Pidato 'Tewas' Mahathir Mohamad Bikin Rakernas NasDem Riuh Tawa
Merdeka.com - Mantan Perdana Menteri Malaysia Mahathir Mohamad diundang hadri dalam Rakernas NasDem di JCC, Senayan, Jakarta, Jumat (17/6).
Pidato Mahatir bahkan mengundang tawa para peserta rakernas. Mahathir menjadi pembicara pada seminar bertajuk 'Politik Membangun Peradaban'.
"Terlebih dahulu saya juga sadar bahwa mungkin antara perkataan yang saya gunakan agak janggal dan juga lucu pada pendengaran saudara saudari tapi perbedaan ini saya pasti tidak besar," kata Mahathir di JCC, Senayan, Jakarta Pusat, Jumat (17/6).
-
Bagaimana kata-kata lucu disampaikan? Kita hanya perlu menuliskannya di media sosial atau mengirimnya di grup.
-
Kenapa kata-kata sindiran halus digunakan? Kata-kata sindiran yang halus dan bikin orang lain merasa tersayat hati adalah cara terbaik untuk menegur orang yang membuat jengkel. Kata-kata sindiran tersebut bisa disampaikan secara langsung kepada orang yang membuat jengkel, bisa juga dituliskan di media sosial yang ditujukan kepada orang tersebut. Kata-kata sindiran yang halus ini bisa menjadi solusi agar tidak terjadi pertikaian yang berlebihan jika Anda menegurnya secara langsung.
-
Kata-kata serba salah apa yang menjelaskan tentang kesalahan di masa lalu? Hanya karena seseorang punya kesalahan di masa lalu, bukan berarti semua yang dia lakukan saat ini selalu salah di matamu.
-
Siapa yang biasanya menggunakan kata-kata bahasa Jawa lucu? Kata-kata bahasa Jawa lucu saat ini mudah untuk dijumpai.
-
Kenapa kata-kata nyeleneh bisa jadi cerminan diri? Kata-kata nyeleneh tapi bermakna sangat dalam kadang dibutuhkan di saat kondisi tertentu. Kata-kata nyeleneh tapi bermakna bisa dijadikan sebagai penyemangat hidup. Bukan hanya untuk diri sendiri, kata-kata ini bisa menjadi penyemangat bagi orang-orang terdekat kalian.
-
Bagaimana sindiran disampaikan? Biasanya sindiran disampaikan dengan menggunakan kata-kata yang bersifat sinis atau penuh ironi, tanpa secara eksplisit menyatakan kritiknya.
Dia bicara soal rumpun Indonesia dan Malaysia yang sama. Hanya saja terbagi menjadi dua negara yang berbeda.
"Tatkala keseluruhan bumi Indonesia dan Malaysia terbentang dalam satu nusantara, yang tidak terbagi oleh sempadan-sempadan yang hari ini kita kenali sebagai negara bangsa," tambahnya.
Mahathir berbicara tentang sosok pemimpin yang bisa memenangkan Pemilu. Menurutnya seorang pemimpin harus fokus dalam pembangunan nasional dan tidak terpengaruh isu politik.
"Maksud saya setelah pemilu kepemimpinan yang terpilih harus diberi peluang untuk memberi fokus pada pembangunan nasional. Dan tidak terganggu dengan isu-isu politik. Dan yang lain," kata Mahathir.
Lantas, Mahathir menjelaskan, dalam dunia perpolitikan seseorang harus memiliki kematangan. Karena dalam ajang kontestasi politik akan banyak pihak yang menang maupun ‘tewas' atau dimaksud kalah.
"Ini memerlukan kematangan yang berpolitik pihak yang menang dan pihak yang tewas," ujar Mahathir.
Mendengar itu, lantas para peserta pun tertawa sambil bertepuk tangan karena kata ‘tewas’ yang diucap Mahathir. Meski hal tersebut dimaksud sebagai pihak yang kalah.
Sempat memberikan waktu untuk meredam tawa peserta, sambil tersenyum Mahathir kembali melanjutkan pemaparannya tentang prinsip demokrasi yang harus dipahami oleh masyarakat.
Dengan kembali mengulang kata ‘tewas’ untuk pihak yang kalah agar menerima dan menghormati segala keputusan sebagai mayoritas sebagai bentuk demokrasi.
"Demokrasi yang dipegang perlu dipahami sebagai menerima keputusan mayoriti rakyat yang 'tewas' menghormati pesan tersebut dan tidak melakukan yang menyebabkan ketidakstabilan kepada negara," ucapnya.
Pertemuan Sahabat Lama
Adapun dalam seminar ini, Ketua Umum NasDem Surya Paloh juga sempat mengungkap rasa senangnya kedatangan sosok Mahathir yang merupakan sahabat lamanya. Untuk bersedia datang ke acara Rakernas NasDem.
"Sore ini kita kedatangan tamu yang istimewa, teman lama dengan senioritas yang beliau miliki, lebih dari 40 tahun yang lalu kami bersama dan berkenalan," tuturnya.
"Kami berterima kasih hanya dalam waktu singkat kurang dari 2x24 jam, beliau mengatakan bersedia untuk NasDem. Ini luar biasa, seorang tokoh yang begitu kawakan yang memberikan inspiring kita semua bahkan dunia," lanjutnya.
Dia pun berharap dengan kedatangan sosok Mahathir di Rakernas NasDem bisa mendatangkan semangat bagi kadernya untuk menyiapkan diri menghadapi pemilu maupun pilpres nanti.
"Ini juga yang tentunya menambah spirit kita motivasi diri kita untuk kita lebih jujur dan memberikan nilai atas fakta objektif sebagai individu warga negara ini kita punya niat baik ingin lebih baik maka bergerak terus agar lebih baik," ucapnya.
(mdk/rnd)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pidato kenegaraan Presiden Jokowi jelang hari kemerdekaan Indonesia, mengejutkan banyak pihak.
Baca SelengkapnyaNusron juga sempat menyinggung pidato tidak ditemani istri.
Baca SelengkapnyaMenag Yaqut, kemudian membuat pantun khusus sebagai ungkapan perpisahan dengan para anggota DP
Baca Selengkapnya"Kalau menjadi pejabat, bikin kebijakan yang memberi manfaat kepada masyarakat," kata Manfud
Baca SelengkapnyaMomen Wamenhan Salah Sebut Pemerintahan Jokowi-Gibran, Rapat DPR Langsung Heboh
Baca SelengkapnyaMenurut Nusron, ucapan itu bentuk kegelisahan dari Megawati.
Baca SelengkapnyaMahfud juga meminta jemaah agar tidak menggunakan cara kotor untuk meraih jabatan agar hidup tetap tenang.
Baca SelengkapnyaMahfud Md meminta untuk bertanya yang masuk akal, jangan bertanya seperti orang bodoh
Baca SelengkapnyaJuru Bicara Prabowo, Dahnil Anzar Simanjuntak angkat bicara soal ucapkan capres Prabowo 'ndasmu etik' dalam sambutan di Rakornas Partai Gerindra
Baca SelengkapnyaMegawati merasa sang pembuat lirik sudah membuat Indonesia Raya dengan mengacu kondisi di Tanah Air.
Baca SelengkapnyaPrabowo menceritakan kembali momen saat berdebat dengan Anies. Prabowo mengucapkan kata 'ndasmu etik'.
Baca SelengkapnyaDahnil berharap semua pihak untuk introspeksi diri, jangan karena batal berpasangan dengan Gibran Rakabuming Raka lalu mereka menjelek-jelekan pihak lain.
Baca Selengkapnya