Pesan nyelekit Rizal Ramli buat Jokowi dan Ahok
Merdeka.com - Mantan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Sumber Daya Rizal Ramli kembali buka suara. Dia menyoroti pembangunan ekonomi Indonesia yang dipimpin oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Menurut dia, pemerintah selama ini justru mengakomodir kepentingan konglomerat. Maka tidak heran, banyak usaha bidang ekonomi kelas kakap yang dikuasai oleh beberapa pengusaha kaya raya saja.
Rizal yang hanya bertahan satu tahun di kabinet kerja Jokowi ini menilai, merosotnya perekonomian di Indonesia dikarenakan pemerintahan yang menganut neoliberalisme. Paham tersebut berdampak pada terjadinya ketimpangan antara konglomerat dan warga miskin.
-
Kenapa Rizal Ramli suka mengkritik pemerintah? Masyarakat Indonesia pasti mengenal Rizal Ramli sebagai Mantan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Sumber Daya. Namun, banyak juga yang mengenal Rizal Ramli sebagai sosok yang kritis terhadap sesuatu yang dianggapnya tidak berpihak pada kepentingan bangsa dan negara, sehingga dia mendapat julukan baru 'Rajawali Ngepret'.
-
Apa yang dibahas Risma dengan Jokowi? Menteri Sosial Tri Rismaharini bertemu Presiden Joko Widodo atau Jokowi di Istana Merdeka Jakarta, Jumat (30/8) pukul 08.30 WIB. Risma melapor dirinya diusung PDI Perjuangan (PDIP) maju dalam pemilihan gubernur (Pilgub) Jawa Timur (Jatim) 2024.'Bu Risma melaporkan kepada Bapak Presiden bahwa beliau dicalonkan oleh partai politik sebagai bakal calon Gubernur dan telah mendaftar ke KPU Provinsi Jatim,' kata Koordinator Staf Khusus Presiden, Ari Dwipayana kepada wartawan, Jumat (30/8).
-
Apa pesan yang diberikan Kapolri? Kapolri memberi arahan agar Theodore bisa mempersiapkan segalanya sebelum berdinas seusai dilantik sebagai perwira. 'Kemarin saya bisa diberikan kesempatan berbincang-bincang sama Bapak Kapolri. Di situ Bapak Kapolri menitipkan pesan ke saya terutama untuk bagaimana kelanjutan pada saat dinas dan bekal apa saja yang perlu saya persiapkan,' kata Theodore.
-
Apa cita-cita Rizal Ramli? Meskipun buku tersebut dilarang beredar, namun ternyata Buku Putih Perjuangan Mahasiswa ITB yang disusun oleh Rizal Ramli dan kawan-kawannya bahkan telah beredar di kampus-kampus lain bahkan sempat dimuat di koran dan majalah yang pada akhirnya koran dan majalah tersebut diberedel oleh pemerintahan Soeharto.
-
Apa yang dibicarakan Jokowi dengan PKB? Menurut dia, Jokowi memuji raihan suara PKB dalam Pileg 2024.
-
Siapa pembicara? Akhirnya sampai di acara inti, ceramah pada sore hari ini akan disampaikan oleh ustaz Muhammad Halim.
"Dampaknya seperti gelas anggur yang atasnya ini big business (pengusaha besar) baik BUMN maupun swasta. Ada sekitar 200 keluarga yang menguasai ekonomi Indonesia dan sekitar 180 BUMN. Selama ini, sejak orde baru mereka dilindungi, diproteksi, dan diberikan subsidi langsung maupun tidak langsung sehingga makin lama makin besar," ujar Rizal saat menjadi pembicara di Rakornas PKS yang digelar di Hotel Bumi Wiyata, Depok, Jawa Barat, Selasa (7/3).
Sementara itu, di bawahnya ada bagian tipis dan panjang yang berfungsi sebagai pegangan. Rizal menyebut bagian tersebut sebagai golongan menengah yang independen.
"Jumlah golongan menengah sedikit sekali, di bawahnya lagi alas, ada 40 juta sampai 60 juta usaha kecil dan rumah tangga yang negara bantunya cuma ecek-ecek, yang negara bantunya cuma charity tapi negara tidak membantu secara struktural supaya mereka lebih hebat," terang Rizal.
Menurut Rizal, seharusnya golongan alas tersebut yang harus dibantu oleh pemerintah. Namun pada kenyataannya, pemerintah lebih cenderung menyokong para pengusaha besar.
