Pilgub Jabar berpotensi dihantui Isu SARA seperti di Jakarta
Merdeka.com - Pola pemenangan di DKI Jakarta berpotensi akan terjadi di Pilgub Jabar. Masyarakat Jabar diimbau hati-hati untuk tidak terprovokasi. Direktur Eksekutif Lembaga Survei Lingkar Studi Informasi dan Demokrasi (LSID), Dedi Barnadi menyebut aksi 212 banyak diikuti masyarakat Jabar.
"Saat ini indikasinya terlihat. Caci maki di media sosial sudah banyak bermunculan," katanya saat ditemui usai pemaparan hasil survei pemetaan Cagub dan Cawagub Pilgub Jabar di Centropunto, Jalan Trunojoyo, Kamis (14/12/2017).
Meski berharap pola pemenangan di DKI Jakarta tidak terjadi, namun ia mengimbau partai yang mengusung Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) bisa menjadi sasaran.
-
Siapa yang unggul dalam survei Pilkada Jabar? 'Ini nama nama yang muncul di kalangan elite, Dedi Mulyadi muncul dari internal Gerindra, Ilham Akbar Habibie dari Nasdem, Ridwan Kamil dari Golkar,' kata Direktur Eksekutif Indikator Politik Burhanuddin Muhtadi dalam paparan surveinya pada 4 Juli 2024 lalu.
-
Siapa yang diprediksi unggul dalam Pilkada Jateng? Direktur Eksekutif Lembaga Survei Indonesia Djayadi Hanan, mengungkapkan alasan Ketua Umum PSI Kaesang Pangarep unggul karena adanya pengaruh Presiden Joko Widodo (Jokowi).
-
Siapa yang diusung Partai Nasdem untuk Pilgub Jabar? Anak Presiden ke-3 ini diusung oleh Partai NasDem.
-
Bagaimana persiapan Polda Jateng untuk Pemilu 2024? Polda Jateng akan berkoordinasi lintas sektoral, mulai dari pengawalan logistik pemilu, pengamanan pelaksanaan, hingga penempatan personel di tiap tempat pemungutan suara (TPS). Kapolda Jateng Irjen Pol Ahmad Luthfi mengatakan, kini pihaknya tengah melakukan koordinasi guna menempatkan tiap personel di 117.000 TPS yang ada di Jawa Tengah.
-
Siapa yang akan didaftarkan PDIP Jabar? 'Hampir dipastikan bahwa malam hari ini DPD PDIP Jabar akan mendaftarkan secara resmi pasangan Calon Gubernur dan calon wakil gubernur yaitu Anies Baswedan dan Kang Ono Surono. Nah ini kita tinggal menunggu tahapan-tahapan berikutnya agar proses pendaftaran secara resmi ini bisa berjalan dengan lancar,' kata Folmer saat dikonfirmasi, Kamis (29/8).
-
Kapan Pilkada Jakarta akan diadakan? Sebagaimana diketahui, Ridwan Kamil akan berkompetisi di Pilkada Jakarta 2024 yang akan diadakan pada 27 November mendatang.
Seperti diketahui, di Pilgub DKI lalu Nasdem, Golkar, PDIP dan Hanura harus hati-hati. Di Pilgub Jabar, Ridwan Kamil sejauh ini didukung oleh barisan partai yang pengusung Ahok, meski tidak semuanya.
"Memang, Ahok dan Ridwan Kamil berbeda dari sisi sosok, tapi tetap saja, potensi untuk mencari ruang untuk menjatuhkan salah satu pasangan oleh oknum melalui partainya, bukan sosok," ucapnya.
Seperti diketahui, aksi 212 di Jakarta berpengaruh dalam perolehan suara pasangan Ahok-Djarot yang sudah notabene selalu unggul dalam berbagai survei. Pasangan itu akhirnya kalah dari Anies-Sandi.
Pendapat serupa disampaikan pula oleh Pengamat politik dari Unpad Muradi. Indikasinya bisa dilihat dari rencana ajakan Gerindra kepada PKS dan PAN dalam koalisi.
Pendekatan keagamaan bisa terulang di Jawa Barat jika Gerindra, PKS, dan PAN menghendaki arah tersebut. "Ada indikasi ke arah sana," kata Muradi di Bandung, Senin (12/11/2017).
Hal ini diperkuat dengan adanya pernyataan Ketua DPW Partai Gerindra Jawa Barat Mulyadi yang ingin mengulang koalisi Pilkada Jakarta 2017 di Pilgub Jabar 2018.
"Kalau isunya agama, susah untuk mengatakan tidak. Bahwa ini efektif betul," katanya.
Tetapi, menurutnya sekarang tinggal menunggu arah Gerindra, apakah akan tetap menggunakan pendekatan keagamaan atau tidak. Namun, Muradi berharap hal itu tidak terjadi karena hanya akan merusak kondisi di Jawa Barat.
Disinggung langkah-langkah yang harus dilakukan pesaing koalisi Gerindra jika hal itu terjadi, menurutnya harus bisa meng-counter isu-isu keagamaan yang dimunculkan.
Salah satu yang terpenting dengan mengusung calon yang memiliki kultur keagamaan yang kuat. Sebagai contoh, kata dia, Ridwan Kamil harus memilih calon wakil gubernur yang berasal dari latar belakang ulama mengingat sebagian besar penduduknya muslim.
"Kang Emil harus mencari wakil yang bisa meng-counter isu itu di masyarakat. (Sosok wakil dari kalangan) ulama yang mampu meng-counter itu," ucapnya.
(mdk/bal)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kerawanan tinggi potensial terjadi pada tahapan kampanye dan proses pemungutan suara.
Baca SelengkapnyaCalon Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi mengaku mendapat serangan isu SARA. Dedi tidak terlalu memikirkannya karena yakin menang.
Baca SelengkapnyaBawaslu DKI telah memetakan tiga kategori kerawanan yang terjadi di Pilgub DKI Jakarta yaitu tinggi, sedang, dan rendah.
Baca SelengkapnyaPelaksanaan Pilkada secara serentak nanti memiliki kerawanan yang lebih besar dibandingkan Pilpres maupun Pileg.
Baca SelengkapnyaIni terjadi karena pemilih dan peserta atau calon kepala daerah memiliki kedekatan yang lebih, bahkan diwarnai unsur kekeluargaan dalam kompetisi.
Baca Selengkapnya"Kalau DKI (Jakarta) saya jauh lebih kenal karena pernah mengikuti pilkada dan menjabat sebagai wakil gubernur, tapi belum ada penugasan," kata Sandiaga.
Baca SelengkapnyaJawa Tengah menjadi salah satu titik rawan Pilkada 2024, KPU beberkan sejumlah faktornya.
Baca SelengkapnyaRasa fanatik itu harus dicegah dengan edukasi, agar mencegah terjadinya konflik.
Baca SelengkapnyaListyo meminta jajarannya mengoptimalkan preventif strike agar pelaku teror bisa ditangkap sebelum melancarkan aksinya.
Baca SelengkapnyaGanjar Pranowo menyebut ada sejumlah kader partainya yang menjadi target operasi (TO) aparat penegak hukum menjelang Pilkada 2024.
Baca SelengkapnyaAgar semua pihak menghindari penyebaran isu SARA yang dapat memecah belah persatuan dan kesatuan bangsa.
Baca SelengkapnyaDi Dapil 2 Jabar, banyak Caleg yang memiliki latar belakang beragam, salah satunya publik figur.
Baca Selengkapnya