Pihak keamanan dinilai kecolongan insiden teror di kawasan Sarinah
Merdeka.com - Aparat keamanan dinilai kecolongan dengan adanya aksi terorisme yang terjadi di kawasan Gedung Sarinah, Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat. DPD RI merasa insiden ini menunjukkan bahwa pihak keamanan kecolongan.
Ketua DPD Irman Gusman mengaku telah mengingatkan tentang potensi teror di Tanah Air sejak beberapa bulan lalu. Terutama kepada Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT)
"Saya sudah mengingatkan sebenarnya waktu pertemuan DPD dan BNPT segala macam, mengingatkan 2 bulan lalu supaya ini kita harus jaga. Jadi ini memang kita agak kecolongan ya, jadi menurut saya kita harus evaluasi lebih dalam. DPD sudah mengingatkan sebetulnya," kata Irman di Hotel Bidakara, Jakarta, Kamis (14/1).
-
Di mana teror pembakaran terjadi? Pelaku pembakaran misterius di Kampung Tipar, RT 02, RW 06, Kelurahan Mekarsari Kecamatan Cimanggis, Depok mulai terungkap.
-
Kenapa TPA Putri Cempo terbakar? Dugaan awal, kebakaran terjadi akibat suhu panas akibat kemarau dan tingginya gas metana yang menumpuk di bawah sampah.
-
Siapa pelaku pembakaran di Tanjung Priok? Pengungkapan kasus ini bermula dari peristiwa kebakaran Seorang paman bernama DZ (53), tega menghabisi nyawa remaja perempuan berinisial AZH (15) yang juga merupakan keponakannya di Jalan Sunter Permai Raya, Tanjung Priok, Jakarta Utara.
-
Apa yang terbakar di TPA Putri Cempo? Luas lahan TPA yang mengalami kebakaran mencapai dua hektare.
-
Siapa yang dikritik oleh petugas damkar? 'Terus juga istilah kata, pak jangan dengerin orang yang bisikin bapak. Kasihan pak, bapak elektabilitasnya menurun, pak, jadinya. Yang bisikin bapak jangan mau, pak. Istilahnya bapak di-seblokin,' lanjut Sandi petugas damkar.
-
Mengapa TPA Suwung terbakar? 'Yang kami pantau sampai dengan tadi pagi jelang siang ini, sudah lebih dari 15 hektare sebaran kebakaran di areal TPA Suwung,' kata Rentin, Jumat (13/10).
Mengenai potensi adanya kelalaian aparat pengamanan, termasuk Badan Intelijen Negara (BIN) dalam mengantisipasi serangan terorisme, Irman menilai itu butuh waktu. Namun, pihaknya meminta untuk tidak mencari kambing hitam atas insiden itu.
"Ya kita tidak bisa menuduh siapa, tapi ini adalah sebuah hal yang perlu kita kaji kembali lebih dalam, untuk menjadi bahan evaluasi kita. Untuk mudah-mudahan ke depan ini benar-benar menjadi pelajaran kita, jadi sekarang bukan waktunya dulu menyalahi siapa, tapi bagaimana kita menyikapi ini," ujarnya.
Irman pun mengaku prihatin dan berbelasungkawa atas adanya aksi terorisme di pusat Kota Jakarta.
"Tentu saya mengucapkan prihatin, saya mengucapkan duka cita mendalam. Sebab masalah terorisme ini tidak bisa kita prediksi jadi memang betul-betul harus dengan pendekatan yang komprehensif yang akarnya adalah kemiskinan dan radikalisme," imbuh Irman.
Terkait adanya potensi pengalihan isu atas kejadian itu, Irman tidak sependapat. Apalagi salah satu isu diembuskan terkait divestasi saham PT Freeport bertepatan dengan peristiwa teror Thamrin ini "Saya kira tidak. Bukan teori konspirasi gitu," tutupnya.
Sementara itu, Ketua PPP versi Muktamar Jakarta, Djan Faridz mengaku insiden penembakan dan pengeboman di Jakarta merupakan aksi biadab. Pihaknya mengutuk aksi teror tersebut.
"Perbuatan sangat terkutuk. Ajaran Agama manapun tentunya tidak ada yang menyuruh perbuatan keji tersebut. Untuk itu, pelaku harus dihukum seberat-beratnya," kata Djan dalam keterangannya.
Untuk itu, pihaknya meminta pemerintah segera mengusut tuntas kejadian teror ini. Tentu dilakukan sesuai fakta di lapangan. PPP juga meminta berbagai pihak sementara menahan diri untuk tidak mengeluarkan pernyataan membuat gaduh dan membuat masyarakat makin cemas.
"Kami mengimbau seluruh Anak bangsa bersatu padu melawan terorisme dan sekaligus mengimbau kepada semua pihak agar menahan diri untuk mengeluarkan pernyataan yang berakibat kegaduhan baru," ungkapnya.
Djan juga meminta kader sayap partai membantu pihak keamanan membuat situasi kondusif di lingkungannya. Dia berharap kejadian ini membuat Indonesia semakin kuat dan bersatu. (mdk/ang)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Komisi III DPR berharap tidak ada lagi informasi mengenai pembiaran terhadap laporan KDRT kepada polisi.
Baca SelengkapnyaTermasuk mengangkat isu Patung Yesus yang sebenarnya telah dibahas dan telah diselesaikan oleh unsur Forkopimda dan para tokoh di Intan Jaya.
Baca SelengkapnyaWakil Ketua Komisi III Ahmad Sahroni menegaskan, polisi harus mengedepankan hak asasi manusia (HAM) dalam setiap menjalankan tugasnya, termasuk saat patroli.
Baca SelengkapnyaKomisi III juga mengecam tindakan salah tangkap yang dilakukan polisi.
Baca SelengkapnyaAkibatnya, kebocoran infomasi kerap membuat gagal operasi tangkap tangan (OTT).
Baca SelengkapnyaKasus salah tangkap dan dugaan penganiayaan yang dilakukan anggota kepolisian di Sukabumi menjadi atensi Kapolda Jabar Irjen Pol Akhmad Wiyagus.
Baca SelengkapnyaMeski begitu, ia memastikan hingga kini belum ada peningkatan eskalasi ancaman teroris di Indonesia.
Baca SelengkapnyaGaduh Kabasarnas Tersangka Suap, Ini Aturan Hukum KPK Sebenarnya Bisa Tangani Korupsi di TNI
Baca SelengkapnyaAnggota Komisi III DPR RI Gilang Dhielafararez mengingatkan Polri agar tidak asal tangkap seperti kasus Pegi Setiawan.
Baca SelengkapnyaPangdam XVII Cenderawasih Mayjen TNI Izak Pangemanan mengungkapkan duduk perkara penyerangan Mapolres Jayawijaya.
Baca SelengkapnyaSahroni mengatakan polisi harus membongkar hingga tuntas jaringan judi daring yang melibatkan pegawai di Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi)
Baca SelengkapnyaAda dua permintaan Sahroni ke Kapolda Sumbar buntut anak buahnya tembak sesama solisi
Baca Selengkapnya