Petinggi Demokrat: Kampanye Akbar Prabowo-Sandiaga Berhasil, Tidak Eksklusif
Merdeka.com - Ketua Dewan Kehormatan Demokrat Amir Syamsuddin menilai, kampanye akbar Prabowo-Sandiaga di GBK, Senayan, Minggu (7/4) berjalan sukses. Meskipun awalnya, sang ketua umum Demokrat SBY tak setuju konsep kampanye akbar.
Amir mengatakan, surat SBY kepada dirinya dan Syarief Hasan serta Sekjen Demokrat Hinca Panjaitan untuk mencegah terjadinya polarisasi di antara rakyat Indonesia karena pertarungan Pilpres 2019. Dia menjelaskan, SBY tak ingin kampanye akbar berjalan eksklusif hanya untuk kelompok tertentu saja.
Amir mengaku tak tahu konsep dasar kampanye akbar Prabowo-Sandi sehingga diprotes oleh SBY. Tapi, dia merasa, pesan SBY itu sebagai pengingat, bukan berarti awalnya dalam kampanye akbar, Prabowo-Sandi tak melibatkan tokoh lintas agama.
-
Bagaimana SBY membantu kampanye Prabowo-Gibran? SBY beberapa kali ada di kampanye Prabowo seperti di Aceh dan di Jatim.
-
Siapa pendiri Partai Demokrat? Gagasan pendirian Partai Demokrat pertama kali muncul dari SBY.
-
Bagaimana Prabowo berkampanye? Prabowo bakal menghadiri Waktunya Indonesia Maju di Sentul International Convention Center (SICC)
-
Siapa yang pimpin pertemuan Demokrat? 'ke depan akan ada beberapa pertemuan yang sedang diagendakan oleh Mas AHY (Agus Harimurti Yudhoyono) sebagai ketua umum. Pertama akan ada pertemuan dengan para pengurus di tingkat pusat. Ini rencananya besok akan diadakan di hari Senin, tanggal 4 September,' kata Herzaky ketika dikonfirmasi, Minggu (3/9).
-
Kenapa RK-Suswono gelar kampanye akbar? RK-Suswono berharap, kampanye akbar ini dapat memompa semangat para relawan serta kader dari partai Koalisi Indonesia Maju (KIM) Plus. Selain itu, keduanya juga berharap para relawan dan partai pendukung memanfaatkan sisa waktu untuk terus bekerja memenangkan pasangan RIDO di Pilkada DKI Jakarta 2024.
-
Siapa Ketua Dewan Syuro PKB? Diketahui, Ma'ruf Amin kembali dipercaya menjabat Ketua Dewan Syuro DPP PKB berdasarkan hasilMuktamar ke-VI yang digelar di Nusa Dua Bali, Minggu (25/8) lalu.
"Ini sebagai pengingat, karena selama ini tidak pernah terpublikasi rencana atau ada tidaknya saudara kita dari golongan minoritas (di dalam kampanye Prabowo-Sandi), jadi ini bukan tidak ada dilibatkan, tapi itu sebagai pengingat, kata eksklusifisme yang kita cegah, Alhamdulillah itu diwujudkan," jelas Amir saat berbincang dengan merdeka.com, Minggu (7/4).
Amir belum berkomunikasi lagi dengan SBY setelah kampanye akbar Prabowo-Sandi dilakukan. Dia tak tahu SBY puas atau tidak melihat kampanye pagi tadi.
Tapi secara pribadi dia menilai, kampanye akbar Prabowo-Sandiaga sukses. Menurut dia, Prabowo mampu menetralisir kekhawatiran terbelahnya rakyat Indonesia dengan melibatkan tokoh lintas agama dalam kampanye tadi.
"Saya belum berkomunikasi lagi (dengan SBY), tapi kalau saya sendiri melihat saya kira rata-rata perasaan kita sebagai manusia yang wajar saya kira kita bisa menerima itu sebagai satu kampanye akbar yang telah berhasil tidak eksklusif dan tetap menjaga keutuhan bangsa kita," tambah Amir.
Terkait dengan kampanye akbar yang di awali dengan Salat Subuh berjemaah, Amir melihat hal itu wajar. Sebab, kampanye dimulai pada Pukul 07.00 WIB sehingga masyarakat datang sebelum subuh untuk mengisi luasnya GBK.
"Karena untuk mengisi GBK memerlukan waktu, kampanye dengan banyak orang berada di lokasi saat kewajiban salat Subuh bukan bagian kampanye, tapi kewajiban umat Islam untuk melakukan. Jadi enggak usah dicampuradukan kewajiban ibadah, dengan kampanye ya. Kampanye dimulai jam 7 sampai jam 9 bubar karena diberikan waktu sampai jam 10, masuk mulai sebelum subuh, itu karena lokasi GBK besar tentu mengisi setiap kursi sudut terisi dengan baik tentu memerlukan waktu," kata Sekretaris Majelis Tinggi Demokrat tersebut.
Sekali lagi, Amir menegaskan, surat SBY tersebut hanya sebagai pengingat agar kampanye akbar Prabowo-Sandiaga tak meruncing terbelahnya rakyat Indonesia hanya karena Pilpres 2019. Sebab, nuansa itu sudah terasa beberapa hari sebelum Prabowo-Sandi menggelar kampanye akbar.
"Saya kira sangat baiklah dengan pengalaman seorang SBY melihat bahwa tidak ada keadaan potensi keterbelahan seperti yang kita rasakan saya ini dua kali beliau jadi presiden semua berjalan baik-baik saja, potensi keterbelahan relatif tidak ada yang kita khawatirkan, keterbelahan muncul karena adanya ciri-ciri dari kampanye yang eksklusif dan membuka terbuka dan menganga keterbelahan itu," tutup Amir.
(mdk/rnd)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Partai Demokrat menggelar acara buka puasa bersama dengan Prabowo Subianto sebagai pemenang Pilpres 2024, Rabu (27/3)
Baca SelengkapnyaPrabowo berbicara penuh semangat karena mendapat dukungan penuh.
Baca SelengkapnyaKampanye akbar di Banyuwangi, SBY ajak masyarakat untuk pilih Prabowo-Gibran
Baca SelengkapnyaSBY bahkan membanggakan sosok Prabowo sebagai sahabat lama yang turut berjuant sejak zaman Taruna TNI
Baca SelengkapnyaKata "Amin" kini sensitif diucapkan di kalangan Partai Demokrat. Beberapa kader yang mengucapkannya membuat ekspresi SBY berubah.
Baca SelengkapnyaPartai Demokrat menggelar Rapimnas pada 21 September 2023, dan akan dihadiri partai Koalisi Indonesia Maju (KIM).
Baca SelengkapnyaSBY lebih memilih Prabowo Subianto-Gibran karena dinilai lebih siap memimpin Indonesia
Baca SelengkapnyaKetua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menyampai pidato di kampanye akbar di Stadion Gajayana Malang, Jawa Timur, Kamis 1 Januari 2024.
Baca SelengkapnyaSejumlah menteri Kabinet Indonesia Maju turut menghadiri kampanye akbar Prabowo-Gibran di GBK.
Baca SelengkapnyaSBY hadir bersama rombongan Majelis Tinggi Partai lainnyaib menyampaikan langsung dukungannya tersebut kepada Prabowo.
Baca SelengkapnyaPartai Demokrat menggelar kampanye akbar di Stadion Gajayana Malang, Jawa Timur, Kamis 1 Januari 2024
Baca SelengkapnyaHasil keputusan Majelis Tinggi Partai bahwa Demokrat mendukung Prabowo
Baca Selengkapnya