Petinggi parpol kubu Jokowi beri isyarat soal sosok Cawapres
Merdeka.com - Teka teki siapa calon wakil presiden Joko Widodo (Jokowi) nampaknya sudah mulai terbaca. Meski para parpol koalisi menutup rapat informasi itu, tapi para petinggi partai telah mengirim sinyal-sinyal sosok siapa cawapres Jokowi itu.
Semula, Jokowi menegaskan, kandidat cawapresnya ada sekitar 10 orang. Setelah itu mengerucut menjadi lima orang. Setelah terjadi pertemuan dengan ketum parpol di Istana, Bogor, pada 23 Juli lalu, Jokowi dan parpol koalisi sepakat menyerahkan sepenuhnya cawapres kepada Jokowi.
"Sepakat satu nama diserahkan kepada Pak Jokowi," kata Sekjen Hanura Herry Lontung Siregar saat ditemui merdeka.com di Gedung DPR, dua pekan lalu.
-
Siapa yang akan menjembatani Jokowi dan PDIP? 'Pak Prabowo yang akan bisa menjembatani kembali, merajut kembali hubungan Pak Jokowi dengan PDIP. Kita tahulah, dalam hati mereka masing-masing sebenarnya sih sangat mungkin ketemu. Kenapa? Ya Pak Jokowi juga kan besar di PDI-P dan PDI-P juga kan pernah ikut dibesarkan Pak Jokowi,' kata Habiburokhman di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (26/3).
-
Siapa yang mengklaim telah menyatu dengan Jokowi? Menteri Pertahanan (Menhan) sekaligus calon presiden (capres) nomor urut 2, Prabowo Subianto mengatakan dirinya sudah menyatu dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi). Sebab, Jokowi mampu menyatukan lawan menjadi kawan.
-
Siapa yang dipanggil Jokowi? Presiden Joko Widodo (Jokowi) memanggil dua menteri Partai Kebangkitan Bangsa, yaitu Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi Indonesia (Mendes-PDTT) Abdul Halim Iskandar dan Menaker Ida Fauziyah.
-
Siapa yang usulkan Jokowi jadi pemimpin? Usulan tersebut merupakan aspirasi dan pendapat dari sejumlah pihak.
-
Siapa yang mendampingi Jokowi saat mencoblos? Jokowi didampingi Ibu Negara Iriana mencoblos capres-cawapres, caleg DPR RI, DPD RI, dan DPRD Kota Jakarta.
-
Siapa Ajudan Presiden Jokowi? Kapten Infanteri Mat Sony Misturi saat ini tengah menjabat sebagai ajudan Presiden Joko Widodo.
Pendaftaran capres dan cawapres di KPU tinggal dua hari lagi. Pada 10 Agustus Pukul 00.00 WIB, KPU menutup pendaftaran. Meskipun, aturan membolehkan KPU memperpanjang selama 14 hari jika pada masa normal yang sudah ditentukan, tak ada capres cawapres yang daftar, atau baru satu pasang yang mendaftar.
Sejumlah isyarat petinggi parpol koalisi diungkap di hari-hari akhir jelang penutupan pendaftaran. Ketum PPP Romahurmuziy misalnya, dalam akun Twitter-nya, menyatakan, sosok cawapres Jokowi sudah malang melintang duduki jabatan publik.
"Dia juga mewakili warna religiusitas ormas Islam terbesar di Indonesia serta sudah malang-melintang dalam aneka jabatan publik sejak reformasi. Dan yang pasti, seperti sudah saya tegaskan tidak akan keluar dari 10 nama yang saya pernah saya sampaikan Juli lalu. Siapa hayo. Selamat menebak," tulis Romahurmuziy, Rabu (8/8).
Sejauh ini, ada tiga nama kuat cawapres Joko Widodo. Mereka adalah mantan Panglima TNI Jenderal (purn) Moeldoko, mantan Ketua MK Mahfud MD dan Ketua MUI Ma'ruf Amin. Jusuf Kalla (JK) juga sempat masuk, tapi terganjal aturan karena sudah dua kali menjadi wapres, meskipun aturan itu sedang digugat di MK.
Jika dilihat dari sinyal ini, Mahfud MD lebih memiliki pengalaman ketimbang dua calon lainnya. Mahfud pernah menjadi Plt. Staf Ahli dan Deputi Menteri Negara Urusan HAM (1999–2000). Dia juga pernah menjabat Menteri Pertahanan Republik Indonesia, kemudian Menteri Kehakiman (2000–2001).
