Peta politik Jawa Barat usai Deddy Mizwar 'sebatang kara'
Merdeka.com - Partai Gerindra sukses merayu PAN dan PKS untuk bergabung di Pilgub Jawa Barat 2018. Ketiga partai ini resmi mengusung Letjen (purn) Sudrajat dan Ahmad Syaikhu untuk bertarung di Jawa Barat.
Padahal awalnya, ketiga partai ini hampir pasti mengusung Deddy Mizwar. Sayang, Gerindra pecah kongsi di tengah jalan dengan pemeran Nagabonar itu. Terlebih, Deddy lebih memilih jadi kader Partai Demokrat. Kini Deddy Mizwar seorang diri, sebatang kara belum memiliki koalisi. Bahkan terancam gagal nyalon karena hanya punya 12 kursi DPRD, kurang 8 lagi.
-
Siapa yang diusung PDIP? Tri Rismaharini dengan Zahrul Azhar Asumta atau Gus Hans yang diusung PDIP.
-
Apa yang terjadi dengan Gerindra di Pemilu 2019? Pada Pemilu 2019, perolehan suara Partai Gerindra kembali naik, walau tidak signifikan. Partai Gerindra meraih 12,57 persen suara dengan jumlah pemilih 17.594.839 dan berhasil meraih 78 kursi DPR RI.
-
Siapa yang ingin diusung oleh PDIP? 'Kalau memang misalnya Pak Anies berpasangan dengan kader kami jadi wagubnya,' Wakil Sekretaris Jenderal PDIP Utut Adianto kepada wartawan.
-
Kenapa PDIP melobi PKB untuk Pilkada Jakarta? 'Atas dasar fakta itu, kami berniat menjalin kerja sama politik dengan PKB. Waktu itu kan PDIP belum bisa mengajukan calon sendiri sebab Putusan Mahkamah Konstitusi Nomor 60 yang membolehkan kami mengajukan calon sendiri belum ada,' tambah dia.
-
Siapa yang akan didaftarkan PDIP Jabar? 'Hampir dipastikan bahwa malam hari ini DPD PDIP Jabar akan mendaftarkan secara resmi pasangan Calon Gubernur dan calon wakil gubernur yaitu Anies Baswedan dan Kang Ono Surono. Nah ini kita tinggal menunggu tahapan-tahapan berikutnya agar proses pendaftaran secara resmi ini bisa berjalan dengan lancar,' kata Folmer saat dikonfirmasi, Kamis (29/8).
PKS, Gerindra, dan PAN umumkan lima Cagub-Cawagub Pilkada 2018 ©2017 Merdeka.com/Iqbal S. Nugroho
Posisi Sudrajat-Syaikhu sudah aman dengan total 27 kursi DPRD Jabar. Dengan rincian, PKS 12 kursi, Gerindra 11 kursi dan PAN 4 kursi. Syarat minimal maju Pilgub Jabar yakni 20 kursi DPRD.
Sementara lawan terkuatnya yakni Ridwan Kamil telah lebih dulu kantongi tiket. Wali Kota Bandung ini didukung NasDem 5 kursi, PPP 9 kursi dan PKB 7 kursi. Tapi Ridwan juga tak lantas aman. PPP tengah digoyang Golkar untuk berpaling. Meskipun Ridwan dalam sejumlah kesempatan meyakini bahwa partai pengusungnya solid. Hanya tinggal menentukan calon wakilnya saja.
Dengan demikian, tersisa PDIP, Golkar dan Hanura yang belum punya pasangan. Kesempatan Deddy Mizwar maju Pilgub Jabar masih terbuka jika bisa merayu PDIP atau Golkar untuk merapat.
Golkar telah memutuskan untuk mendukung kadernya Dedi Mulyadi usai mencabut dukungan dari Ridwan Kamil. Dedi pun diminta cari rekan koalisi. Golkar tak menutup peluang untuk koalisi dengan Demokrat. Tapi dengan syarat.
"Dedi Mulyadi kesiapan mentalnya lebih unggul Demul (jadi Cagub). Perkara survei masalah waktu," kata Koordinator Pemenangan Pemilu Indonesia I Golkar, Nusron Wahid.
Seperti diketahui sejumlah lembaga survei menempatkan Ridwan Kamil masih memiliki elektabilitas terkuat di Pilgub Jabar. Nomor dua ada Deddy Mizwar, disusul oleh Dedi Mulyadi.
Dedi Mulyadi di kantor merdeka.com ©2017 Merdeka.com/Dwi Narwoko
Nusron tak masalah Golkar berkoalisi dengan siapapun. Tapi, harus ada nama Dedi Mulyadi baik sebagai calon gubernur atau calon wakil gubernur.
Keputusan politik yang paling dinanti di Jawa Barat adalah PDIP. Sendirian pun, PDIP bisa mencalonkan cagub dan cawagub karena memiliki 20 kursi DPRD Jawa Barat. Karena itu, hasil penjaringan cagub dan cawagub dari partai pemenang pemilu 2014 ini sangat dinanti dan bisa mengubah peta politik yang sudah terkristal ini.
PDIP rencananya baru akan umumkan calon pada 4 Januari 2018. Sederet nama telah dipertimbangkan partai pimpinan Megawati Soekarnoputri ini. Dari internal ada nama Puti Guntur Soekarno dan Bupati Majalengka Sutrisno dan Sekretaris DPD Jabar Abdy Yuhana. Sementara dari kalangan eksternal ada mantan Kapolda Jabar Irjen Pol Anton Charliyan dan Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi.
Santer kabar menyebutkan PDIP akan menduetkan Dedi Mulyadi dengan Anton Chaliyan. Kabar inipun diamini oleh Anton yang mengklaim menjadi calon terkuat dari PDIP di Pilgub Jabar 2018.
"Saya kemungkinan besar, kalau rekomendasi memang belum, tapi Insya Allah kita dapat rekomendasi," kata Anton saat dihubungi merdeka.com, Selasa (19/12).
Anton Charliyan ©2017 Merdeka.com
Anton memang belum bicara langsung dengan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri sebagai pemegang prerogatif rekomendasi calon gubernur dari PDIP. Tapi dia yakin betul dengan sejumlah sumber yang diterima soal rekomendasi dari PDIP itu.
"Kita ada bisikan dari sana sini, kan kalau secara langsung kan belum, ini kan nanti mendahului, tapi kemarin dari bisikan, bahwa kita yang paling kuat, kita kan juga monitor," kata Anton lagi.
Anton tak mau berspekulasi akan dipasangkan dengan siapa di Pilgub Jabar. Dia menyerahkan sepenuhnya keputusan itu kepada parpol koalisi. Tapi dia yakin, bisa bekerja sama dengan siapapun nanti saat dipasangkan dengan calon lain.
Namun, Dedi Mulyadi memutuskan untuk bersama dengan Deddy Mizwar. Keduanya telah bertemu semalam, Rabu (27/12). Tapi belum sampai kepada tahap siapa yang akan menjadi cagub dan cawagub nantinya.
"Pokoknya cagubnya DM cawagubnya DM," ujar Dedi Mulyadi sambil tertawa saat ditemui di kawasan Pasteur, Kota Bandung, Rabu (27/12).
Dedi Mulyadi mengaku sudah punya chemistry dengan Deddy Mizwar. Itu dibuktikan dengan cepatnya keputusan yang diambil kedua belah pihak.
Ia berharap, dengan chemistry yang sudah terbangun, akan memudahkan keputusan penentuan cagub cawagub.
"Kami (Dedi Mulyadi-Deddy Mizwar) sudah seperti Rama dan Sinta, Romeo dan Juliet, langit dan bumi, air dan tanah," terangnya.
(mdk/rnd)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Dedi Mulyadi - Erwan Setiawan resmi mendaftar sebagai calon gubernur dan wakil gubernur di Pilkada Jawa Barat.
Baca SelengkapnyaJika dinilai membawa kemenangan dan kebaikan, PAN tentu akan ikut serta dalam memberikan dukungan.
Baca SelengkapnyaPilkada Jawa Barat (Jabar) diikuti 4 kandidat. Di mana dua kandidat diusung oleh gabungan beberapa parpol, sedangkan dua lainnya diusung tanpa berkoalisi
Baca SelengkapnyaNantinya, Dedi Mulyadi akan didampingi calon dari PAN untuk Pilgub Jawa Barat 2024.
Baca SelengkapnyaZulhas tegas ikut pemimpin Koalisi Indonesia Maju (KIM) yakni Ketum Gerindra Prabowo Subianto.
Baca SelengkapnyaBeredar dukungan cagub Dedi Mulyadi berpasangan dengan politikus Golkar Nurul Arifin sebagai cawagub untuk Pilkada Jabar 2024.
Baca SelengkapnyaPasangan ini akan dilaporkan kepada DPP untuk ditindaklanjuti.
Baca SelengkapnyaPartai Gerindra melangsungkan apel pada Sabtu (31/8). Acara tersebut dihadiri Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Ma'ruf Amin.
Baca SelengkapnyaUsai resmi memberikan dukungan, pasangan tersebut akan langsung didaftarkan ke Komisi Pemilihan Umum Daerah (KPUD) Jawa Barat sore ini.
Baca SelengkapnyaPrabowo mengatakan, tidak masalah jika partai koalisi di tingkat nasional punya koalisi berbeda di tingkat daerah.
Baca SelengkapnyaPartai Golkar telah memutuskan untuk mengusung Dedi Mulyadi maju menjadi calon gubernur Jawa Barat pada Pilkada 2024.
Baca SelengkapnyaDasco mengungkap, sudah ada kesepakatan di antara partai Koalisi Indonesia Maju.
Baca Selengkapnya