Peserta konvensi capres Demokrat layu, komite salahkan media
Merdeka.com - Sejak mendeklarasikan diri pada bulan September lalu, 11 peserta konvensi capres Partai Demokrat tak terlihat maksimal dalam upaya meraih simpati rakyat. Pagelaran konvensi pun seakan layu sebelum berkembang.
Sekretaris Komite Konvensi Demokrat Suaidi Marasabessy pun mengakui jika ada persoalan di internal soal proses konvensi. Menurut dia, pihaknya kesulitan dalam hal menggaet media untuk mendukung pagelaran konvensi.
"Persoalannya kan karena masalah media, karena alat utama kami pasti media, kalau kami melakukan aktivitas tanpa media kan percuma juga, tapi kalau media ikut berperan kan pasti memberikan dampak yang sangat besar," ujar Suaidi saat dihubungi, Jumat (20/12)
-
Gimana cara dukung capres? Beragam cara dilakukan warga Jateng untuk mendukung capres pilihan untuk Pemilu 2024 mendatang.
-
Siapa capres yang didukung? Para dalang dan seniman dari berbagai daerah menggelar pentas wayang kolosal di Joglo Saestu Klaten.
-
Siapa yang terlibat dalam sosialisasi Pemilu damai? Turut hadir dalam kegiatan tersebut Kanit Lantas Polsek Limapuluh, AKP Hariyadi, Ketua Pengurus Masjid Jamiatuzzahidin Harzuardi, serta jamaah dan personel Polsek Limapuluh.
-
Dukungan apa yang diberikan? Dalam kesempatan itu, para relawan memainkan lakon berjudul 'Gatotkaca Wisuda' dengan harapan Ganjar bisa memenangi Pilpres 2024.
-
Bagaimana tim sukses menggalang dukungan dari masyarakat? Tim sukses harus aktif dalam menggalang dukungan dari berbagai elemen masyarakat, termasuk tokoh masyarakat, organisasi, dan relawan. Ini bisa dilakukan melalui pertemuan, diskusi, dan acara publik.
-
Apa saja tantangan media siber di pemilu? Tantangan inilah yang akan dihadapi media massa dalam menghasilkan jurnalisme berkualitas.
Suaidi menjelaskan, komite saat ini sedang mempersiapkan debat kandidat para peserta konvensi. Hal ini akan dilakukan pada Januari 2014 mendatang.
"Konvensi nanti mulai tanggal 6 Januari. Pendalaman pada Januari, dialog dengan media," imbuhnya.
Meskipun mengalami kendala di media, Suaidi menegaskan jika 11 peserta konvensi masih terus berupaya mengambil simpati rakyat dengan cara masing-masing. "Kalau mereka ngotot menang. Buktinya pada turun ke daerah, kalau mereka bersikap pasrah, itu kan bagian dari upaya kami membangun tradisi bahwa kalah menang biasa," pungkasnya. (mdk/did)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
DK PWI sudah menerbitkan surat untuk dibentuk KLB.
Baca SelengkapnyaKonsolidasi masih berlangsung hingga malam ini. Apakah akan ada rencana aksi, belum diketahui.
Baca SelengkapnyaKericuhan terjadi di acara diskusi Generasi Muda Partai Golkar yang digelar di restoran Pulau Dua Senayan.
Baca SelengkapnyaHabiburrokhman mengaku, ingin beraudiensi dengan massa aksi yang berdemo hari ini.
Baca SelengkapnyaDalam demo kemarin, sejumlah anggota DPR menemui massa yang menolak RUU Pilkada.
Baca SelengkapnyaRombongan massa aksi mengawal putusan Mahkamah Konstitusi (MK) terkait Undang-Undang Pilkada mulai berdatangan ke Gedung MK.
Baca SelengkapnyaDari atas komando, Bintang Emon hingga Mamat Alkatiri berorasi menyuarakan kemarahan mereka di tengah demo menolak revisi UU Pilkada.
Baca SelengkapnyaKomisi Pemilihan Umum (KPU) melakukan rapat evaluasi bersama tim Capres-Cawapres.
Baca SelengkapnyaPolitisi Gerindra, Habiburokhman menemui langsung pendemo yang memadati depan Gedung DPR MPR.
Baca SelengkapnyaMenkominfo Budi Arie Setiadi menyoroti medsos X milik Elon Musk. Ada apa?
Baca Selengkapnya