya