Peta Suara Capres di Jawa: Anies Kuasai Jakarta, Jabar, Banten, Ganjar Jateng & Jatim
Merdeka.com - Poltracking Indonesia merekam peta elektabilitas calon presiden di pulau Jawa. Hasilnya, bakal calon presiden dari NasDem, Anies Baswedan menguasai Jakarta, Banten, dan Jawa Barat, sementara Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menguasai Jawa Tengah dan Jawa Timur.
"Kalau dilihat dari peta ini, relatif imbang. Barat pulau Jawa basis Anies Baswedan, tengah ke timur basis Ganjar Pranowo," ujar Direktur Eksekutif Poltracking Indonesia Hanta Yuda saat pemaparan survei secara daring, Kamis (15/12).
Berdasarkan survei yang dilakukan pada 26 November-2 Desember 2022, Anies Baswedan memiliki elektabilitas tertinggi di DKI Jakarta dengan angka 49,6 persen, Ganjar 27,5 persen, dan Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto 15,7 persen.
-
Kenapa Anies tidak jadi diusung di Jabar? Ketua DPD PDIP Jabar, Ono Surono mengatakan, Anies Baswedan memenuhi semua unsur kriteria untuk memimpin Jawa Barat. Kapasitas dan pengalaman memimpin wilayah DKI Jakarta, bisa diterapkan di wilayah Jabar.Komunikasi di antara kedua belah pihak sudah intens sejak Rabu (28/8). Hingga Kamis (29/8) sore, pembahasan pengurus partai di tingkat pusat sudah positif.Pengurus PDIP di Jabar sudah diminta untuk mengurus segala sesuatu yang berkaitan dengan keperluan pendaftaran ke Komisi Pemilihan Umum (KPU) Jabar.Namun, semua tiba-tiba berubah pada malam hari. Ia menegaskan, semua upaya yang sudah dilakukan diganggu oleh pihak luar.'Kita menghadapi sebuah tantangan yang sangat besar, tangan-tangan yang tidak menyetujui Pak Anies diusung oleh PDIP Perjuangan, kekuatan-kekuatan yang sangat besar itu pada akhirnya membuat pak Anies tidak jadi diusung oleh PDI Perjuangan,' kata Ono di Kantor KPU Jabar, Jumat (30/8) dini hari.
-
Apa yang membuat elektabilitas Anies turun? Menurut Saifullah Yusuf, elektabilitas Prabowo terus naik dan Anies turun karena cawapres Muhaimin dan PKB tidak efektif mendulang suara.
-
Siapa cawapres Ganjar Pranowo? PDI Perjuangan bersama partai koalisi secara resmi mengumumkan nama bakal calon wakil presiden Mahfud MD untuk mendampingi Capres Ganjar Pranowo, Rabu, 18 Oktober 2023.
-
Kenapa Anies dianggap salah satu tokoh dengan elektabilitas tinggi? Anies jadi satu di antara tiga tokoh capres dengan elektabilitas terkuat di sejumlah lembaga survei.
-
Siapa yang disebut bakal jadi cawapres Anies? Nama Yenny sebelumnya disebut sebagai bakal calon wakil presiden untuk mendampingi Anies Baswedan.
-
Siapa yang jadi cawapres Ganjar? 'Saya dengan mantap mengambil keputusan untuk bangsa dan negara dengan mengucapkan bismilah, maka cawapres yang dipilih oleh PDIP yang akan mendampingi Ganjar Pranowo adalah Mahfud Md,' ujar Megawati di DPP PDIP, Rabu 18 Oktober 2023.
Anies juga menguasai Banten dengan elektabilitas 47,6 persen, disusul Prabowo 28,5 persen, serta Ganjar 16,1 persen.
Di Jawa Barat Anies paling tinggi dengan elektabilitas 36,3 persen, bersaing cukup ketat dengan Prabowo 30,8 persen. Sementara elektabilitas Ganjar hanya 18,7 persen.
Ganjar menguasai Jawa Tengah dengan elektabilitas yang sangat tinggi. Yaitu mencapai angka 71,4 persen. Sementara Prabowo dan Anies terpaut jauh di bawahnya dengan elektabilitas masing-masing 10,8 persen dan 9 persen.
Ganjar juga memimpin elektabilitas di Jawa Timur dengan angka 36,1 persen, diikuti Prabowo 25,5 persen dan Anies 19,6 persen.
Simak berita Ganjar Pranowo selengkapnya di Liputan6.com
Meski menguasai tiga wilayah di Jawa, elektabilitas keseluruhan Anies masih lebih rendah daripada Ganjar. Hanta menjelaskan, alasannya suara Ganjar yang sangat tinggi di Jawa Tengah jauh dibandingkan Anies.
"Ini kenapa Anies masih di bawah Ganjar dalam survei kita," katanya.
Sementara, berdasarkan peta elektabilitas ini, diprediksi daerah yang terjadi pertarungan keras adalah Jawa Barat dan Jawa Timur. Sebab yang memimpin di daerah ini belum memiliki suara yang dominan. Bahkan bersaing sangat ketat.
"Anies belum berhasil mencapai kemenangan kokoh di Jabar seperti Prabowo dulu, di Jatim Ganjar belum mencapai kemenangan kokoh seperti pak Jokowi," ujar Hanta.
Meski Prabowo tidak memimpin di daerah manapun di Jawa, tidak menutup peluangnya menang. Sebab, Prabowo tetap memiliki elektabilitas yang cukup bersaing. Terutama di Jawa Barat, Banten dan Jawa Timur.
"Prabowo tidak bisa kita bilang tidak punya peluang. Ini tokoh-tokoh yang kompetitif," kata Hanta.
Poltracking Indonesia menggelar survei elektabilitas calon presiden di DKI Jakarta, Jawa Barat, Banten, Jawa Tengah, dan Jawa Timur. Survei digelar dengan wawancara tatap muka pada 26 November-2 Desember 2022.
Jumlah responden 1000 orang di setiap provinsi. Dengan menggunakan metode sampel multistage random sampling. Survei memiliki margin of error 3,1 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.
(mdk/ray)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Litbang Kompas menggelar survei tatap muka pada 29 November-4 Desember 2023.
Baca SelengkapnyaJawa Barat dipilih karena merupakan provinsi dengan jumlah daftar pemilih tetap terpadat yaitu 35,7 juta pemilih.
Baca SelengkapnyaPoltracking Indonesia merekam naik turunnya elektabilitas tiga pasangan calon presiden dan calon wakil presiden di Pulau Jawa.
Baca SelengkapnyaSurvei Charta Politika digelar pada 4 Januari - 11 Januari 2024
Baca SelengkapnyaTiga nama tersebut saling kejar dalam survei elektabilitas sejumlah lembaga polster. Khususnya, Ganjar dan Prabowo yang selisihnya tak sampai 10 persen.
Baca SelengkapnyaIndikator Politik Indonesia merilis hasil survei terbaru tentang calon gubernur di Pilkada Jakarta 2024
Baca SelengkapnyaPasangan capres dan calon cawapres memiliki basis wilayah pendukung berbeda-beda.
Baca SelengkapnyaDi Bali, NTB, dan NTT, Ganjar-Mahfud memimpin dengan angka 49,6 persen.
Baca SelengkapnyaAnies dan Prabowo juga bersaing ketat Jakarta dan Banten.
Baca SelengkapnyaTingkat elektabilitas Ganjar di Jawa Timur malah makin kokoh pascadeklarasi Anies-Cak Imin.
Baca SelengkapnyaTercatat, Anies Baswedan berada di peringkat teratas disegala simulasi.
Baca SelengkapnyaPoltracking Indonesia menggunakan metodologi antara lain, Warga Jawa Timur yang sudah memiliki hak pilih (berusia >=17 tahun/sudah menikah).
Baca Selengkapnya