'Pilgub DKI rasa Pilpres'
Merdeka.com - Konstelasi politik jelang Pilgub DKI kian seru pasca PDIP, Golkar, Hanura dan NasDem mengusung Basuki Tjahaja Purnama (Ahok)-Djarot Saiful Hidayat di Pilgub DKI. Sebab, parpol-parpol non-Ahok belum juga memutuskan siapa calon yang bakal diusung untuk melawan Ahok-Djarot.
Keputusan pun harus segera dibuat. Konsolidasi pun dilakukan oleh parpol non-Ahok. Jika di kubu Ahok ada sosok Megawati Soekarnoputri, di kubu parpol non-Ahok ada Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) yang menjadi salah satu tokoh penentu.
Rabu (21/9) malam, SBY mengumpulkan para elite parpol non-Ahok di kediamannya di Cikeas, Jawa Barat. Mereka yang hadir antara lain; Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan, Ketua Umum PPP Romahurmuziy (Romi), Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar dan sejumlah petinggi Demokrat.
-
Bagaimana cara Pilkada DKI 2017? Pemilihan umum Gubernur DKI Jakarta 2017 (disingkat Pilgub DKI 2017) dilaksanakan pada dua tahap, yaitu tahap pertama di tanggal 15 Februari 2017 dan tahap kedua tanggal 19 April 2017 dengan tujuan untuk menentukan Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta periode 2017–2022.
-
Siapa saja kandidat yang bertarung di Pilkada DKI 2017? Pada putaran pertama, ada tiga pasangan calon: Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) - Djarot Saiful Hidayat; Anies Baswedan - Sandiaga Uno; dan Agus Harimurti Yudhoyono - Sylviana Murni.
-
Bagaimana Pilkada DKI 2017 dijalankan? Pilkada DKI Jakarta 2017 merupakan salah satu pemilihan kepala daerah yang paling menonjol dalam sejarah Indonesia karena berbagai dinamika politik dan sosial yang terjadi.
-
Mengapa Pilkada DKI 2017 menarik perhatian? Pilkada DKI 2017 menjadi salah satu pemilihan kepala daerah yang menarik perhatian. Saat itu, pemilihan diisi oleh calon-calon kuat seperti Basuki Tjahaja Purnama, Anies Baswedan, dan Agus Harimurti Yudhoyono.
-
Siapa ketua KPU DKI Jakarta? Keputusan itu ditetapkan Ketua KPU DKI Wahyu Dinata pada Sabtu, 9 Maret 2024.
-
Siapa yang dikritik Golkar soal maju Pilgub DKI? Ketua DPP Partai Golkar Ace Hasan Syadzily menyindir, Anies Baswedan yang tengah mempertimbangkan maju kembali di Pemilihan Gubernur Jakarta.
Berita Pilpres 2024 lainnya, bisa dibaca di Liputan6.com
Mereka menggelar rapat tertutup buat menentukan siapa cagub cawagub yang bakal diusung untuk menaklukan Ahok-Djarot. Seperti diketahui, sejumlah nama masuk dalam 'radar' parpol non-Ahok untuk dicalonkan melawan Ahok-Djarot. Mereka antara lain; Anies Baswedan, Yusril Ihza Mahendra, Rizal Ramli, Sandiaga Uno, Saefullah, dan Sylviana Murni.
Namun ada yang menarik, dalam pertemuan itu tak hadir perwakilan dari Gerindra dan PKS. Diketahui, Gerindra dan PKS sudah mendeklarasikan calonnya sendiri. Sementara, Demokrat, PPP, PKB dan PAN, memiliki keinginan yang berbeda.
Jika tak menemui titip sepakat, koalisi kekeluargaan yang berisi parpol non-Ahok itu bakal pecah dan mengusung dua paket pasangan calon. Alhasil peluang ada tiga pasangan calon di pilgub DKI kian terbuka.
Kemungkinan itu diamini oleh Sekjen PPP Asrul Sani. Menurutnya, kemungkinan Pilgub DKI akan melibatkan dua pasangan calon dan akan berlangsung head to head atau satu putaran. Hal tersebut akan terjadi apabila Gerindra dan PKS bergabung ke poros alternatif.