Dia juga merupakan Anggota DPR RI, menempati Komisi III dan Wakil Ketua Badan Legislatif (2004–2008). Juga menjadi Anggota Tim Konsultan Ahli pada Badan Pembinaan Hukum Nasional (BPHN) Depkum HAM RI (sekarang).
petinggi parpol kirim sinyal sosok cawapres Jokowi ©2018 Merdeka.com/istimewa
Selain jadi Ketua Mahkamah Konstitusi Republik Indonesia (2008–2013), dia juga saat ini menajat sebagai Anggota Dewan Pengarah Badan Pembinaan Ideologi Pancasila bentukan Presiden Jokowi.
Sinyal tak cuma diberikan oleh Romahurmuziy, tapi juga Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin. Tiba-tiba, Lukman melalui Twitternya, menuliskan tentang kadar ke-NU-an seseorang.
"Hematku, ukuran ke-NU-an seseorang bukanlah diukur dari pernah/tidaknya jadi pengurus NU atau anaknya tokoh NU atau bukan. Mereka yang pikiran, perilaku, dan sikap keagamaan dan kemasyarakatannya sesuai Khittah NU, itulah orang NU," tulis Lukman.
Cuitan Lukman ini memang tak berkaitan dengan Pilpres 2019, tapi beberapa waktu lalu, sempat muncul perdebatan tentang kadar ke-NU-an seorang Mahfud MD. Mahfud disebut tak mencerminkan NU karena tak pernah menjadi struktur di organisasi terbesar Indonesia tersebut.
petinggi parpol kirim sinyal sosok cawapres Jokowi ©2018 Merdeka.com/istimewa
Politikus PKB Dita Indah Sari yang sempat mempertanyakan kadar ke-NU-an seorang Mahfud MD. Sehingga kala itu, Dita melihat Mahfud sulit diterima jika jadi cawapres Jokowi.
"Pak Mahfud tak bisa disebut mewakili kalangan NU, yang merupakan unsur mayoritas dari umat Islam. Sehingga Pak Mahfud ini karakternya lebih akademisi, profesional. Sehingga manfaat politik yang bisa didapat Jokowi jadi minimal," kata Dita Rabu 11 Juli lalu.
Keyakinan Mahfud MD bakal dipinang menjadi cawapres Jokowi juga diungkapkan oleh Pengurus Cabang Istimewa NU (PCINU) Amerika, Akhmad Sahal. Dalam tulisan singkatnya di Twitter, Sahal hanya mengungkap inisial.
"Insya Allah JKW-MMD," tulis dia yang juga merupakan aktivis Jaringan Islam Liberal ini.
Cuitan Sahal ini diretwit oleh 192 pengikutnya. Disukai oleh 647 netizen dan menuai beragam komentar hingga 132 tulisan.
(mdk/rnd)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Presiden Joko Widodo mendukung semua capres dan cawapres yang akan maju di pilpres 2024.
Baca SelengkapnyaPDIP menegaskan tidak punya niatan untuk membubarkan koalisi lain.
Baca SelengkapnyaReaksi Dingin Puan Ditanya Isu Manuver Jokowi Rebut Kursi Ketum PDIP
Baca SelengkapnyaKaesang mengaku tak ingin mencampuri urusan sang ayah.
Baca SelengkapnyaSecara partai, Jokowi harusnya mendukung Ganjar. Namun, Jokowi juga terlihat mesra dengan Prabowo.
Baca SelengkapnyaKeanggotaan partai politik Jokowi dipertanyakan setelah menyebut presiden boleh kampanye dan berpihak pada pasangan calon tertentu di pemilu.
Baca SelengkapnyaHasto pun mengaku, jika Megawati Soekarnoputri tengah melakukan kontemplasi serta pengkajian.
Baca SelengkapnyaAdapun sejauh ini, nama yang sudah mengerucut sebagai cawapres potensial untuk Prabowo Subianto ada empat orang.
Baca SelengkapnyaIsu Jokowi masuk dalam bursa ketua umum Partai Golkar semakin kencang. Jokowi akhirnya merespons isu tersebut.
Baca SelengkapnyaJokowi beralasan, fokusnya bekerja saat ini juga dilandasi kekhawatiran situasi global yang tidak menentu.
Baca SelengkapnyaPKB menyebut, jika cawapres menjadi faktor penentu pendongkrak elektabilitas capres.
Baca Selengkapnya