Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Pidato soal kisruh Golkar, Ical empat kali sebut pahitnya hidup

Pidato soal kisruh Golkar, Ical empat kali sebut pahitnya hidup Kubu Ical tanggapi putusan MA. ©2015 merdeka.com/imam buhori

Merdeka.com - Ketua Umum Partai Golkar versi Munas Bali, Aburizal Bakrie menyampaikan pidato pembukaan rapat pimpinan nasional (Rapimnas) Partai Golkar di JCC, Senayan, Jakarta, Sabtu (23/1). Dalam pidatonya, Ical sapaan akrabnya, menyinggung soal tujuan Rapimnas sebagai pintu masuk konsolidasi untuk menyelesaikan konflik di internal partai.

Saat bicara konflik internal yang tak berujung, Ical berulang kali menyatakan kesedihannya dan pahitnya kondisi saat ini. Rasa sedih dan pahit disampaikan ketika Ical mengkritik campur tangan politik dan kekuasaan pemerintah yang justru mengalahkan supremasi hukum.

"Kita masih menunggu keputusan MA, selanjutnya keputusan Menkum HAM. Kita semua tahu supremasi hukum masih jadi cita-cita luhur yang belum sepenuhnya terwujud dalam realita. Selain proses hukum, faktor politik dan kekuasan berperan dan tidak bisa kita abaikan. Itulah kenyataan yang harus kita terima di republik tercinta. Memang pahit. Pahit. Itulah realitas kehidupan. Terhadap semua itu kita tak boleh kecil hati, kehilangan pegangan. Jangan kita mengutuk gelap malam tapi kita nyalakan pelita untuk terangi malam itu," ujar Ical.

Ical menyinggung soal rasa pahit yang harus diterima karena kondisi partai terpecah belah. Desakan penyelenggaraan musyawarah nasional luar biasa (Munaslub) mencuat sebagai solusi menyelesaikan persoalan. Menurutnya, kondisi itu pahit.

"Rapimnas harus bersikap soal penyelenggaraan Munaslub. Dalam situasi normal barangkali Munaslub tidak diperlukan, tapi kondisi kita dan partai dibutuhkan penyelesaian di luar jalur normal. Diwadahi sah dan terlembaga lewat Munaslub. Sedih, pahit, tapi kita harus bisa pahami kondisi dan pandai baca situasi. Kita menerima ini untuk menyatukan kembali partai. Kita terima meskipun pahit," tegasnya.

Ical kembali menyinggung soal pahitnya hidup ketika menyinggung soal konsolidasi partai menghadapi pemilihan kepala daerah (Pilkada). Dia mengingatkan, untuk bertarung dalam pilkada serentak, butuh persiapan panjang. Ical berharap akhir 2016, konflik dalam tubuh partai bisa selesai dan Golkar fokus mempersiapkan diri bertarung dalam Pilkada serentak 2017.

"Dari lubuk hati saya terdalam, secara jelas, ambilah keputusan tuntas dan jelas arahnya. Saya ketua umum akan patuh dan loyal pada keputusan tersebut. Saudara yang punya keputusan. Saya terdepan yang akan mengawal keputusan agar terlaksana dan paripurna. Akhir 2016 Golkar memulai era baru, langkah baru di mana kader dan pimpinan bergerak seirama, kebersamaan, saling bantu, saling dukung dan rebut kejayaan Golkar sebagai kekuatan yang disegani di penjuru nusantara. Ya memang kondisi sekarang pahit, itu lah hidup," katanya.

(mdk/noe)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
100 Caption Capek Bahasa Inggris dan Artinya, Luapkan Rasa Lelah dengan Kata-kata
100 Caption Capek Bahasa Inggris dan Artinya, Luapkan Rasa Lelah dengan Kata-kata

Caption dapat menjadi sarana pelampiasan banyak rasa, seperti rasa capek dan lelah dalam menjalani hidup.

Baca Selengkapnya
Kata-kata Menerima Kenyataan, Cara Terbaik untuk Legowo dan Lebih Ikhlas
Kata-kata Menerima Kenyataan, Cara Terbaik untuk Legowo dan Lebih Ikhlas

Merdeka.com merangkum informasi tentang kata-kata menerima kenyataan yang bisa dipakai untuk menerima takdir, legowo, dan lebih ikhlas.

Baca Selengkapnya
Megawati: Sekarang Banyak Orang yang Stres
Megawati: Sekarang Banyak Orang yang Stres

Dia pun merasa heran kenapa saat Indonesia sudah merdeka justru banyak orang yang lebih stress

Baca Selengkapnya
VIDEO: Pedas Pidato Ganjar Depan Prabowo-Gibran,  Drakor hingga Demokrasi Belum Baik!
VIDEO: Pedas Pidato Ganjar Depan Prabowo-Gibran, Drakor hingga Demokrasi Belum Baik!

Calon Presiden Ganjar Pranowo menyindir terkait suguhan drama politik hingga kondisi demokrasi Indonesia yang belum baik.

Baca Selengkapnya
VIDEO: Pakar Senior Ikrar Nusa Bhakti
VIDEO: Pakar Senior Ikrar Nusa Bhakti "Kita Tak Ingin Indonesia Jadi Negara Kerajaan Jokowi!"

Dia pun salah satu tokoh yang mendatangi MK saat gelombang aksi gencar menolak pengesahan RUU Pilkada di DPR

Baca Selengkapnya
Ini Alasan Politikus PDIP Tertawa Saat Dengar Pidato Jokowi
Ini Alasan Politikus PDIP Tertawa Saat Dengar Pidato Jokowi

Dia mengkritisi isi pidato Jokowi perihal situasi Indonesia yang akan menghadapi banyak tantangan yang harus diselesaikan.

Baca Selengkapnya