Namun, jika Gerindra dan PKS tak bergabung dan lebih memilih mengusung paket calon sendiri, maka akan ada tiga pasangan calon dan Pilgub DKI akan berjalan dua putaran.
"Artinya bisa saja di dalam Pilkada DKI ini yang terjadi head to head. Tapi enggak nutup kemungkinan juga tidak head to head tapi ada 3 pasang tetap dengan komitmen siapapun nanti kalau ada putaran ke-2 akan kami dukung sebagai konsistensi komitmen awal kita enggak dukung petahana," kata Asrul di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (21/9).
"Sama besarnya 4 poros ini satukan dengan Gerindra dan PKS sehingga terhadap head to head. Peluangnya sama besarnya untuk 3 atau 2 pasangan. Ada manfaat maslahat dan mudaratnya kalau 2 atau 3 pasang," sambung Asrul.
Sementara itu, Rabu tengah malam, pertemuan para ketua umum parpol di kediaman SBY belum juga menghasilkan siapa calon yang bakal diusung. Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan hanya mengatakan, empat partai yakni Demokrat, PKB, PPP dan PAN sepakat mengusung calon bersama.
"Kita sepakat tadi, bulat mengusung kandidat-kandidat Pilgub DKI pada alternatif sudah kerucut akan difinalisasi besok," kata Zulkifili Hasan.
Zulkifli menegaskan, empat partai yang hadir juga masih membuka peluang untuk koalisi bersama PKS dan Gerindra yang tak hadir dalam pertemuan tersebut.
"Di samping itu, kita juga komunikasi terus dengan teman-teman Gerindra dan PKS. Kira-kira begitu hasilnya malam ini. Komunikasi untuk bisa bersama-sama dalam Pilgub tahun 2017 mendatang," terang dia.
Zulkifli mengatakan, nama calon gubernur dan wakil gubernur memang sudah mengerucut. Tapi akan dikonfirmasi lagi hari ini.
"Nama sudah mengerucut, siapa dia, itu akan disampaikan namanya di sini. Jam 12 siang nanti," tutup Zulkifli.
Sebelum rapat dimulai, SBY sendiri sempat melontarkan canda kepada para wartawan yang datang ke kediamannya.
"Ini Pilgub DKI serasa Pilpres ya," canda SBY.
Ya, sebagai ibu kota, DKI pastinya menjadi miniatur Indonesia. Karenanya, perebutan kepemimpinan di DKI pun menjadi perhatian semua pihak secara nasional. Karenanya tak salah jika SBY menyebut Pilgub DKI rasa Pilpres.
(mdk/dan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ketua DPP PDIP Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok menyatakan siap maju Pilkada
Baca SelengkapnyaYunarto juga mengomentari munculnya nama Pramono Anung, sosok yang dekat dengan Jokowi
Baca SelengkapnyaPDI Perjuangan menyiapkan delapan nama sebagai bakal calon gubernur pada Pilkada DKI Jakarta mendatang.
Baca SelengkapnyaPolemik ini merupakan buntut dari kandasnya AHY sebagai Bakal Cawapres mendampingi Anies Baswedan.
Baca SelengkapnyaMenteri aktif itu mengaku mendapat restu dari sosok pak lurah untuk membentuk koalisi baru bersama Partai Demokrat, PKS dan PPP.
Baca SelengkapnyaHubungan Demokrat dan PDIP sebelum Pemilu 2024 sempat cair.
Baca SelengkapnyaPKB akan bekomunikasi dengan PDIP membahas calon kuat yang akan menjadi jagoan mereka.
Baca SelengkapnyaAhok sudah berkomunikasi dengan politisi PDIP Landen Marbun dan Ketua DPD PDIP Sumatera Utara Rapidin Simbolon.
Baca SelengkapnyaSaid menyebut PDIP tinggal menunggu waktu yang tepat untuk mengumumkan nama yang akan diusung di Pilgub Jakarta.
Baca SelengkapnyaMenurut Bobby, seluruh partai berhak mencalonkan nama-nama di Pilkada Sumut 2024.
Baca SelengkapnyaAhok menceritakan hanya Megawati yang mendukungnya sebagai Cagub DKI.
Baca Selengkapnya