"Nah struktur inilah hasil daripada neoliberalisme, sehingga aneh buat saya, PKS yang mewakili umat yang mewakili golongan menengah harusnya berjuang untuk yang di bawah ini. Memperbesar yang menengah yang independen dan mengubah yang atasnya," ungkap Rizal.
Golongan atas, atau para pengusaha besar, menurut Rizal, saat ini hanya jago kandang.
Artinya, mereka hanya mengeruk keuntungan dari dalam negeri sendiri tanpa memberi kontribusi yang lebih menguntungkan baik bagi negara, maupun rakyat kecil dan menengah.
"Kebanyakan mereka mengambil untung dari yang di bawah di dalam negeri, kalau udah dapat uang ia kirim uang ke luar negeri," ujar Rizal.
Hal ini, menurut Rizal, sangat bertolak belakang dengan negara maju di Asia seperti di Korea dan Jepang. Di sana, perusahaan besar menjadi jago dunia yang artinya aktif mengekspor hasil produksi ke luar negeri sehingga mereka mengambil untung dari luar dan mensejahterakan warga di negaranya.
"Mereka bukan jago kandang, mereka jago dunia. Sedot untung dari luar negeri, nilai tambah dibawa ke dalam negeri supaya mereka besar di dunia internasional dan mereka mesti membina yang kecil (di dalam negeri) dan supaya yang menengah bisa jadi pemasok untuk spare part misalnya, pemasok untuk komponen sehingga yang menengahnya juga kuat dan yang kecil akhirnya dikembangkan," terang Rizal.
Tidak cuma Jokowi yang kena sindir oleh Rizal, Gubernur DKI Jakarta Basuki T Purnama (Ahok) pun kena serang. Rizal diketahui memang pernah terlibat perseteruan dengan Ahok saat membahas proyek reklamasi teluk Jakarta saat masih jadi menteri. Tak selang dari perseteruan itu, Rizal dicopot.
"Terganggu dengan kehadiran Ahok, terganggu karena penistaan agama, terganggu karena memakai slogan bersih tetapi tidak, terganggu karena selama ini pakai slogan transparan pada praktiknya tidak, terganggu dengan kampanye profesional pada praktiknya tidak," kata Rizal.
Rizal bahkan mewanti-wanti PKS agar jangan sampai menjadi partai politik yang mendukungnya. "Saya yakin PKS bisa lebih besar. Jika mendukung Ahok, akan tenggelam bersama-sama Ahok," ujar Rizal.
Rizal juga menyoroti merosotnya pamor beberapa parpol besar setelah menyatakan dukungannya kepada Ahok. Rizal menjelaskan, partai yang tadinya bisa meraup suara sebesar 18 persen maka setelah partai tersebut mendukung Ahok, kemungkinan akan drop menjadi 12 persen.
"Apa yang kami sebut sebagai Ahok Effect. Efek tenggelamnya partai-partai besar yang mendukung Ahok di Jakarta," tandas Rizal.
(mdk/rnd)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Amien meminta KPK bergerak dan tak pandang bulu dalam memberantas korupsi di era Jokowi.
Baca SelengkapnyaRibka mengaku kepada Hasto, Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri sudah melarang agar tidak menyerang dan menyebut nama
Baca SelengkapnyaProjo Sentil Keras Kader PDIP Ribka Tjiptaning: Dulu Dukung Jokowi, Sekarang Ajak Orang Melawan
Baca SelengkapnyaPadahal menurut Rocky Gerung, substansi dari kalimat itu bentuk kritik terhadap kebijakan pemerintah.
Baca SelengkapnyaMenurut RK, kemungkinan gaya kepimimpinan Pramono Anung-Rano Karno akan sama dengan Ahok
Baca SelengkapnyaSelain dikecam pelbagai pihak, Rocky Gerung juga dilaporkan ke Polda Metro Jaya oleh Relawan Indonesia Bersatu atas dugaan penghinaan terhadap Presiden Jokowi.
Baca SelengkapnyaRidwan Kamil menyinggung mantan Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) dalam menata kota.
Baca SelengkapnyaAmien Rais dan Rizal Ramli bersama rombongan mendatangi KPK
Baca SelengkapnyaDia pun salah satu tokoh yang mendatangi MK saat gelombang aksi gencar menolak pengesahan RUU Pilkada di DPR
Baca SelengkapnyaSosok Rizal Ramli dikenal sebagai ekonom senior yang tegas
Baca SelengkapnyaBerdasarkan penelusuran merdeka.com, ketika menjadi Wagub Jakarta mendampingi Jokowi, Ahok tercatat sebagai kader Gerindra.
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi merespons serangan negatif selama ini yang ditujukan kepadanya.
Baca Selengkapnya